Kondisi Terkini Wiranto, Dijenguk Luhut Binsar Pandjaitan, Bisa Berdiri, Pulih Beberapa Hari Lagi

Luhut BInsar Pandjaitan menjenguk Menkopolhukam Wirannto di RSPAD Gatot Soebroto, Wiranto ditusuk orang yang terpapar radikalisme

Editor: Rafan Arif Dwinanto
TRIBUNSOLO.COM/ASEP ABDULLAH ROWI
Luhut Binsar Pandjaitan melayani wawancara dengan wartawan usai deklarasi dan pelantikan pengurus Bravo 5 Solo Raya di gedung Bathari, Jalan Slamet Riyadi, Solo, Senin (25/2/2019). 

TRIBUNKALTIM.CO - Simak kondisi terkini Wiranto, dijenguk Luhut Binsar Pandjaitan, sudah bisa berdiri dan pulih beberapa hari lagi.

Diketahui Wiranto ditusuk sepasang orang yang diduga terpapar radikalisme.

Sejumlah pejabat negara bergantian datang menjenguk Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan atau Menkopolhukam Wiranto.

Tak Hanya Perut, Aburizal Bakrie Sebut Kelingking Wiranto juga Luka, Gatot Nurmantyo Harap 1 Hal Ini

Heboh Wiranto Diserang, Pertolongan yang Tepat Bagi Korban Luka Tusuk, Jangan Coba-coba Dicabut

Soal Wiranto Ditusuk, Adian Napitupulu Beri Komentar Singkat dan Langsung Jawab Pertanyaan Lain

Diketahui, Wiranto dirawat di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta Pusat, Minggu (13/10/2019).

Para pejabat berdatangan dari sore hingga malam hari.

Pantauan Kompas.com di lokasi, Menteri Koordinator Bidang Kemaritimiman Luhut Binsar Pandjaitan selesai menjenguk Wiranto sekitar pukul 20.00 WIB.

Luhut mengatakan, Wiranto sudah dalam kondisi baik dan akan pulih dalam beberapa hari ke depan.

"Tadi bicara, dia baik-baik saja.

Ya mungkin dalam beberapa hari ke depan (pulih), tapi semua baik-baik saja," kata Luhut di RSPAD Gatot Soebroto, Minggu.

Sebelum Luhut BInsar Pandjaitan, pada Jumat sore Menteri Agraria dan Tata Ruang Pertanahan Nasional, Sofyan Djalil juga menjenguk Wiranto.

Sofyan tidak sempat berbincang-bincang dengan Wiranto yang sedang tidur.

Namun, dia mengatakan, berdasarkan keterangan pihak keluarga, Wiranto sudah bisa berdiri dan berjalan.

"Sudah mulai latihan berdiri, tapi tadi lagi tidur.

Mungkin supaya istirahat agar cepat sembuh," ujar Sofyan.

Sementara itu, Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Anwar Usman juga menjenguk Wiranto pada Jumat sore.

Dia juga tidak sempat berbincang dengan Wiranto karena sedang beristirahat.

"Karena sedang istirahat juga kemudian ada yang lain mau besuk.

Saya hanya menyampaikan ke beliau supaya sabar dan tabah," ujar Anwar.

Sebelumnya, Wiranto ditusuk saat tiba di Alun-alun Menes, Kabupaten Pandeglang, Banten, usai menghadiri sebuah acara di Universitas Mathla'ul Anwar, Kamis (10/10/2019) lalu.

Wiranto menderita luka di tubuh bagian depan.

Saat kejadian, polisi mengamankan dua pelaku yang terdiri dari satu perempuan dan satu laki-laki.

Keduanya berinisial SA dan FA.

Polisi menyebut, para pelaku terpapar paham radikalisme ISIS.

Wiranto Ditusuk Hingga Jalani Operasi Ternyata Pelaku Gunakan Kunai, Senjata Andalan Ninja Jepang
Wiranto Ditusuk Hingga Jalani Operasi Ternyata Pelaku Gunakan Kunai, Senjata Andalan Ninja Jepang (Dok Istimewa)

Kelingking Juga Luka

 Dua tokoh nasional, Gatot Nurmantyo dan Aburizal Bakrie ikut berkomentar di hadapan media terkait insiden penusukan Menkopolhukam Wiranto

Gatot Nurmantyo meminta masyarakat tidak terburu-buru menyimpulkan apalagi sampai berspekulasi terkait kasus penusukan Menkopolhukam Wiranto.

