Tergiur Uang Rp 5 Juta, Pasutri di Balikpapan Ini Nekat Jadi Kurir Narkoba Seberat Sekitar 2 Kg

Pasangan suami istri atau pasutri di Kota Balikpapan, Kalimantan Timur atau kaltim berinisial LE (29) dan DS (29) nekat menjadi kurir narkoba.

Penulis: Zainul | Editor: Budi Susilo
TribunKaltim.Co/Zainul
Pasangan suami istri atau pasutri di Kota Balikpapan, Kalimantan Timur atau kaltim berinisial LE (29) dan DS (29) nekat menjadi kurir narkoba. 

Jika tidak maka timbul gejala putus obat atau disebut juga sakau.

Gejala yang ditimbulkan bergantung pada jenis narkoba yang digunakan.

Gejala sakau opioida atau heroin mirip orang sakit flu berat, yaitu hidung berair, keluar air mata, bulu badan berdiri, nyeri otot, mual, muntah, diare, dan sulit tidur.

Narkoba juga mengganggu fungsi organ-organ tubuh lain.

Seperti jantung, paru-paru, hati, dan sistem reproduksi, sehingga dapat timbul berbagai penyakit.

Pengguna narkoba akan terus meningkatkan dosis pemakaian sampai overdosis

Perasaan nikmat, rasa nyaman, tenang atau rasa gembira yang dicari oleh pemakai narkoba harus dibayar mahal dengan dampak buruknya

Seperti ketergantungan, kerusakan berbagai organ tubuh, berbagai macam penyakit.

Rusaknya hubungan dengan keluarga dan teman, rusaknya kehidupan moral, putus sekolah, pengangguran, serta hancurnya masa depan.

Mengonsumsi narkoba secara terus-menerus menyebabkan peningkatan toleransi tubuh

Sehingga pemakai tidak dapat mengontrol penggunaannya

Dan cenderung untuk terus meningkatkan dosis pemakaian

Sampai akhirnya tubuhnya tidak dapat menerima lagi.

Hal ini yang disebut dengan overdosis.

Saraf merupakan satu di antara organ penting pada manusia yang mengatur sistem tubuh.

Jika ia mengalami kerusakan maka bisa menyebabkan kecacatan yang permanen dan sulit untuk diperbaiki.

(Tribunkaltim.co)

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved