Terungkap Kenapa 20 Oktober Dipilih untuk Pelantikan Presiden Joko Widodo ( Jokowi ) dan Maruf Amin
Terungkap Alasan Kenapa Tanggal 20 Oktober Dipilih untuk Pelantikan Presiden dan Wapres
TRIBUNKALTIM.CO - Terungkap Alasan Kenapa Tanggal 20 Oktober Dipilih untuk Pelantikan Presiden dan Wapres
Pelantikan Persiden dan Wakil Presiden (Wapres) terpilih yaitu Joko Widodo (Jokowi) dan Ma'ruf Amin
akan dilaksankan pada tanggal 20 Oktober 2019.
Palantikan pun akan dilangsungkan bertepatan pada hari Minggu.
Wakil Ketua Majelis Permusyawarahan Rakyat (MPR) Ahmad Basarah menjelaskan mengenai alasan pemilihan tanggal 20
sebagai hari pelantikan walaupun bertepatan pada hari Minggu.
• Telah Resmi Aturan Blokir Hp Black Market Disahkan Cek Nomor IMEI, Ini Nasib Hp Ilegal
• BREAKING NEWS Gunakan KRI Teluk Ende, Ratusan Taruna Tingkat II AL, Disambut Danlanal Sangatta Kutim
• Beredar di WhatsApp 81 Menteri Jokowi Jelang Pelantikan Presiden, AHY dan Susi Pudjiastuti Kemana?
Wakil Ketua MPR Ahmad Basarah berikan penjelasan mengenai pemiliha tanggal dan waktu pelantikan presiden dan wakil presdien periode 2019-2024 yaitu Joko Widodo ( Jokowi ) dan Maruf Amin.
Wakil Ketua MPR Ahmad Basarah berikan penjelasan mengenai pemiliha tanggal dan waktu pelantikan presiden dan wakil presdien
Penjelasan itu disampaikan pada acara Sapa Indonesia Malam yang tayang di Kompas TV, Jumat (18/10/2019).
Ahmad Basarah mengakui bahwa proses pesta demokrasi adalah rangakaian yang sangat panjang.
Ia juga menegaskan bawah prosesi pelantikan akan menjadi tahap akhir dari pesta demokrasi tersebut.
"Saya ingin menyampaikan pada masyarakat luas bahwa tanggal 20 Oktober pukul 14.30 besok adalah prosesi akhir, dari rangkaian panjang agenda pesta demokrasi bangsa Indonesia sejak tahun 2018 lalu," ucap Ahmad Basarah.
Bahkan Ahmad Basarah mengakui banyak hal sudah terjadi selama proses pesta demokrasi Indonesia.
"Dengan segala macam, dinamika, dialektika yang berkembang di tengah masyarakat," ujar Ahmad Basarah.
Namun, ia juga menyebut bahwa pesta demokrasi yang dijalani Indonesia menjadi bukti kekuatan demokrasi yang ada di Indonesia.
"Kita patut bersyukur kepada Tuhan yang maha kuasa bahwa pada akhirnya Bangsa Indonesia semakin menujukan
kematangannya, kedewasaannya dalam memilik jalan demokrasi," jelas Ahmad Basarah.
Menurut Ahmad Basarah, Indonesia telah memapu menjalani satu proses demokrasi yaitu pemilih kepala negara secara langsung.
"Di mana jalan demokrasi itu salah satu cirinya adalah memilih pemimpin secara langsung oleh rakyat," ujar Ahmad Basarah.
Pada acara tersebut, Ahmad Basarah menjelaskan juga mengenai pemilihan tanggal dan jam pelaksanaan pelantikan presiden dan wapres.
Ia menyebut tanggal dan waktu merupakan pilihan dari MPR dengan berbagai pertimbangan.
"Nah tanggal 20 Oktober pukul 14.30 adalah tanggal dan jam yang sudah dipilih oleh MPR," ucap Ahamd Basarah.
Sedangkan untuk pemilihan tanggal, Ahmad Basarah menjelaskan alasan pemilihan tanggal tersebut.
"Nah kenapa tanggal 20, karena sejak awal reformasi Republik Indonesia itu dilantik setiap tanggal 20," ucap Ahamd Basarah.
Sehingga pelantikan pada tanggal 20 sudah menjadi tradisi yang dilakukan semenjak reformasi.
Karena itulah, pelantikan tetap dilakukan pada hari Minggu walau pada akhirnya jam pelantikan pun harus diundur.
Pelantikan presiden dan wapres pada awalnya akan dilakukan pada pukul 10.00 WIB.
"Yang pertama sebenarnya menurut konvensi ketatanegaraan tanggal 20 itu adalah pukul 10 pagi," ucap Ahmad Basarah.
Namun ada beberapa pertimbangan hingga akhirnya waktu pelantikan pun diundur.
Disebut karena pada tanggal 20 Oktober 2019 bertepatan dengan hari Minggu, maka waktu pelantikan pun disesuaikan dengan jam ibadah umat Kristiani.
"Tetapi karena berkebetulan tanggal 20 Oktober ini jatuh pada hari Minggu dan kita tahu pada hari Minggu itu umat Kristiani di Indonesia, baik Kristen Protestan maupun Katolik itu menjalankan ritual ibadah Minggu," ucap Ahmad Basarah.
Menurutnya masyarakat yang beragama Kristiani memiliki keinginan untuk menyaksikan proses pelantikan kepala Negara.
"Dan tentu saja Bangsa Indonesia yang beragama Kristiani itu ikut menyaksikan suatu prosesi kenegaraan pelantikan presiden," tambahnya.
Selain itu pemilihan pukul 14.30 WIB juga diperhitungkan dengan waktu ibadah Sholat Duhur umat Islam.
"Kenapa 14.30, karena 14.30 itu waktu yang cukup bagi umat Islam untuk menjalankan Sholat Dzuhur dan kemudian bisa mengejar Sholat Ashar," ucap Ahmad Basarah.
Semua pertimbangan yang dilakukan oleh MPR merupakan bentuk toleransi antar umat beragama.
"Jadi saya kira pertimbangannya lebih kepada pertimbangan untuk menghormati toleransi kehidupan beragama kita," ujar Ahmad Basarah.
Berikut jadwal agenda pokok sidang paripurna dalam rangka pelantikan presiden dan wakil presiden:
14.30 WIB Lagu Kebangsaan Indonesia Raya
14.33 WIB Mengheningkan Cipta dipimpin Ketua MPR
14.36 WIB : Pembukaan Sidang Paripurna MPR oleh Ketua MPR dan pembacaan Keputusan KPU oleh Pimpinan MPR
14.56 WIB Pengucapan Sumpah Presiden 1
4.58 WIB Pengucapan Sumpah Wakil Presiden
15.00 WIB Penandatanganan Berita Acara Pelantikan
15.05 WIB Penyerahan Berita Acara Pelantikan oleh Pimpinan MPR (Menuju tempat duduk : pertukaran tempat duduk Wakil Presiden)
15.07 WIB Pimpinan MPR melanjutkan memimpin Sidang Paripurna MPR
15.12 WIB Pidato Presiden
15.30 WIB Pimpinan MPR melanjutkan memimpin Sidang Paripurna MPR
15.35 WIB Pembacaan Doa
15.40 WIB Penutupan Sidang Paripurna MPR oleh Ketua MPR
15.45 WIB Lagu Kebangsaan Indonesia Raya
15.48 WIB Sidang Paripurna MPR selesai
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/kaltim/foto/bank/originals/pelantikan-presiden-joko-widodo-dan-wakil-presiden-maruf-amin.jpg)