Dahsyat, Dalam 12 Hari Terakhir, Terjadi 1.216 Kali Gempa di Ambon, 135 Gempa Dirasakan Warga
Bencana gempa di Ambon masih terjadi. BMKG Stasiun Ambon mencatat ada ribuan gempa susulan di Maluku yang membuat warga khawatir
TRIBUNKALTIM.CO - Dahsyat, dalam 12 hari terakhir, terjadi 1.216 kali gempa di Ambon, 135 gempa dirasakan warga.
Diketahui, gempa di Ambon terjadi sejak Kamis (26/9/2019) pukul 08.46 WIT.
Kala itu, gempa di Ambon berkekuatan magnitudo 6,8.
• Bumi Rafflesia Diguncang Gempa, Pusat Getaran di Kedalaman 29 Km, Begini Aksi Saat Gempa Melanda
• BREAKING NEWS: Gempa 5,4 SR Guncang Bengkulu, Tidak Berpotensi Tsunami dan Dimbau Waspada Susulan
• Gempa Masih Terus Guncang Ambon, yang Terkini Cukup Kuat dan Warga Panik Mencari Tempat Aman
Dilansir dari Kompas.com, memasuki hari ke-12 pascagempa bermagnitudo 6,8 yang mengguncang Pulau Ambon dan sekitarnya, hingga Selasa (8/10/2019) pagi, gempa susulan di Maluku masih terus terjadi.
Berdasarkan catatan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika atau BMKG Stasiun Ambon hingga pukul 09.00 WIT, gempa susulan yang mengguncnag Pulau Ambon dan sekitarnya telah mencapai 1.216 kali.
“Sampai pukul 09.00 WIT Selasa pagi ini BMKG mencatat sudah sebanyak 1.216 kali gempa susulan yang mengguncnag Pulau Ambon dan sekitarnya,” kata Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Stasiun Ambon, Andi Azhar Rusdin, kepada Kompas.com, Selasa.
Dia mengatakan, dari ribuan kali gempa yang terjadi itu, gempa susulan dengan magnitudo terbesar yakni 5,6 sedangkan yang terkecil 1,6.
Bencana gempa di Ambon bermagnitudo 1,6 mengguncang Pulau Ambon dan sekitarnya pada Selasa dini hari tadi.
Meski skalanya kecil, namun getaran gempa yang ditimbulkan ikut membuat panik warga di Ambon karena episenrum gempa yang sangat dekat dengan Kota Ambon.
“Dari ribuan kali gempa yang terjadi itu sebanyak 135 kali gempa ikut dirasakan getarannya oleh warga di Pulau Ambon, Kairatu, Masohi, Banda dan sekitarnya,” kata dia.
Sebelumnya, Andi menyebut, gempa susulan di Maluku masih terus terjadi karena masih ada energi yang tersisa di zona patahan yang terus dikeluarkan secara perlahan untuk mencapai kestabilan.
“Jadi, energi tersisa itu dikeluarkan secara perlahan sehingga kondisi patahan itu bisa mencapai kestabilan kembali, jadi ini kondisinya normal,” kata dia.
Meski banyak gempa susulan yang terjadi, namun skalanya relatif lebih kecil dari gempa utama 6,8 magnitudo.
Sebelumnya diberitakan, gempa 6,8 magnitudo mengguncang Pulau Ambon dan Kabupaten Seram Bagian Barat pada Kamis (26/9/2019) pukul 08.46 WIT.
Gempa Juga Terjadi di Bengkulu
Gempa hari ini Selasa 8 Oktober 2019 dengan kekuatan cukup besar baru saja menguncang wilayah Enggano, Bengkulu.
Dilansir oleh inatews.bmkg.go.id, gempa hari ini Selasa 8 Oktober 2019 baru saja menguncang wilayah Enggano, Bengkulu tersebut berkekuatan 5,4 SR dan terjadi pukul 03.09 WIB.
