Artis Terjerat Narkoba

Pedangdut Daffa Ditangkap Kasus Narkoba, Barang Bukti Sabu 0,73 Gram

Penyanyi dangdut jebolan ajang pencarian bakat Dangdut Academy, Septyan Arochman alias Dafa ditangkap karena diduga menyalahgunakan narkoba

Twitter/@DaffaNation1
Pedangdut Daffa Jebolan Dangdut Academy Ditangkap Kasus Narkoba, Diduga Gunakan Sabu 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Penyanyi dangdut jebolan ajang pencarian bakat Dangdut Academy, Septyan Arochman alias Daffa (27), ditangkap karena diduga menyalahgunakan narkoba.

Daffa ditangkap bersama temannya, Randy Marza Putra (29), di kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat, Sabtu (5/10/2019) dini hari.

Kasubdit 1 Direktorat Reserse Narkoba Polda Metro Jaya, AKBP Ahmad Fanani mengatakan, Daffa dan Randy diciduk berdasarkan laporan warga sekitar.

Mengenal Sosok Suami Dhawiya Zaidah, Muhammad Basurrah, Keluarga Tolak Bantu Kasus Narkobanya

Pengedar Narkoba Bakal Ditembak di Tempat, Begini Suara DPRD Balikpapan

Sebelumnya Ikut Gerebek Kampung Narkoba, Kini Anggota Polres Serdang Bedagai Ini Bunuh Diri

Pemkot Diminta Deteksi Dini Indikasi Narkoba di Kalangan ASN, Daerah Balikpapan Kasus Tertinggi

"Tim melakukan penangkapan terhadap orang yang dicurigai bernama Septyan Arochman alias Daffa dan Randy Marza Putra. Kita interogasi disertai pemeriksaan dan penggeledahan," ujar Fanani, Minggu (6/10/2019).

Saat menggeledah Daffa, polisi menemukan sebuah alat hisap bong, satu buah cangklong, dan satu bungkus sabu-sabu.

Polisi juga mengamankan satu unit ponsel Daffa sebagai barang bukti.

"Satu bungkus plastik sabu-sabu dengan berat bruto 0,73 gram," kata Fanani.

Kedua tersangka pun telah menjalani pemeriksaan urine. Hasilnya, kata Fanani, keduanya dinyatakan positif mengonsumsi amfetamin dan metamfetamin atau sabu-sabu.

Suami Dhawiya Tertangkap karena Kasus Narkoba Lagi, Menantu Elvy Sukaesih Selip Sabu di Jam Tangan

Narkoba di Kaltim Mengkhawatirkan, Pelajar & Mahasiswa Pengguna Narkoba Duduki Peringkat Kedua

Remaja Balikpapan di Kontes Dangdut Academy

Putri Isnari mendadak jadi pusat perhatian, khususnya bagi warga Balikpapan, Kalimantan Timur, gara-gara kemunculannya di layar kaca.

Remaja berusia 16 tahun ini tampil sebagai salah satu peserta di ajang pencarian bakat Dangdut Academy 4 yang tayang di stasiun televisi Indosiar.

Ajang ini dibagi menjadi tujuh grup dengan masing-masing grup berisi lima biduan. 

Nah, Putri gadis asal Balikpapan ini tergabung dalam Grup 3 bersama Duomus (Serdang Bedagai), Abdi (Mamuju), Aulia (Pontianak), dan Poppy (Musi Rawas).

Sempat tak diunggulkan, namun perlahan tapi pasti penampilan Putri di atas panggung mampu menghipnotis penonton dan bikin juri terpukau.

Pada malam konser nominasi Grup 3, Rabu (25/1/2017) lalu, Putri dinyatakan masuk zona aman dan lolos maju ke babak berikutnya.

Ia bersama Duomus berhasil mengumpulkan SMS tertinggi. Sedangkan kontestan yang tersenggol dari grup ini adalah Poppy.

Di malam konser itu, Putri tampil sebagai kontestan pembuka. Ia paling banyak menuai pujian dari para juri dan komentator.

Tak hanya bersuara bagus, namun Putri dipuji karena mampu tampil apa adanya, jadi diri sendiri.

Penampilannya saat membawakan lagu Percuma milik Rita Sugiarto pun diapreasi baik dari si empunya lagu. 

Iis Dahlia bahkan sepakat bahwa Grup 3 adalah grup terbaik sejauh kompetisi berjalan.

Rekam Jejak Putri

Putri Isnari lahir dari keluarga sederhana yang bermukim di wilayah Kampung Baru, Balikpapan.

Ia diketahui terdaftar sebagai siswi SMP Negeri 4 Balikpapan.

Menurut keterangan beberapa warga, bakat Putri di dunia tarik suara sudah terlihat sejak kecil. Ia kerap menjuarai lomba menyanyi.

Bahkan di usia yang masih belia ia sudah bisa menghasilkan uang. Sering tampil meramaikan acara kondangan pernikahan.

Nah, duit dari hasil manggung itu kerap diberikan pada orangtuanya untuk membantu kebutuhan keluarganya.

Keikutsertaan Putri di Dangdut Academy 4 bermula dari audisi tahap awal di kota minyak.

Di tahap ini ia dinyatakan lolos dan berhak untuk mengikuti audisi selanjutnya yang dipusatkan di Makassar. 

Untuk sampai ke Makassar tak semudah yang dibayangkan. 

Putri harus berangkat menggunakan kapal laut selama 13 jam dari Balikpapan menuju Makassar.

Selama di Makassar, ia pun menumpang di rumah kerabat. Ibunya selalu setia menemani perjuangan Putri.

Audisi di Makassar jadi memori tak terlupakan bagi Putri.

Kala itu ia menyanyikan lagu Cinta Berpayung Bulan di hadapan juri Iis Dahlia, Nassar, dan Beniqno.

Lagu ciptaan Eddy Lestaluhu dinyanyikan dengan sangat merdu oleh Putri, sambil bergoyang di hadapan juri.

Juri Nassar bahkan sampai dibuat ikut bernyanyi.

Sayangnya, usai menyanyikan lagu itu Putri mendapat kritik pedas dari Iis Dahlia.

Menurut Iis, suara Putri ikut goyang saat tubuhnya bergoyang.

"Kamu kalau lagi nyanyi, suara kamu kebawa goyang. Lebih fokus ke nyanyi aja," kata Iis.

Juri Beniqno kemudian meminta untuk bertemu dengan ibu Putri.

Tak terduga, Putri diberi kesempatan untuk menyanyikan lagu kedua. Namun kali ini lagu Mahadir yang diminta para juri.

Putri melantunkannya dengan baik, tanpa banyak goyang. Seketika itu pula ibunya berlinang air mata.

"Ibu kenapa?," tanya Nassar.

"Terharu," jawab ibu Putri singkat.

Iis Dahlia menyatakan bahwa Putri masih perlu banyak belajar. Wajah Putri dan ibunya seakan membeku. Keduanya lalu maju menyalami para juri untuk berpamitan.

Saat Putri dan ibunya melangkah meninggalkan ruangan, para juri lalu memanggilnya kembali.

"Putri, ada yang ketinggalan," kata Iis Dahlia sembari memperlihatkan tiket emas.

Sontak saja Putri langsung menangis bahagia, tak menyangka dikerjai oleh para juri.

Ia langsung berlari memeluk para juri dan meraih tiket emas itu.

Tiket inilah yang membawanya ke Jakarta bergabung bersama 32 finalis lainnya.

(*)

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved