Respon Surya Paloh Soal Pertemuan Presiden Joko Widodo, SBY dan Prabowo, Persoalan Bangsa Kompleks

Ketum Partai Nasdem Surya Paloh angkat bicara soal pertemuan Presiden Joko Widodo dengan SBY dan Prabowo Subianto

Editor: Rafan Arif Dwinanto
Wakil Presiden Jusuf Kalla didampingi Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh saat hadir dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Partai NasDem ke-4 di JI-EXPO, Kemayoran Jakarta Pusat, Kamis (16/11/2017) - Tim Media Rakernas NasDem 

PKS Jadi Oposisi

SBY dan Prabowo sudah bertemu Presiden Joko Widodo, Sohibul Iman: PKS siap jadi oposisi tunggal.

Diketahui, jelang pelantikan Presiden dan Wakil Presiden, 20 Oktober nanti, dua tokoh bangsa bertemu Presiden Joko Widodo.

Keduanya yakni Presiden ke VI RI, Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY, dan Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Prabowo Subianto.

 Presiden Joko Widodo Bertemu SBY dan Prabowo, Tanda Kabinet Sudah Rampung Tapi Belum Final

 Jenguk Wiranto di RSPAD, Prabowo Subianto Lihat 9 Dokter Serius Tangani Luka Penusukan

 Singgung Penusukan Wiranto, Prabowo: Saya tidak Melihat ada Rekayasa

Sementara itu, Presiden PKS, Sohibul Iman menyatakan, partainya siap menjadi satu-satunya partai oposisi bagi pemerintahan Joko Widodo-Maruf Amin.

Hal ini disampaikan Sohibul Iman menanggapi pertemuan Presiden Joko Widodo dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.

Serta wacana merapatnya Partai Gerindra ke pemerintah.

"Yang jelas ketika tidak ada satu partai pun yang siap jadi oposisi, maka PKS Insya Allah siap agar ada kepantasan demokrasi," kata Sohibul Iman saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (12/10/2019).

Pada Pilpres 2019 lalu, PKS berkoalisi dengan Partai Gerindra, PAN, dan Partai Demokrat mengusung pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

Bahkan Partai Gerindra dan PKS juga konsisten menjadi partai oposisi selama lima tahun pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla.

Ini berbeda dengan Partai Demokrat yang menempatkan diri sebagai penyeimbang dan PAN yang sempat bergabung ke pemerintah.

Namun, Sohibul mengaku menghormati sikap Prabowo dan Partai Gerindra yang sudah menyatakan siap membantu pemerintahan Jokowi-Maruf.

"Saling hormati pilihan politik itu bagian dari hakikat demokrasi.

Dan adanya partai-partai penguasa vs partai-partai di luar pemerintahan juga bagian dari hakikat demokrasi.

Jadi merapat atau tidak merapat kepada penguasa itu hal biasa-biasa saja," kata Sohibul Imam.

Sohibul mendoakan niat Prabowo dan Partai Gerindra merapat ke pemerintah bisa disambut baik oleh Jokowi dan koalisinya.

Namun, ia mengingatkan saat ini yang terpenting partai politik bisa menjalankan demokrasi dengan baik untuk melayani rakyat.

"Yang penting mari kita berdemokrasi dan berlomba melayani masyarakat secara fair dan berbasis rule of law," ujarnya. (*)

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved