Tunggakan PDAM Danum Taka Penajam Paser Utara Capai Rp 1,1 Miliar, Berikut Alasannya

Tunggakan PDAM Danum Taka Penajam Paser Utara Capai Rp 1,1 Miliar, Berikut Alasannya

Penulis: Heriani AM | Editor: Mathias Masan Ola
Tribunkaltim.co, Heriani AM
Direktur PDAM Danum Taka, Abdul Rasyid 

menyediakan sendiri di depan rumahnya dan mobil tangki kita jalan secara paralel," ungkapnya.

Satu hidran air berkapasitas 1500 ton, diperkirakan cukup untuk 70 hingga 100 kartu keluarga (KK).

Pemberian bantuan sosial rencananya akan dimulai hari senin pekan depan.

"Tapi tergantung permintaan masyarakat melalui kelurahan/desa. Nanti kita menyurat ke kelurahan,

daerah mana saja yang membutuhkan, kita akan bantu," pungkasnya. 

Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) pada Kamis (26/9/2019) di Aula Pertemuan Lantai I,

Kantor Bupati Penajam Paser Utara, lakukan lokakarya ekspos rencana aksi daerah penyediaan air minum

dan penyehatan lingkungan (RAD-AMPL) 2019-2023.

 Sekretaris Badan Perencanaan, Penelitian dan Pengembangan atau Bapelitbang Penajam Paser Utara,

Hadi Saputro menjelaskan.

Inti dari kegiatan lokakarya adalah mengekspos dokumen yang sudah disusun oleh tim dari Bapelitbang

dan tenaga ahli.

Dokumen tersebut terkait penyusunan RAD-AMPL jangka menengah lima tahun yakni 2019 hingga 2023.

"Kita ingin Penajam Paser Utara 100 persen memiliki akses air bersih dan sanitasi baik serta zero kawasan

kumuh," katanya kepada Tribunkaltim.co pada Kamis (26/9/2019). 

Perwujudan 100 persen akses air bersih, sanitasi baik dan zero kawasan kumuh, merupakan tanggung

jawab pemerintah daerah.

Yang berkelobarasi dengan pemerintah kelurahan desa maupun masyarakat.

Olehnya itu, RAD-AMPL yang diselenggarakan berbasis masyarakat.

"Supaya mereka dapat merasa memiliki. Kita belajar dari pengalaman-pengalaman sebelumnya dimana

kebijakan selalu topik down.

Makanya kita mencoba mengambil usulan dengan masyarakat, agar penyempurnaan dokumen RAD-AMPL

betul-betul dengan andil mereka.

Mulai dari perencanaan sampai dengan pelaksanaan," terangnya.

Khusus penyediaan air minum, Pemkab PPU juga melakukan aksi daerah melalui Perusahaan Daerah Air

Minum ( PDAM ).

Pihak Dinas PUPR Penajam Paser Utara masih melakukan pipanisasi, ke wilayah yang belum

tersambung pipa jaringan air bersih.

Hadi menyinggung soal water treatment plant (WTP) baru Lawe-lawe Kecamatan Penajam yang masih

dalam tahap penyambungan pipa.

Kapasitas WTP itu mumpuni, mencapai 200 perdetik.

Namun pipa distribusi belum menjangkau beberapa wilayah.

"Alokasi anggaran, sesuai Perda penyertaan modal ke PDAM, sudah ada dalam jangka waktu lima tahun

senilai Rp75 miliar," tambahnya.

Sedangkan instalasi pengolahan air minum pada waduk di Kecamatan Waru, kata Hadi menunggu

pengembangan.

Memang belum maksimal, karena masyarakat sebagian besar masih menggunakan sumur air dalam atau

bawah tanah alih-alih PDAM.

Padahal, sumber air disana cukup melimpah.

"Seperti halnya di Babulu, Sepaku dan Sotek," imbuhnya.

Sisi lainnya, Warga Gunung Traktor RT 31 dan RT 50, Kota Balikpapan, Provinsi Kalimantan Timur terlihat bahagia. 

Hal itu diakibatkan datangnya distribusi air bersih dari pihak PDAM.

Truk dengan tangki berukuran 5 meter kubik ini parkir di pinggir jalan.

Kali ini Walikota Balikpapan Rizal Effendi beserta staf dari PDAM Kota Balikpapan pun menyambangi area tersebut.

Berjalan kaki berjarak ratusan meter dari jalanan rombongan pun melihat kondisi pendistribusian air.

Selang yang dipakai pun cukup panjang. Lebih dari 100 meter selang terpasang dari truk menuju pemukiman warga.

Air pun tersalurkan melalui selang berdiameter cukup besar. Air pun segera diisi ke beberapa tandon dan drum air yang dimiliki oleh warga.

Salah satu warga bernama Fitri mengatakan air area kampungnya ini sudah menyalurkan air selama satu bulan ini.

Kejadian ini pernah terjadi tiga tahun sebelumnya di tahun 2015.

Ia mengatakan untuk bisa mencukupi kebutuhan mandi, memasak dan kebutuhan sanitasi lainnya ia pun

harus menunggu jatah dari PDAM selama seminggu sekali.

"Seminggu ini saya jatah sekitar dua drum. Ya mau enggak mau harus dihemat," kata Fitri.

Menurutnya harga air dari PDAM cukup murah dibandingkan membeli air dari pihak swasta.

Dari penuturannya satu meter kubik air dibayar sekitar 18 ribu.

Sementara di PDAM sendiri mematok harga Rp 10 ribu per meter kubiknya.

"Kalau beli di luar mahal. Mau tidak mau harus nunggu jatah bergilir dari PDAM," ucapnya.

Ratusan warga di kedua RT tersebut mendapatkan pasokan air bersih.

PDAM selama beberapa hari kedepan menjelajahi beberapa daerah yang terkena dampak mati air.

Daerah berbukit di kota Balikpapan menjadi prioritas utama.

"Kita tunggu laporan dari warga. Lalu sudah ada laporan berapa warga yang membutuhkan kita langsung

antar," kata Dirut PDAM kota Balikpapan Haidir Effendi. 

Baca Juga;

Jabat Direktur PDAM Danum Taka, Ini yang Pertama Kali Akan dilakukan Abdul Rasyid

Abdul Rasyid Resmi Pimpinan PDAM Danum Taka PPU, Begini Janjinya Seusai Dilantik

Krisis Air di Calon Ibu Kota Negara, PDAM Danum Taka Penajam Imbau Pelanggan Efisien Gunakan Air

Pasokan Air PDAM Danum Taka Penajam di Lokasi Ibu Kota Baru RI Hanya Bertahan Satu Bulan Ke Depan

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved