Imbauan Kurangi Plastik, Pedagang Pasar Segiri Samarinda Masih Berikan Kantong Plastik ke Pembeli

Imbauan Kurangi Plastik, Pedagang Pasar Segiri Samarinda Masih Berikan Kantong Plastik ke Pembeli

TRIBUNKALTIM.CO/CAHYO WICAKSONO PUTRO
Banner atau spanduk, dengan himbauan untuk megurangi material plastik, yang tidak dapat terurai hingga selama 2.000 tahun tersebut, di depan pintu masuk, Kawasan Pasar Segiri, Samarinda. Jumat (1/11/2019). 

Diketahui, sudah beberapa bulan terakhir seluruh rapat yang digelar Pemkot Samarinda, tidak lagi menyediakan air mineral dalam kemasan.

Hal itu benarkan oleh Walikota Samarinda, Syaharie Jaang.

"Tujuan dan harapannya, untuk dapat mengurangi penggunaan air minum kemasan sekali pakai.

Syukur syukur yang buang ke bak sampah, kan ada saja yang buang di jalanan, bahkan tiap Jumat bersih selalu kemasan minuman sekali pakai ini dipanen bertruk-truk,” ucap Syaharie Jaang.

Edaran tersebut diberlakukan wajib, selain untuk ASN, pemberlakuan Perwali itu juga, diimbau bagi non ASN di lingkungan Pemkot Samarinda.

“Untuk menjaga dan meningkatkan kelestarian lingkungan salah satunya dengan cara menggunakan kemasan air minum isi ulang,” tutur Syaharie Jaang.

Oleh karena itu, Syaharie Jaang mengajak seluruh pegawai di lingkungan Pemkot Samarinda untuk menjadi pionirnya gerakan ini.

“Untuk mengurangi sampah plastik, semoga imbauan itu, bisa diikuti lebih luas lagi, kalau perlu sampai ke pihak swasta hingga masyarakat sendiri,” harap Syaharie Jaang.

Dampak dari sampah plastik ini juga dirasakan oleh para pedagang di Pasar Segiri Samarinda.

Malik salah satu pedagang di Pasar Segiri mengatakan, bahwa memang penggunaan plastik telah menjadi bagian dari fasilitas, yang diberikan untuk konsumennya.

"Karena untuk pelanggan yang tidak bawa kantong belanjaan sendiri, ya saya kan harus kasih kanting plastik sekali pakai.

Salah satu fasilitas lah, buat pelanggan," kata Malik.

Namun setelah merasakan, dampak buruk dari plastik, ia mengaku sejak diberlakukannya peraturan Walikota itu,

yang imbauannya telah terpampang tepat did epan pintu masuk Paaar Segiri Samarinda, dalam bentuk banner atau spanduk, bertuliskan peraturan tersebut.

"Dulu kan kita ga sadar, kalau plastik menjadi masalah lingkungan, tapi pas kemarin disosialisasikan Pak Wali,

kalau sifat plastik sulit terurai secara alami, jadi saya sendiri sudah tidak stok kantong plastik," kata Malik.

Namun dirinya mengungkapkan, bila di luar para pedagang yang mengikuti aturan, sebagian pedagang lainnya, masih mennyediakannya bagi pembeli.

"Kalau saya sama sebagian pedagang sudah tidak stok, tapi kalau yang lainnya ya masih ada yang kasih plastik," beber Malik. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved