Driver Ojol Tolak Nadiem Makarim Jadi Menteri Jokowi, Sandiaga Uno Beri Penilaian Sosok Bos Gojek
Para driver ojol tolak Nadiem Makarim jadi Menteri Jokowi, Sandiaga Uno beri penilaian sosok Bos Gojek.
TRIBUNKALTIM.CO - Para driver ojol tolak Nadiem Makarim jadi Menteri Jokowi, Sandiaga Uno beri penilaian sosok Bos Gojek.
Diketahui, Nadiem Makarim, sosok pengusaha muda Indonesia yang sukses membesut Gojek dipanggil ke Istana Negara.
Nadiem Makarim bakal menjadi salah satu Menteri Jokowi.
• Putra SBY, AHY Belum Dipanggil ke Istana Negara, Annisa Pohan Unggah Kutipan Ali bin Abi Thalib
• Berkeringat di Pilpres 2019, Ini Nasib Ulama Pendukung Jokowi, TGB dan Yusuf Mansur Pas Bagi Menteri
• Daftar Susunan Kabinet, Ancam Oposisi, Nasdem Dapat 3 Kursi Menteri Jokowi, Bandingkan dengan PSI
• Daftar Menteri Terbaru Jokowi, Ada 32 Nama, Luhut Binsar Padjaitan dan Teten Masduki Menyusul
Fakta Nadiem Makarim
CEO dan Founder Gojek Indonesia, Nadiem Makarim, diisukan menjadi Menteri Koperasi dalam Kabinet Jokowi Jilid II.
Hal tersebut mencuat saat bocoran daftar Menteri kabinet Jokowi Jilid 2 tersebar di Whatsapp.
Sementara itu, pengumuman Menteri Kabinet Kerja Jilid 2 dilaksanakan pada Senin (21/10/2019) pagi di Istana Negara.
Para calon Menteri dikabarkan akan mengenakan kemeja putih saat pengumuman.
Diketahui, Nadiem Makarim tiba di Istana Negara pada 10.22 WIB.
Mengenakan kemeja putih, Nadiem Makarim masuk ke Istana sembari menebar senyum dan melambaikan tangan kepada para wartawan.
Namun, belum diketahui tujuan kehadirannya di Istana Negara.
Lantas, bagaimana profil CEO Gojek tersebut?
Berikut profil Nadiem Makarim, dirangkum Tribunnews dari berbagai sumber :
1. Kehidupan Pribadi
Nadiem Makarim memiliki nama lengkap Nadiem Anwar Makarim.
Ia merupakan pria kelahiran Singapura, 4 Juli 1984.
Pria 35 tahun itu adalah anak bungsu dari tiga bersaudara.
Ia lahir dari pasangan Nono Anwar Makarim dan Atika Algadri.
Ayahnya merupakan seorang aktivis dan pengacara.
Sedangkan, ibunya berprofesi sebagai penulis lepas.
Sang ibu merupakan putri dari salah seorang sosok perintis kemerdekaan Indonesia, Hamid Algadri.
Sementara itu, ia menikah dengan sang istri Franka Franklin sejak 2014 lalu.
Nadiem Makarim dan Franka telah dikaruniai anak perempuan bernama Solara Franklin Makarim.
2. Riwayat Pendidikan
Nadiem Makarim mengenyam pendidikan dasar dan menengah pertama di Jakarta.
Ia kemudian melanjutkan pendidikan SMA-nya di Singapura.
Lulus SMA, Nadiem Makarim pun memutuskan untuk melanjutkan pendidikannya di jurusan International Relations di Brown University, Amerika Serikat.
Ia mengenyam pendidikan di Brown University dari tahun 2002 hingga 2006.
Tiga tahun kemudian, ia pun melanjutkan pendidikan pasca-sarjana di Harvard Business School dan mendapatkan gelar Master of Business Administration (MBA).
3. Awal Karir
Dilansir TribunStyle, Nadiem Makarim memutuskan untuk bergabung di Mckinsey & Company yang berbasis di Jakarta pada 2006.
Ia direkrut perusahaan itu menjadi konsultan manajemen.
Ia bekerja di perusahaan tersebut selama 3 tahun.
Nadiem Makarim juga bekerja di Zalora Indonesia sebagai Co-Founder serta Managing Editor.
Ia kemudian memutuskan keluar dari Zalora dan bekerja di Kartuku sebagai Chief Innovation Officer.
Di tahun 2011, Nadiem Makarim mulai merintis perusahaannya yang kemudian dikenal dengan Gojek.
Gojek merupakan aplikasi pesan ojek online yang telah berkembang besar di Indonesia.
Perusahaan itu disebut memperoleh pendanaan sebesar USD 550 juta atau setara dengan Rp 7,2 triliun pada 2016 lalu.
Gojek pun tak hanya menyediakan jasa pesan ojek online saja, namun juga jasa antar barang (Go-Send), makanan (Go-Food), kebersihan, massage, dan lain-lain.
