Belum Diumumkan Tapi Gubernur Ini Sudah pamit ke Masyarakat, Kode Keras Menteri Jokowi? Ini Sosoknya
Jelang pelantikan Presiden 2019 dan pengumuman Menteri Jokowi, nama salah satu gubernur menjadi perbincangan hangat
Pada periode kedua ini, perhatian presiden akan lebih besar, untuk itu seluruh rakyat harus siap.
Gubernur Viktor juga mengajak Melki Laka Lena yang akan duduk di komisi IX DPR yang membidangi kesehatan, tenaga kerja dan kependudukan bersama 12 anggota DPR RI lainnya harus memberikan perhatian lebih kepada masyarakat NTT yang angka stuntingnya masih tinggi, masalah tenaga kerja yang kurang profesional dan lainnya.
Kordinator Dapoer Kupang, Benjemin Sinlae alias Kong bersama Gubernur NTT, Viktor Laiskodat
Melki merupakam anggota DPR RI dari daerah pemilihan NTT.
Viktor menambahkan, menjadi anggota DPR adalah pejabat negara yang paling enak, datang duduk, maki-maki terima gaji.
Namun masyarakat berpikir anggota Dewan itu eksekutor.
"Kita berharap Melki dapat menjadi pimpinan komisi. Dengar-dengar di komisi IX yang membidangi kesehatan, tenaga kerja dan kependudukan. Komisi yang sangat dibutuhkan untuk menjawab kepentingan masyarakat NTT."
"NTT ke depan mendapat berkat yang luar biasa, triliunan rupiah akan mengalir ke NTT. Salah satunya proyek pipa bawah laut yang tenaga kerjanya kebanyakan dari Jepang yang wajib singgah di NTT."
"Untuk itu, NTT harus siapkan hotel yang menjawab style orang Jepang bentuknya bulat, pijat yang profesional karena orang Jepang suka pijat setelah bekerja. Ini tantangan buat Melki," kata Viktor Laiskodat.
Berikut masalah kesehatan.
Di NTT stunting tinggi tapi sudah ada langkah-langkah yang sudah mulai turun.
Ini butuh kerja keras DPR RI, ini butuh orang hebat.
NTT tidak diingat di DPR RI jadi butuh orang hebat dan harus ribut.
"Kita bersyukur Presiden Jokowi telah memberikan perhatian serius dengan NTT jika diperkuat oleh 13 anggota DPR RI asal NTT," katanya.
"Saya yakin Melki yang aktivis ini bisa, hindari tindakan yang berputar-putar berurusan dengan KPK. Dari NTT juga ada tiga perempuan, jangan sampai hanya jadi pelengkap, tapi harus omong untuk kepentingan nasional."
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/kaltim/foto/bank/originals/menteri-jokowi-19102019_1.jpg)