UPDATE Nama Menteri Bertahan dan Dicopot, Jokowi Tak Suka yang Buat Masalah Meski Disukai Publik

Jelang pelantikan Presiden dan Wakil Presiden 20 Oktober 2019 mendatang, isu seputar siapa yang bakal menjadi menteri Jokowi kian kencang berembus.

Editor: Doan Pardede
TRIBUNNEWS/DANY PERMANA
Presiden Joko Widodo melakukan sesi wawancara bersama Tribunnews.com di Istana Negara, Jakarta, Kamis (18/7/2019). Dalam kesempatan tersebut Presiden Jokowi memaparkan mengenai visi pemerintahannya dalam 5 tahun ke depan kepada tim Tribunnews.com. 

Di tengah kian menghangatkan kabar seputar siapa yang bakal menjadi menteri Jokowi dan duduk di kabinet kerja terbaru, berembus kabar mengejutkan. 

Sejumlah menteri Kabinet Kerja menyampaikan pesan terakhir jelang penghabisan periode pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla.

Kabinet baru akan dimulai pada 20 Oktober 2019.

Namun, belum bisa dipastikan apakah pamitnya menteri-menteri Jokowi ini menjadi sinyal bahwa mereka akan tersingkir dari Kabinet Kerja pada periode kedua pemerintahan Jokowi atau tidak.

Bermula dari Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo yang berpamitan kepada para pegawainya.

Tjahjo pamit setelah melantik pejabat di lingkungan Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) di Kantor Kementerian Dalam Negeri, Kamis (15/8/2019).

"Saya mohon maaf selama hampir 5 tahun kurang 1,5 bulan ini ada hal-hal yang kurang berkenan, berbagai sikap, pernyataan, kebijakan," kata Tjahjo dalam sambutannya.

Menteri Dalam Negeri Tjahyo Kumolo
Menteri Dalam Negeri Tjahyo Kumolo (TRIBUNNEWS)

"Ini pamitan saya resmi. Mungkin tidak bisa bertemu karena akan selesainya masa tugas Kabinet Kerja 1. Untuk selanjutnya, mari kita tunggu tanggal mainnya, bagaimana komposisi kabinet berikutnya," kata dia.

Tjahjo mengaku memegang prinsip TNI dalam menjalani hidupnya, yakni taat instruksi.

Dengan demikian, apabila tidak dipercaya lagi mengemban amanah untuk menjadi menteri pada kabinet berikutnya, Tjahjo mengaku siap.

"Saya berpegang pada prinsip TNI. Taat instruksi. Dipensiunkan siap, diberi tugas siap, tidak diberi tugas, saya tetap mendukung pemerintahan yang saya dukung ini," kata dia.

Kemudian, Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Susi Pudjiastuti berpamitan.

Meski masa jabatannya masih satu bulan lagi, ia berpamitan dan menyampaikan permintaan maaf ke awak media di kantornya, Senin (9/9/2019).

Susi mengaku hanya manusia biasa yang tak luput dari salah dan khilaf.

"Dengan segala kerendahan hati saya mohon maaf apabila selama kita berinteraksi ada hal-hal yang tidak mengenakkan awak media karena saya orangnya sedikit tengil," kata Susi.

Ia juga mengucapkan terima kasih kepada staf KKP yang selama ini membantunya dalam bekerja.

"Saya berterima kasih atas bantuannya, dukungannya, effort-nya, tanggung jawabnya, komitmennya. Sekali lagi saya ucapkan terima kasih," kata dia.

Susi juga berpamitan kepada anggota DPR saat rapat kerja dengan Komisi IV DPR.

Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menaiki paddle board dalam adu cepat melawan Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno yang berenang dalam Festival Danau Sunter, Jakarta, Minggu (25/2/2018).
Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menaiki paddle board dalam adu cepat melawan Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno yang berenang dalam Festival Danau Sunter, Jakarta, Minggu (25/2/2018). (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)

Susi meminta maaf karena dia kerap keras kepala selama lima tahun memimpin KKP.

Ia mengatakan, hal itu perlu dia lakukan karena memiliki obsesi memperbaiki sektor kelautan dan perikanan Indonesia.

"Walaupun saya dikenal tukang nembakin kapal, saya menjalankan amanah, bukan untuk pribadi," kata dia.

"Dengan segala kerendahan hati saya mohon maaf. Saya tidak pernah berpengalaman jadi menteri sebelumnya, jadi mohon maaf," kata dia.

Susi mengaku senang melihat sektor kelautan dan perikanan saat ini.

Dengan berbagai kebijakan tegas seperti penenggelaman kapal Illegal fishing, Indonesia sudah membuktikan sebagai negara maritim yang besar.

Pada hari yang sama, juga di kompleks DPR, Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan berpamitan.

Saat itu, ia sedang melakukan rapat kerja dengan Badan Anggaran DPR.

Menteri Koordinator Kemaritiman RI, Jend TNI Purn Luhut Panjaitan menghadiri forum Asosiasi Pemerinatah Kabupaten Seluruh Indonesia (APKASI) yang digelar di Sudirman Center, Grand Sahid Jaya, Jl. Jenderal Sudirman, Jakarta Pusat, Rabu (14/12/2016). TRIBUNNEWS.COM/LENDY RAMADHAN
Menteri Koordinator Kemaritiman RI, Jend TNI Purn Luhut Panjaitan menghadiri forum Asosiasi Pemerinatah Kabupaten Seluruh Indonesia (APKASI) yang digelar di Sudirman Center, Grand Sahid Jaya, Jl. Jenderal Sudirman, Jakarta Pusat, Rabu (14/12/2016). TRIBUNNEWS.COM/LENDY RAMADHAN (TRIBUNNEWS.COM/LENDY RAMADHAN)

"Ini pertemuan terakhir kita. Bapak-ibu menjadi mitra kerja kami, saya minta maaf," kata Luhut.

"Bapak-ibu saya kira ada yang masih terus, tapi ada yang tidak. Di kami (kabinet) juga gitu," kata Luhut.

Mantan Komandan Khusus Satgas Tempur Kopassus itu berharap, silaturahim tetap berjalan meski perubahan terjadi, baik di pemerintahan maupun DPR.

Edhy Prabowo disebut Calon Menteri Jokowi, ini kata Mantan Atlet Silat & Anak Buah Prabowo Subianto

Jelang Pelantikan Presiden dan Pengumuman Menteri Jokowi, Ruhut Sitompul tak Pernah Matikan HP

Satu Dari NasDem, 9 Nama Ini Dikabarkan Jadi Menteri Jokowi, 1 Nama Punya Peran Besar di Pilpres

Semua Parpol Koalisi Ada Jatah, Surat Isi Nama Calon Menteri Jokowi Bocor ke Publik Istana Merespon

(*)

 

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 4 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved