Sederet Fakta Polisi Bogor Tendang Driver Ojol, Amankan Rute Presiden Joko Widodo, Hingga Pukul Helm
Aksi Polisi Bogor tendang driver ojol viral di media sosial, karena sang polisi amankan rute Presiden Joko Widodo
TRIBUNKALTIM.CO - Sederet Fakta Aksi Polisi Bogor tendang driver ojol, amankan rute Presiden Joko Widodo, Hingga Pukul Helm.
Aksi Polisi Bogor tendang driver ojol menghebohkan publik dan viral di media sosial.
Kasus ini pun berujung damai di Polres Bogor.
• Polisi yang Menendang Dimutasi, Driver Ojol Yang Terobos Pengamanan Presiden Juga Kena Sanksi
• Nasib Oknum Polisi yang Tendang Driver Ojol di Tengah Jalan, Dimutasi dan Tetap Dapat Sanksi Ini
• Polres Bogor Mutasi Polisi yang Tendang Driver Ojol ke Staf, Amankan Rute Presiden Joko Widodo
Beberapa waktu lalu, media sosial dihebohkan dengan video aparat kepolisian yang menendang seorang driver ojek online atau ojol.
Dilansir dari Tribun Newsmaker video yang beredar di media sosial tersebut memicu kemarahan dari warganet.
Banyak yang mengecam tindakan oknum polisi tersebut yang dinilai tidak pantas sebagai aparat kepolisian yang bertugas mengayomi masyarakat.
Kini, oknum polisi tersebut sudah diberikan sanksi.
Hal itu diungkapkan oleh Kapolresta Bogor Kota Kombes Pol Hendri Fiuser.
Lantas apa saja fakta mengenai kasus polisi tendang driver ojol di Bogor ini?
Dilansir dari Tribun Bogor, berikut fakta lengkap kasus video viral driver ojol Gojek di Bogor ditendang polisi :
1. Videonya viral
Dilansir dari Tribun Bogor dalam artikel 'Viral Driver Ojol Ditendang Polisi, Dikasari Meski Sudah Minta Maaf, Kapolresta Bogor Kota Bereaksi', video seorang oknum Polisi menendang driver ojol Gojek viral di media sosial.
Diduga video tersebut diambil di Simpang Tugu Kujang, Jalan Otista, Bogor Tengah, Kota Bogor.
Dalam video terlihat ada dua anggota Polisi berseragam lengkap.
Satu anggota Polisi mengenakan helm putih terlihat berjalan menghampiri driver ojol Gojek.
Sang driver ojol pun tampak membungkukan badan sambil menengadahkan kedua tangannya ke arah oknum Polisi itu.
Namun ketika saling berhadapan, oknum Polisi tersebut terlihat melayangkan sepaknya kepada driver ojol
Beruntung, kedua tangan ojek online mampu menahan sepakan dari oknum Polisi.
Tak puas sampai disitu saja, terlihat oknum Polisi yang sama juga memukul bagian kepala driver ojol Gojek tersbeut
"itu mobil Polisi g*****," bentak oknum Polisi satunya lagi ke driver ojek online.
"Iya maaf pak," kata driver ojol.
"Dorong," bentak Polisi.
Berikut videonya:
:
2. Pengakuan driver ojol
Driver ojol Gojek yang ternyata bernama Kholil itu menjelaskan, saat itu dirinya melintas dari arah Jalan Pajajaran menuju ke Jalan Otto Iskandar Dinata, Kota Bogor.
Namun rupanya jalur tersebut sudah disterilkan karena rombongan Presiden Jokowi akan melintas.
Ketika sampai di Simpang Tugu Kujang sebuah angkutan kota menghalangi pandangannya.
Seorang oknum polisi menendang dan memukul driver ojek online di Jalan Ir H Djuanda, Bogor Tengah, Kota Bogor. (Ist/Tribun Bogor)
Kholil tidak menyadari bahwa jalan sudah ditutup lantaran rangkaian kebesaran iring-iringian mobil Presiden Jokowi saat HUT TNI melintas menuju Istana Bogor.
Kholil sempat diadang oleh pihak kepolisian, ia berniat untuk memilih tempat yang aman untuk berhenti.
