Dua Ribu Remaja Korea Utara Jadi Pemberi Kebahagian Tamu Kehormatan Kim Jong Un, Begini Faktanya
Dua ribu remaja pemberi kebahagiaan alias Gippeumjo di Korea Utara melayani tamu kehormatan
"Orang-orang semuanya lapar dan sekarang bahkan tidak ada tikus, ular atau tumbuhan liar yang tersisa untuk mereka makan."
Ji-Hyun ini berhasil meninggalkan Korea Utara saat sedang terjadi kelaparan melanda negerinya pada tahun 1990-an.
Kelaparan ini diperkirakan menyebabkan 4 juta orang meninggal dunia.
Remaja-remaja cantik pilihan ini memang sangat eksklusif dan dimanjakan dengan pakaian, make-up, serta memiliki kehidupan yang nampak mewah.
Namun, di balik semua itu, pleasure squar sesungguhnya menyimpan penderitaan yang luar biasa.
Memang secara materi mereka sangat terjamin, itu juga harus mereka bayar dengan kebebasan harga diri mereka.
Pleasure Squad dibuat pertama kali oleh Kim Il Sung, diktator Korea Utara yang merupakan kakek Jong Un di tahun 1970.
Baca: Ekspresi Egy Maulana Saksikan Kekalahan Lechia Gdansk Atas Legia Warsawa dari Tribun Penonton
Tidak semua gadis bisa menjadi Pleasure Squad.
Mereka harus berusia antara 13-15 tahun, memiliki wajah yang cantik, kulit halus mulus tanpa bekas luka, suara lembut dan menggoda, serta tingginya harus minimal 170cm.
Anggota Pleasure Squad juga diwajibkan masih perawan dan belum disentuh oleh pria sebelumnya.
Begitu anggota terpilih, mereka akan diambil paksa dari keluarga mereka, dikarantina dalam asrama khusus dan dilarang berhubungan dengan siapapun.
Kontrak tiap gadis adalah selama 10 tahun dan mereka wajib mematuhi semua perintah pemimpin.
Tugas para gadis belia di Pleasure Squad ini untuk menghibur pemimpin tertinggi Korea Utara.
Baca: Kartika Putri Mantap Berhijrah, tapi Jilbabnya Kali Ini Jadi Sorotan, Model Apa Itu?