Tak Dapat Jatah Menteri Hanura Anggap Jokowi Hitung Kawan Berdasarkan Kalkulator
Tak Dapat Jatah Menteri Hanura Anggap Jokowi Hitung Kawan Berdasarkan Kalkulator
TRIBUNKALTIM.CO - Tak Dapat Jatah Menteri Hanura Anggap Jokowi Hitung Kawan Berdasarkan kalkulator
Partai Hanura menjadi salah satu anggota koalisi Jokowi - Maruf Amin yang tak mendapat jatah Menteri.
Dalam pengumuman Menteri kabinet Indonesia Maju yang dilakukan Rabu (23/10/2019) tak ada satupun perwakilan Hanura yang disebut
• AHY Suami Annisa Pohan dan Adiknya Ibas Putra SBY Akhirnya Curhat Tak Jadi Menteri dan Wamen Jokowi
• Bukan Prabowo Subianto, Kawan Sandiaga Uno ini jadi Menteri Paling Kaya di Kabinet Jokowi
• Maluku tak Dapat Jatah Menteri dan Wakil Menteri, Status Bahlil Lahadalia jangan Dipersoalkan
• Nadiem Makarim jadi Menteri Kabinet Jokowi, Bandingkan Gaji Mendikbud dan CEO Gojek, Segini Besarnya
Ketua DPP Hanura Inas Nasrullah angkat bicara mengenai Kabinet Indonesia Maju yang disusun Jokowi - Maruf AMin dalam beberapa hari terkahir ini.
Dalam susunan kabinet Menteri yang telah dilantik maupun wakil Menteri yang akan segera dilantik, tidak ada satu pun perwakilan dari partai Hanura. Padahal Hanura merupakan salah satu partai pengusung Jokowi - Maruf Amin.
Menurut Inas Nasrullah susunan kabinet yang dibentuk menandakan bahwa Jokowi menilai perkawanan hanya berdasarkan perolehan suara saja.
"Jokowi hanya menghitung kawan berdasarkan kalkulator semata, yakni hanya memandang jumlah suara partai saja," katanya saat dihubungi, Jumat, (25/10/2019).
Padahal menurut Inas, Hanura memiliki kontribusi dalam kemenangan Jokowi-Maruf di Pemilu 2019 lalu. Partai Hanura ikuta mengusung Jokowi saat pendaftaran peserta Pilpres.
"Padahal Hanura berkontribusi 16 kursi DPR ketika mendaftarkan capres dan cawapres Jokowi-Maruf di KPU," katanya.
Inas tidak menjawab terkait langkah Hanura selanjutnya setelah Jokowi-Ma'ruf menyusun kabinet. Termasuk apakah akan mengkomunikasikannya kepada Jokowi atau tidak.
"Kita engga tahu tuh," pungkasnya.
AHY tak Dipilih jadi Menteri
Beda dengan Prabowo Subianto AHY tak jadi Menteri Jokowi, Anak SBY Disebut Terhalang Restu Megawati
Nama Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY tak masuk dalam daftar salah satu Menteri yang diumumkan oleh Jokowi Rabu (23/10/2019).
Padahal sebelumya putra pertama Susilo Bambang yudhoyono atau SBY ini gencar disebut masuk dalam kainet Indonesia Maju.
• Di Depan Arief Poyuono, Adian Napitupulu Jawab Komentar Erick Thohir soal Keringat & Jabatan Menteri
• Alasan Tri Rismaharini, Adian Napitupulu, Victor Laiskodat Berkali-kali Tolak jadi Menteri Jokowi
• Penunujukan Prabowo Subianto jadi Menteri Jokowi Disorot Media Asing Akan Jadi Hari yang Kelam
• Prabowo Subianto Ditunjuk Jokowi jadi Menteri Ernest Prakasa : Ngga Berharap Banyak Daripada Kecewa
Presiden Jokowi telah melantik 38 Menteri dan pejabat setara Menteri untuk mengisi Kabinet Indonesia Maju, pada Rabu (23/10/2019).
Dua di antara beberapa sosok yang gagal jadi Menteri di antaranya adalah Tetty Paruntu dan AHY.
Tetty Paruntu dikabarkan gagal akibat pernah diperiksa KPK, sementara AHY mungkinkah terganjal restu Megawati?
Pada Senin (21/10/2019) hingga Selasa (22/10/2019), Presiden Jokowi memanggil sejumlah nama yang diprediksi kuat menjadi calon Menteri di kabinet barunya.
Dari sejumlah nama yang datang, Bupati Minahasa Selatan Christiany Eugenia Tetty Paruntu atau banyak dikenal Tetty Paruntu juga hadir.
Pada Senin (21/10/2019), Tetty Paruntu menjadi perempuan pertama yang datang ke Istana jelang pengumuman Menteri.
Tetty datang dengan mengenakan kemeja putih lengkap dengan kaca mata yang dipakainya.
Namun, hingga sejumlah tokoh lain keluar dari Istana, sosok Tetty Paruntu tak kunjung keluar.