Ketika itulah terjadi kesalahpahaman yang menyebabkan petugas kepolisian emosi hingga menendang kaki Kholil.
"Intinya sudah clear, kejadiannya jadi tidak tau akan ada presiden, saya mengarah dari arah jalur Botani lagi bawa CS (penumpang) mau ke arah sukasari lewatnya bawah pas bawah (melalui Jalan Suryakancana).
Nah, ada angkot di depan saya, terus saya nerobos kan, pas lihat ternyata memang jalurnya steril, iya disitu saya salah sih, sempat di stop memang karena posisinya turunan saya ambil posisi aman dulu sudah berhenti," katanya.
Ke depan Ia pun akan lebih berhati hati dan lebih mentaati peringatan di jalan raya.
3. Kapolresta Bogor Kota minta maaf
Sementara itu Kapolresta Bogor Kota Kombes Pol Hendri Fiuser pun langsung menemui para ojek online yang sedang melakukan mediasi.
Dihadapan para ojek online Kapolresta Bogor Kota Kombes Pol Hendri Fiuser pun menyampaikan permintaan maaf atas prilaku anggotanya.
"Saya mohon maaf atas nama institusi saya Kapolresta saya bertanggung jawab atas perbuatan anak buah saya.
Namanya manusia pasti ada khilafnya dan memang prosedur untuk rangkai kebesaran harus clear tapi saya tidak mau bahas itu semua karena mungkin dari pihak ojol lagi ada buru buru.
Terus kemudian jalan juga harus ditutup dihadang lari terus emosi wajar manusia ada khilafnya tapi saya yakin anggota itu tidak ada niat untuk melakukan aniaya atau melukai," katanya
Kedepan Kapolresta Bogor Kota Kombes Pol Hendri Fiuser berjanji akan lebih intens mengingatkan anggotanya untuk bisa mengayomi.
"Saya harus lebih intens lagi bagaimana anggota yang harus dilapangan yang bersentuhan dengan masyarakat harus bisa mengayomi, benar-benar bisa menahan diri bersabar, karena kita digajih untuk itu," ujarnya.
4. Oknum polisi kena sanksi mutasi
Dilansir dari Tribun Bogor dalam artikel 'Polisi yang Tendang Driver Ojek Online di Bogor Dipindah Tugas dan Akan Diberi Sanksi', oknum petugas Satlantas Polresta Bogor Kota yang menendang driver ojol, Aipda R dipindah tugaskan dan diberi sanksi
Hal itu dikatakan langsung oleh Kapolresta Bogor Kota Kombes Pol Hendri Fiuser yang langsung menemui para pengemudi ojek online usai mediasi di Mako Polresta Bogor Kota Jalan Kapten Muslihat, Kota Bogor, Sabtu (5/10/2019) malam.
Kapolresta Bogor Kota Kombes Pol Hendri Fiuser mengatakan bahwa oknum anggota tersebut dipindah tugaskan juga malam ini.
"Untuk itu anggota yang bersangkutan akan saya pindahkan, pertama sanksi bagi dia karena dia tidak lulus ujian, yang kedua setelah permintaan maaf tadi.
Yang kedua komunikasi kerjasama yang sudah terjalin dengan ojek online di Kota Bogor dan saya yakin bapak-bapak sekalian akang-akang sekalin adik-adik sekalian juga banyak kenal dengan anggota kita.
Tetap dibangun komunikasi karena kita secara institusi dan organisasi tidak ada permasalahan," katanya dihadapan pengemudi ojek online.
5. Pesan Kapolresta Bogor Kota
Hendri Fiuser juga berpesan kepada anggotanya yang bersentuhan langsung dengan masyarakat harus memiliki tingkat kesabaran yang tinggi.
"Saya juga berpesan kepada para anggota yang bersentuhan langsung dengan mayarakat harus sabar, sabar harus sabar, Iya capek pasti capek, pagi siang malam pagi siang malam.
Kalau ada masyatakat yang tidak mau diatur ya ditilang tapi tidak perlu menggunakan cara-cara kekesalan dengan tangan.
Namun manusia tidak lepas dari khilaf dan salah, itu juga tidak terlepas dari diri kita diri saya dan kita semua karena manusia tempatnya khilaf dan salah," katanya. (*)