Bukan Kabut Asap, Jarak Pandang di Kabupaten Berau Hanya 200 Meter, Ini Penjelasan BMKG
Bukan kabut asap, jarak pandang di Kabupaten Berau, Kalimantan Timur hanya 200 meter, ini penjelasan BMKG.
“Kabut ini sangat berpengaruh terhadap jarak pandang, terutama bagi sistem transportasi darat, laut dan udara.
Dan saat ini jarak pandang mencapai 200 meter,” ungkapnya.
Namun Tekad Sumardi meminta masyarakat tidak khawatir, selama berkendara dengan kecepatan rendah dan berhati-hati.
Kabut uap air ini menurutnya akan hilang dengan sendirinya, ketika matahari sudah mulai terik.
“Kabut ini biasanya terjadi sampai pukul 9.00 wita.
Setelah matahari naik, sehingga terjadi penguapan akibat suhu udara rendah dan kelembapan udara tinggi,” paparnya.
Kabut ini terjadi karena suhu udara yang dingin, sementara aliran udara rendah.
Kabut partikel air merupakan fenomena yang biasa terjadi di Kabupaten Berau.
Karakteristik hutan tropis membuat kabut sering muncul saat malam dan pagi hari. Kabut partikel air jauh lebih pekat dari kabut asap karena partikel air memang lebih padat daripada asap.

Pernah Dilanda Kabut Asap
Kabupaten Berau telah diguyur hujan sesuai prediksi BMKG Berau sejak Sabtu (21/10/2019).
Warga pun kembali ikut Car Free Day setelah kabut asap berkurang
Sesuai dengan prediksi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika atau BMKG Berau, sehari setelah ribuan masyarakat Berau menggelar Salat Istisqa dan memanjatkan doa minta hujan.
Setelah diguyur hujan, cuaca di wilayah ini menjadi cerah.
Jarak pandang yang tadinya di bawah 1 kilometer, kini menjadi 4 kilometer lebih.