Mantan Panglima TNI itu mengemukakan tanggapannya saat berada di Pangkal Pinang, Kepulauan Bangka Belitung, Sabtu (12/10/2019).

"Sekarang kan masih penyelidikan. Kita tunggu saja pernyataan resmi dari pihak berwajib. Bisa dari Kapolri atau dari Kemenkopolhukam," kata Gatot Nurmantyo, seperti dilansir Kompas.com.

 Soal Wiranto Ditusuk, Adian Napitupulu Beri Komentar Singkat dan Langsung Jawab Pertanyaan Lain

 Unggahannya Soal Menkopolhukam Wiranto Ditusuk Dianggap Pro Teroris, Begini Tanggapan Jerinx SID

 Prihatin Penusukan Wiranto, Direktur LPI Sebut Ada Keteledoran di Masa Lalu dan Singgung Era SBY

 8 Orang ini Harus Berurusan dengan Hukum Gara-gara Status Mereka saat Wiranto Ditusuk

Menurut Gatot, dugaan adanya jaringan tertentu yang terlibat dalam peristiwa di Pandeglang, Banten itu masih terlalu dini untuk disimpulkan.

Ia berharap kasus itu tidak dipersepsikan terlalu jauh agar tidak mempersepsikan buruk pihak tertentu.

"Jangan persepsikan yang lain-lain. Nanti bisa jadi hoaks. Yang baik jadi salah. Yang salah bisa jadi baik," ucapnya.

Gatot Nurmantyo menilai, peristiwa penusukan menjadi sebuah masalah yang harus diselesaikan.

Prosesnya itu membutuhkan waktu, apalagi yang mengalami Wiranto selaku Menkopolhukam.

Banyak aspek yang perlu didalami.

"Jadi sabar tunggu hasilnya," ujar Gatot.

Gatot Nurmantyo sendiri mengaku sudah ingin menjenguk Wiranto pada kesempatan pertama tetapi belum bisa.

Dia berencana menjadwalkan kembali untuk menjenguk setelah mengisi kegiatan ceramah kebangsaan 58 tahun Pramuka di Pangkal Pinang.

Dalam kegiatan Pramuka itu Gatot Nurmantyo mengingatkan masyarakat agar bijak bermedia sosial.

Sementara itu, Ketua Dewan Pembina Partai Golkar Aburizal Bakrie (ARB) mengungkapkan, Menkopolhukam Wiranto juga mengalami luka pada kelingking tangannya karena menangkis serangan penusukan.

Hal itu dikatakan Aburizal Bakrie seusai menjenguk Wiranto di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Subroto, Jakarta Pusat, Minggu (13/10/2019).

"Kita melihat bahwa luka di tubuhnya, tapi tangannya, kelingkingnya juga luka, karena menangkis serangan itu. Alhamdulillah tertangkis sehingga tidak ke atas gitu," kata Aburizal Bakrie di RSPAD Gatot Subroto, Minggu.

Saat menjenguk, Aburizal Bakrie mengatakan, dirinya berbincang-bincang dengan Wiranto.

Dia menyebut kondisi Wiranto sudah mulai membaik.

"Saya mendoakan beliau cepat sembuh karena negara membutuhkan. Jangan dilupakan bahwa beliau itu Menkopolhukam, yang tertinggi. Satu pejabat yang tertinggi yang bertanggung jawab masalah keamanan," ujar Pria yang akrab disapa Ical itu.

Meski mulai membaik, Ical belum mengetahui kapan Wiranto akan keluar dari rumah sakit.

Sebelumnya, Wiranto ditusuk saat tiba di Alun-alun Menes, Kabupaten Pandeglang, Banten, seusai menghadiri sebuah acara di Universitas Mathla'ul Anwar, Kamis (10/10/2019) lalu.

Wiranto menderita luka di tubuh bagian depan.

Saat kejadian, polisi mengamankan dua pelaku yang terdiri dari satu perempuan dan satu laki-laki.

Keduanya berinisial SA dan FA.

Polisi menyebut, para pelaku terpapar paham radikalisme ISIS. (*)

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved