Dua Ribu Remaja Korea Utara Jadi Pemberi Kebahagian Tamu Kehormatan Kim Jong Un, Begini Faktanya

Dua ribu remaja pemberi kebahagiaan alias Gippeumjo di Korea Utara melayani tamu kehormatan

(ANTARA FOTO/REUTERS/Shamil Zhumatov)
Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un menghadiri upacara peletakan karangan bunga di sebuah memorial angkatan laut di Vladivostok, Rusia, Jumat (26/4/2019). 

Mereka harus bisa menari, memijat, hingga kebutuhan seksual. 

Tentu mereka tidak boleh menolak dan harus selalu bisa memuaskan pemimpin. 

Jika gagal, nyawa diri sendiri dan keluarga mereka menjadi taruhannya. 

Di awal kepemimpinan Kim Jong Un, dia menyingkirkan semua Pleasure Squad, namun kembali membentuknya di tahun 2015. 

Baca: Resmi di Klub Papan Atas Polandia, Egy Maulana Berjanji Samai Messi

Pengakuan Mi Hyang, salah satu mantan anggota Pleasure Squad di era Kim Jong Il mengatakan pada Marie Claire tentang pengalamannya. 

"Pernah salah satu dari kami harus membuka pakaian kami dan membiarkan mereka menyentuh area pribadi kami saat mereka membuat taruhan atas tubuh kami," kata Mi Hyang. 

Anggota Pleasure Squad akan dipensiunkan pada usia 25 tahun dan mereka harus menikah dengan anggota elit dari lingkaran Kim Jong Un. 

Ini dilakukan agar kegiatan mengerikan Pleasure Squad tetap terjaga kerahasiaannya. 

The Sun pernah melaporkan bahwa Kim Jong Un memesan pakaian dalam wanita dari China pada tahun 2016 lalu. 

Baca: 10 Manfaat Ajaib bagi Tubuh Jika Kita Rutin Olahraga, Ayo Tunggu Apa Lagi?

Biaya belanja pakaian dalam wanita itu menghabiskan sekitar Rp41 miliar. 

Miris, di tengah penderitaan dan perasaan dilecehkan dari gadis-gadis itu, mereka harus selalu hadir di pesta dan memasang senyum palsunya.

Artikel ini telah tayang di Tribunjogja.com dengan judul Kisah Gadis-gadis Korea Utara yang Didandani Cantik untuk Dijadikan Pasukan 'Penghibur' KIm Jong Un

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved