Kasus Begal Mencuat, Walikota Balikpapan Rizal Effendi Ingin Kepolisian Tingkatkan Patroli di Jalan
Sebelumnya aksi penjambretan dialami salah seorang wanita bernama Annisa Agustina (19) yang dirampas tasnya oleh orang tak dikenal saat menggendarai
Penulis: Jino Prayudi Kartono | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Beberapa waktu lalu seorang perempuan menjadi korban begal di Jalan Jenderal Sudirman Stalkuda Balikpapan, Kota Balikpapan, Kalimantan Timur.
Dengan adanya kasus ini mendapat respon dari Walikota Balikpapan Rizal Effendi, Rabu (2/10/2019).
Ia meminta kepada aparat Kepolisian untuk meningkatkan patroli di jalan khususnya malam.
Selain itu ia mengingatkan kepada warga untuk meningkatkan sistem siskamling.
Tujuannya agar mengetahui apakah ada warga baru yang dicurigai sebagai pelaku begal.
Bersamaan dengan penetapan Ibu Kota Negara mungkin ikut juga hijrah.
"Jangan sampai saat ada Ibu Kota Negara meningkatkan kejahatan di kota," ucapnya.
Meskipun begitu ia tidak menuduh pelaku begal dari luar Balikpapan
Selain meningkatkan siskamling ia mengingatkan agar warganya tetap peka dan waspada terhadap lingkungan di sekitar.
Jika ada warga baru yang dirasa mencurigakan sebaiknya melaporkan ke pihak terkait.
Sebelumnya aksi penjambretan dialami salah seorang wanita bernama Annisa Agustina (19) yang dirampas tasnya oleh orang tak dikenal saat menggendarai motor sehingga mengakibatkan dirinya terjatuh dari motornya, Rabu (25/9/2019) malam.
Salah seorang saksi yang juga security di salah satu perusahaan di kawasan setempat, Zam-Zam membenarkan adanya kejadian tersebut saat bertepatan waktu azan isya sekira pukul 19.30 Wita.
Namun, dirinya tidak menyangka jika kejadian tersebut adalah penjambretan.
"Padahal saat itu, motor itu pelan aja, tiba-tiba ada motor mepet kemudian perempuan itu jatuh dan teriak," ujarnya.
Setelah mendengar teriakan, dirinya mendatangi dan menolong korban tersebut. Saat dirinya menolong korban, ternyata korban mengatakan bahwa ia di jambret oleh orang tak dikenal.
"Disitu baru kita tau kalau ini korban penjambretan, setelah itu kita angkat dan kebetulan ada mobil patroli, lalu langsung dibawa ke RS Bhayangkara," terangnya.
Zam zam menjelaskan, berdasarkan oengakuan korban, pelaku jambret tersebut dua orang yang berboncengan dengan menggunakan motor matic merk honda beat warna merah dan putih.
"Kondisi korban saat jatuh mengalami luka dan memar, karena jatuhnya tergulung. Tapi tasnya putus, jadi gak sempat terbawa oleh pelaku," tutupnya.
Hingga saat ini, pihak kepolisian dari Polres Balikpapan masih terus melakukan oenyelidikan guna mencari pelaku penjambretan tersebut.
Sementara korban masih dirawat di RS Bhayangkara Balikpapan.
Akhir-akhir ini warga kota Balikpapan diresahkan dengan maraknya aksi tindak kejahatan kriminal yang disebut-sebut sebagai begal.
Pasalnya aksi kejahatan tindak kriminal itu sudah menjatuhkan sedikitnya empat korban yang rata-rata berasal dari kalangan wanita saat pulang kerja di malam hari.
Kapolres Balikpapan AKBP Wiwin Firta melalui Kasatreskrim Polsek Balikpapan Selatan, Iptu Payan Simangunsong mengingatkan bahwa aksi tindak kejahatan kriminal yang meresahkan warga Balikpapan itu bukan begal melainkan jambret.
• Baru Sekali Tampil Andre Putra Kembali Absen Membela Persiba Balikpapan
• Balikpapan Kota Pertama di Kalimantan yang Sudah Terapkan Nomor Darurat 112, Ini Penyebabnya
• Angka Curanmor di Balikpapan Selatan Mengalami Penurunan, Ini Analisa Kepolisian
• Buang Puntung Rokok di Atas Kasur, Pemuda Gangguan Jiwa Ini Sebabkan Kebakaran di BDS II Balikpapan
Menurutnya penggunaan kata jambret terlalu horor dan sangat menakutkan padahal kenyataan yang terjadi sesungguhnya di Balikpapan tidak seperti itu.
Ia menjelaskan jambret dan Begal merupakan sama-sama tindak kejahatan kriminal namun memilki arti dan aksi yang berbeda.
Jika begal melakukan aksinya dengan cara menghadang secara langsung korbannya dan tidak segan-segan melukainya dengan menggunakan senjata tajam lalu merampas barang berharga milik korban kemudian pelaku melarikan diri.
Sedangkan Jambret, saat melakukan aksi kejahatannya dengan merampas barang korbannya secara paksa dan membuat korban jatuh tersungkur jika melakukan upaya perlawanan atau mempertahankan barang milknya.
"Arti begal yang sebenarnya adalah mereka melakukan pencegahan secara terang-terangan dari depan dengan menggunakan senjata tajam kemudian melukai korbannya lalu mengambil barangnya.
Untuk merevisi arti begal ya, masyarakat mengetahui suatu peristiwa yang terjadi, karena begal itu menakutkan sekali di masyarakat namun yang terjadi sesungguhnya adalah jambret.
Jambret dengan beriringan mereka itu diikutin dari belakang kemudian ditarik barangnya sehingga yang memiliki barang terjatuh," jelasnya. Selasa (1/10)
• Tampil di Balikpapan, Sam Bimbo Berimajinasi, Jadikan Bantaran Sungai di Kota Tempat Nongkrong
• Merasa Citranya Dirugikan PKS, Garbi Balikpapan Siap Ambil Langkah Hukum, Pencemaran Nama Baik
• Kisah Unik Walikota Balikpapan Saat Masih Jadi Jurnalis, Foto Kebakaran Tak Ada, Lupa Pasang Rol
• PDAM Tirta Manggar Balikpapan Gunakan Aplikasi Mwater untuk Survei Pelanggan, Lebih Akurat dan Tepat
Iptu Payan Simangunsong mengingatkan masyarakat Balikpapan agar tidak khawatir dengan momok yang ada dibenak mereka selama ini.
Pasalnya pihak kepolisian telah membentuk tim khusus untuk melakukan kegiatan patroli siang dan malam di seluruh wilayah kota Balikpapan.
"Tidak perlu khawatir dan takut tetap beraktivitas seperti biasa namun tetap waspada, kami juga sudah melakukan upaya pencegahan tindak kejahatan itu degan melalui tim yabg dibentuk khusus untuk melalukan patroli siang dan malam di seluruh wilayah kota Balikpapan," pungkasnya.
(Fachri Jino/Tribunkaltim.co)