Kini, aplikasi Gojek bahkan telah beroperasi di 50 kota di negara-negara Asia Tenggara.
Yang sebelumnya menjadi startup unicorn, Gojek kini menjadi perusahaan decacorn.
4. Harta Kekayaan
Dilansir dari Tribun Style, nama Nadiem Makarim masuk dalam daftar 5 miliarder terkaya Indonesia dengan usia kisaran angka 30 tahun.
Dirilis dari Globe Asia tahun 2018, kekayaan Nadiem Makarim ditaksir mencapai USD 100 juta atau sekitar Rp 1,4 triliun.
Secara dunia, peringkat Nadiem Makarim dalam daftar tersebut adalah di urutan ke-150.
Respon Sandiaga Uno
Mantan Cawapres Prabowo Subianto, Sandiaga Uno menilai positif sosok pendiri Gojek Nadiem Makarim menjadi kandidat Menteri kabinet Presiden Joko Widodo atau Jokowi.
Melansir Kompas.com, Nadiem Makarim, kata Sandiaga Uno, merupakan tokoh berprestasi yang telah terbukti menciptakan lapangan kerja.
"Saya kenal baik dengan Nadiem Makarim.
Beliau termasuk tokoh-tokoh berprestasi dengan aplikasi Gojek," kata Sandiaga seusai seminar OK OCE di Pangkal Pinang, Kepulauan Bangka Belitung, Senin (21/10/2019).
Menteri Menurut Sandiaga Uno, Nadiem Makarim layak masuk dalam jajaran kabinet pemerintah berdasarkan rekam jejak usaha yang dilakoninya selama ini.
"Dia sudah membuktikan, sekarang aplikasi Gojek menjadi super App di Indonesia," ucap Sandiaga Uno.
Di sisi lain Sandiaga mengungkapkan tantangan pembangunan ekonomi yang tidak mudah.
Pemerintah dihadapkan pada persoalan lapangan kerja khususnya dari kalangan SMK serta pertumbuhan ekonomi yang melambat.
"Dari 7 persen saat ini pertumbuhan 5 persen. Dari situ kami juga ikut bagaimana usaha kecil menengah bisa tumbuh," kata Sandiaga Uno.
Sebelumnya diberitakan, CEO sekaligus founder startup Gojek, Nadiem Makarim, menyatakan mundur dari jabatannya sebagai CEO Gojek.
Hal tersebut ia utarakan di Istana Negara seusai bertemu dengan Presiden Joko Widodo, Senin (21/10/2019).
Menurut Nadiem Makarim, dirinya akan masuk ke dalam jajaran kabinet yang ditentukan oleh Presiden Joko Widodo masa pemerintahan 2019 - 2024.
Kendati demikian Nadiem Makarim tidak menyebut secara rinci pada posisi apa dan keMenterian mana ia akan bergabung.
"Posisi saya di Gojek sudah mundur dan tidak ada kewenangan sama sekali.
Tidak ada kekuasaan apapun di dalam Gojek," ungkap Nadiem Makarim.
Para driver ojol Khawatir
Ketua Presidium Nasional Gabungan Aksi Roda Dua (Garda) Indonesia, Igun Wicaksono mengatakan ditunjuknya Nadiem Makarim sebagai Menteri merupakan ancaman tersendiri bagi para driver ojek online, atau driver ojol.
Para driver ojol khawatir ketika Nadiem Makarim menjabat sebagai Menteri, mantan bos Gojek ini akan membuat regulasi yang menguntungkan perusahaan swasta.
Dan tidak berpihak kepada pegawai dan kaum buruh, dalam hal ini para driver ojol.
Hal tersebut mungkin saja terjadi karena Igun menganggap Nadiem Makarim sudah menerapkan hal tersebut selama berada di Gojek.
"Kami khawatir aturan-aturan yang dibuat pemerintah lebih pro kepada perusahaan aplikasi dibandingkan terhadap para driver ojol.
Sekarang pun selama memegang aplikasi dia lebih pro dong kepada korporasinya," kata Igun Wicaksono ketika dihubungi di Jakarta, Selasa (22/10/2019).
Para driver ojol sudah banyak melakukan perlawanan dengan menggelar aksi demonstrasi kepada perusahaan Gojek karena dianggap kurang menyejahterakan mitranya.
Dengan rekam jejak seperti itu, pihaknya menolak keras terpilihnya Nadiem Makarim.
Sebagai bentuk penolakan dari keputusan terpilihnya Nadiem Makarim jadi Menteri, ribuan driver ojol direncanakan akan menggelar aksi demonstrasi besar-besaran.
Rencananya, driver ojol akan unjuk rasa secara serentak di beberapa kota wilayah yakni Sumatera Utara, Sulawesi Selatan, Sulawesi Utara, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan dan beberapa tempat di pulau Jawa termasuk DKI Jakarta.
"Kalau di Jakarta kemungkinan di Istana Negara.
Namun ada berbagai titik nanti, jadi belum final, kita masih komunikasi kapan pelaksanaan unrasnya," kata dia. (*)