Pusat gempa hari ini Selasa 8 Oktober 2019 baru saja menguncang wilayah Enggano, Bengkulu tersebut berada di 76 Klimeter Barat Daya Enggano Bengkulu dengan kedalaman 29 Kilometer.
• Gempa Masih Terus Guncang Ambon, yang Terkini Cukup Kuat dan Warga Panik Mencari Tempat Aman
• Permintaan Maaf Terbuka Wiranto, hingga Kondisi Gempa Ambon, Ada yang Melahirkan di Pengungsian
• Gempa Masih Terus Guncang Ambon, Begini Kata BMKG Soal Isu Gempa Besar dan Tsunami yang Beredar
• Soal Kabar Gempa Besar dan Tsunami di Ambon, Piru dan Saparua, Begini Penjelasan Lengkap BMKG
Gempa hari ini Selasa 8 Oktober 2019 dengan kekuatan cukup besar baru saja menguncang wilayah Enggano, Bengkulu tersebut tidak berpotensi tsunami.
BMKG mengimbau untuk mewaspadai terjadinya gempa susulan.
"Hati-hati terhadap gempabumi susulan yang mungkin terjadi," info di inatews.bmkg.go.id

Gambaran kekuatan gempa :
Berikut ini beberapa tingkatan kekuatan gempa yang perlu Anda ketahui dikutip dari UPSeis:
Gempa magnitudo 2.5 SR:
Biasanya gempa ini tidak terasa, namun bisa dideteksi oleh seismograf.
Rata-rata gempa ini terjadi 900.000 kali dalam setahun.
Gempa magnitudo 2.5 - 5.4 SR:
Gempa ini sering dirasakan namun menimbulkan kerusakan kecil.
Rata-rata gempa ini terjadi setiap 30.000 kali dalam satu tahun.
Gempa magnitudo 5.5 - 6.0 SR:
Dampak gempa menyebabkan kerusakan ringan, pada bangunan dan struktur lainnya.
Gempa ini rata-rata terjadi 500 kali dalam satu tahun.
Gempa 6.1 - 6.9 SR:
Gempa ini bisa menyebabkan kerusakan besar di daerah yang padat penduduk.
Rata-rata gempa ini terjadi 100 kali dalam satu tahun.
Gempa magnitudo 7.0 - 7.9 SR:
Ini tergolong gempa besar dan bisa menimbulkan kerusakan serius hingga mencakup area yang lebih luas.
Rata-rata gempa ini terjadi 20 kali dalam satu tahun.
Gempa magnitudo 8.0 - 8.9 SR:
Gempa bumi ini tergolong dasayat bisa menghancurkan seluruh komunitas di dekat pusat gempa.
Rata-rata gempa ini terjadi dalam kurun 5-10 tahun.
Gempa magnitudo 9.0 - 9.9 SR:
Ini adalah gempa yang lebih dasyat dengan jangkauan hingga ribuan mil.
Gempa magnitudo 10 - 10.9 SR:
gempa ini adalah bencana yang meruntuhkan beberapa negara, tingkat kekuatannya bisa menghancurkan sebuah benua.
Gempa 11 - 11.0 SR:
Lebih buruk dari sebuah benua, gempa dengan kekuatan ini bisa dirasakan setengah dari bumi, dengan dampak menghancurkan beberapa benua.
Biasanya disertai gemuruh seperti akibat tumbukan mereorit, contohnya seperti di teluk Chesepeak.
Gempa 12.0 - 12.9 SR:
Bencana mahadasyat yang bisa dirasakan seluruh dunia, dan terekam satu kali dalam sejarah, saat tabrakan meteorit di semenanjung Yucatan, 65 juta tahun lalu.
Gempa hari ini Selasa 8 Oktober 2019 baru saja menguncang wilayah Enggano, Bengkulu juga diinformasikan di twitter BMKG @infoBMKG
"#Gempa Mag:5.4, 08-Oct-19 03:09:33 WIB, Lok:6.03 LS,102.21 BT (76 km BaratDaya ENGGANO-BENGKULU), Kedlmn:29 Km, tdk berpotensi tsunami #BMKG," kata @infoBMKG