Ngaku 15 Tahun tak Tidur, Fahri Hamzah Mau Tidur Dulu Selepas dari DPR, Uang Pensiun Bagi ke Teman
1 Oktober 2019, Fahri Hamzah resmi tak lagi menjabat sebagai Anggota DPR RI. Fahri Hamzah akan segera angkat koper dan meninggalkan jabatannya
Fahri Hamzah berada di balik rencana deklarasi partai yang akan dilaksanakan Oktober 2019.
Oktober nanti Fahri Hamzah tidak lagi menjadi anggota DPR RI.
Mantan politisi PKS ini menegaskan Gelora sedang dipersiapkan untuk menjadi partai politik.
"Ya kan belom. Tapi persiapan kita lakukan. Doakan saja Mudah-mudahan, supaya lancar gitu ya," kata Fahri di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa, (10/9/2019), dilansir Tribunnews.com.
• Foto Lawas Aktivis yang Kini Jadi Pesohor Negeri Jadi Viral, Ada Adian Napitupulu dan Fahri Hamzah
• Presiden BEM UGM Sebut Moeldoko dan Fahri Hamzah Kudet, Gak Ada Istilah Mahasiswa Lagi Tidur Siang
• Sebut Imam Nahrawi Tersangka Bisa Tuai Penilaian Buruk, Fahri Hamzah: KPK Dianggap Tempat Main-main
• Peringkat Universitas di Indonesia Terbaru: Kampus Fahri Hamzah dan Sri Mulyani Kalahkan Jokowi
Menurut Fahri, pembentukan Partai Gelora merupakan aspirasi dari para anggota Ormas Garbi yang ia inisiasi bersama mantan Presiden PKS Anis Matta.
Banyak anggota Ormas yang ingin membentuk Partai Politik sebagai saluran perjuangan.
"Itu sekali lagi aspirasi dari temen-temen setelah membuat Ormas, sebagian ingin membentuk parpol. Muncullah ide-ide, mudah-mudahan bulan Oktober akan kita konkret kan di lapangan," katanya.
Fahri mengatakan struktur partai Gelora sudah mulai dibentuk di daerah.
Ia sendiri belum terlalu banyak berkecimpung dalam pembentukan struktur partai karena masih sibuk di penghujung jabatannya sebagai wakil ketua DPR.
"Nanti setelah saya betul-betul pensiun, baru saya intensif melihat bagaimana jadwal yang bisa kita terapkan," ujarnya.
Fahri mengakui Partai tersebut masih dalam proses pembentukan dan akan dideklarasikan pada bulan Oktober mendatang.
"Mudah-mudahan bulan Oktober akan kita konkret kan di lapangan," katanya.
Fahri menargetkan partai barunya nanti ikut dalam pesta demokrasi pemilihan kepala daerah 2020.
Karena menurutnya, banyak anggota partainya nanti yang memiliki potensi untuk menjadi kepala daerah.
"Iya itu diantaranya karena banyak diantara teman-teman itu kepala daerah petahana, atau orang yang punya peluang jadi kepala daerah. Sehingga mereka ingin set up dulu organisasinya. Untuk maju bersama-sama dengan partai lain," katanya.