Ada yang Tak Pernah Ganti Pakaian hingga Alami Trauma, 6 Fakta Nasib Pengungsi Kerusuhan Wamena
Hingga hari Minggu (29/9/2019), jumlah warga yang mendaftar untuk mengungsi mencapai kurang lebih 10.000 orang.
Sehingga, keselamatan tenaga kesehatan sipil di Wamena terjamin.
"Kami juga menitipkan tenaga kesehatan kami akan dikawal TNI-Polri. Akan tetap dikawal tentu tenaga kesehatan ini," lanjut dia.
Sebelumnya Sekretaris Dinas Kesehatan Papua Silwanus Sumule menyatakan beberapa dokter muda yang berada di Wamena telah meminta untuk dievakuasi karena takut dengan kerusuhan yang pecah di sana.
"Sejumlah dokter muda yang dikirim oleh Kementerian Kesehatan awal-awal sudah minta dipulangkan dan sementara sedang dievakuasi, ada sekitar 8 dokter internship," ujar Sumule.
Namun, Sumule menyebut ada satu dokter muda yang sudah berada di Jayapura, meminta untuk kembali ke Wamena untuk melayani masyarakat.
Ia pun menyambut baik keinginan tersebut dan meminta seluruh pihak untuk bisa ikut memproteksi keberadaan tenaga medis di Wamena.
"Bahwa ada dampak dari kejadian ini, itu manusiawi sekali dan harus menjadi tanggung jawab kita semua, pemerintah dan masyarakat untuk melindungi dokter," tutur dia.
• Berawal dari Pesta Miras, 150 Kios Terbakar di Distrik Oksibil, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua
• Kekurangan Tenaga Medis Untuk Rawat Korban Kerusuhan, Pemprov Papua Kirim Tenaga Medis ke Wamena
• 16 Warga Tewas dan 65 Terluka Saat Kerusuhan Pecah di Wamena Papua, Objek Vital Dijaga 24 Jam
• Mengenang Praka Zulkifli Gugur di Papua, Amankan Demonstrasi dan Bebaskan Penyanderaan Warga Sipil
(Kompas.com)