Tetty Paruntu ternyata keluar lewat pintu yang berbeda hingga tak diketahui oleh wartawan.
Kehadiran dan kepulangan Tetty Paruntu akhirnya menimbulkan tanda tanya.
Pihak Istana melalui Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Bey Mahmudin, sebelumnya menyatakan Tetty Paruntu bukanlah calon Menteri.
Tetty Paruntu dikabarkan diusulkan dari Partai Golkar.
Namun, saat dikonfirmasi, Tetty Paruntu menegaskan bahwa dirinya datang karena undangan dari Mensesneg Pratikno.
“Saya itu diminta datang oleh Pak Pratikno. Ini masih saya simpan pesannya di WhatsApp."
"Pesan beliau masuk pukul 22:27 WIB. Emangnya saya gila datang ke Istana tanpa diundang,” cerita Tetty dalam wawancara khusus dengan Ilham Bintang, Senin (21/10/2019) malam dikutip dari Wartakotalive.
Tetty Paruntu mengakui bahwa dirinya ditanya oleh Praktikno soal dua kasus yakni kasus Bowo Sidik dan mutasi ASN di kantornya yang membuat Sekdanya diselidiki pihak berwajib.
Tetty memang sempat diperiksa KPK dalam kasus mantananggota DPR dari Partai Golkar Bowo Sidik.
Bowo Sidik mengaku mendapat amplop coklat dari Tetty Paruntu.
Namun, Bupati Minahasa Selatan tersebut tegas membantah.
Juru bicara Presiden, Fadjroel Rachman, kemudian mengakui bahwa Istana sempat mengundang Tettty Paruntu.
Nama Tetty Paruntu kemudian dicoret dimenit akhir karena rekam jejaknya terkait dengan kasus korupsi.
"Memang diundang, tapi ada pertimbangan prinsip kehati-hatian,"
"Terutama soal pemanggilan beliau (di KPK)," kata Fadjroel di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (22/10/2019), dikutip dari Kompas.com.
Tetty pun gagal bertemu dengan Jokowi.
Hal senada diungkapkan oleh Sekretaris Jenderal Partai Golkar Laodewijk F Paulus.
"Pak Pratikno menanyakan masalah itu kepada Bu Tetty, Bu Tetty sudah menjawab bahwa itu tidak benar, dia melakukan tindakan itu. Terkait dengan apa Bowo sidik dan sekda dan sebagainya," kata Lodewijk di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (22/10/2019).
Satu sosok lain yang juga gagal menjadi Menteri Jokowi adalah Agus Harimurti Yudhoyono.
Padahal AHY santer dikabarkan akan masuk dalam kabinet Jokowi.
Beberapa bocoran soal susunan Menteri kerap menyematkan nama AHY di dalamnya.
Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Syarief Hasan juga mengaku siap menempatkan kader terbaik Demokrat, AHY, untuk measuk kabinet Jokowi bila dibutuhkan.
"Dan tentu kalau diminta Partai Demokrat siap memberikan yang terbaik,"
"Mas AHY saya pikir salah satu yang paling menonjol saat ini, sebagai representasi dari generasi milenial Indonesia,"
"Yang merupakan kader yang dipersiapakan sebagai pemimpin ke depan. Tentu beliau siap," katanya di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (9/10/2019), dikutip dari Wartakotalive.
Namun, dalam pemanggilan para Menteri ke Istana sebelum dilantik, sosok AHY tampak tak merapat.
Saat pengumuman pun, nama AHY juga tak ada.
Direktur Ekseutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno mengatakan, upaya Partai Demokrat untuk mendapat jatah kursi terhalang oleh restu Megawati.
Padahal, SBY dinilai telah berupaya untuk berkomunikasi dengan Jokowi beberapa waktu lalu.
Hubungan Megawati dan SBY selama ini dinilai tidak harmonis.
Hal ini lah yang diduga membuat Jokowi tak memberi jatah kursi pada Partai Demokrat.
"Hubungan SBY dan Megawati tidak pernah harmonis. Kedua tokoh ini sulit untuk disatukan sehingga ini mungkin menjadi ganjalan bagi Demokrat untuk mendapatkan jatah Menteri di kabinet Jokowi-Ma'ruf," ujar Adi saat dihubungi, Selasa (22/10/2019), dikutip dari Kompas.com.
Meski gagal menjadi Menteri, AHY tetap berlapang dada.
Melalui unggahan di akun Instagramnya, AHY memberi ucapan selamat kepada Jokowi-Ma'ruf.
Ayah satu anak ini juga berharap Jokowi-Ma'ruf mampu mengemban amanah serta senantiasa mendengar suara rakyatnya.
(Tribunnews.com/Miftah)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul AHY Batal Masuk Kabinet karena Terganjal Restu Megawati?, https://www.tribunnews.com/nasional/2019/10/24/ahy-batal-masuk-kabinet-karena-terganjal-restu-megawati?page=all.