Dua Ribu Remaja Korea Utara Jadi Pemberi Kebahagian Tamu Kehormatan Kim Jong Un, Begini Faktanya
Dua ribu remaja pemberi kebahagiaan alias Gippeumjo di Korea Utara melayani tamu kehormatan
Namun tak jarang juga malah pihak sekolah yang memilih para perampuan ini dan kemudian dipaksa untuk melayani lingkar kecil elite militer.
• Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un Mengawasi Langsung Tes Peluncur Roket Super Besar
• Warga Singapura Dilarang Kirim Barang Apa pun ke Korea Utara, Peringatkan Warga yang Tur ke Korut
Nantinya bagi para perempuan yang akan dimasukkan ke dalam kelompok ini sebelumnya mereka akan diperiksa rekam medisnya.
Tak sampai disitu bahkan mereka juga dilakukan pemeriksaan rutin untuk memastikan keperawanan mereka tetap utuh.
Hal ini diketahui lewat klaim dari sejumlah pembelot yang berhasil kabur dari Korea Utara.
Seorang perempuan yang berhasil melarikan dari Korea Selatan spada tahun 2010 sempat menceritakan kisahnya pada Marie Claire.
Perempuan ini mengatakan bahwa saat ia masih berusia 15 tahun, beberapa penjaga membawanya dari kelas secara tiba-tiba.
Tentara tersebut kemudian bertanya kepadanya apakah pernah melakukan hubungan intim dengan laki-laki.
Perempuan ini bahkan mengaku bahwa dirinya mengahiskan satu dekade penuh untuk melayani Kim Jong Il, ayah dari Kim Jong Un.
Kim Jong Il ini kerap memanggilnya bukan untuk melakukan hubungan intim, namun perempuan ini yakin jika ia akan dipanggil untuk melakukan hubungan intim jika tinggal lebih lama lagi.
Kim Jong Un yang kini telah menikahi Ri Sol Ju ini telah kembali membangkitkan tradisi Kippumjo dengan mengirimkan pejabatnya untuk merekrut perempuan yang tinggi dan juga cantik.
Di lain sisi, seorang perempuan yang berhasil melarikan diri dari sebuah kamp kerja paksa di Korea Utara mengungkapkan bahwa ia pernah terpaksa membersihkan toilet dengan tangannya sendiri sedangkan orang-orang di sekitarnya terpaksa memakan tikus untuk bertahan hidup.
Perem

puan ini terpaksa menghabiskan satu tahun hidupnya di satu kamp penahanan Korea Utara seusai dideportasi dari China.
Semua ini diungkapkan oleh seorang perempuan bernama Ji-Hyun.
Dalam sebuah film yang berjudul The Other Interview Ji-Hyun mengatakan "Sungguh sangat tidak terkatakan. Anda bisa mengatakan bahwa seluruh Korea Utara adalah satu penjara yang besar."