Kabar Buruk, Wakil Gubernur Lari ke Hutan, Dikeroyok Penambang Ilegal Padahal Ada 100 Satpol PP
Ada kabar buruk, Wakil Gubernur lari ke hutan, dikeroyok penambang ilegal, padahal ada 100 Satpol PP.
TRIBUNKALTIM.CO - Ada kabar buruk, Wakil Gubernur lari ke hutan, dikeroyok penambang ilegal, padahal ada 100 Satpol PP.
Diketahui, Wakil Gubernur Bangka Belitung Abdul Fatah ingin menertibkan tambang timah ilegal.
Dilansir Serambinews.com rombongan Wakil Gubernur Kepulauan Bangka Belitung Abdul Fatah, dikepung massa saat mendatangi tambang ilegal di Kecamatan Sijuk, Belitung, Kepulauan Bangka Belitung, Sabtu (2/11/2019).
• Oknum Polisi dan Sopir Ambulans yang Dipukulnya Sepakat Berdamai, Begini Nasib Pasien yang Dibawanya
• Kabar Buruk Menimpa Ikhwan Zein, Anak Menkopolhukam Mahfud MD, Pengganti Wiranto, Berprofesi Dokter
• Penerimaan CPNS 2019 Balikpapan , Ada 250 Kuota, Lihat Formasi Apa Saja yang Dicari, Kebanyakan Guru
• Miripnya Pemeran Video Syur dengan Nagita Slavina, Gisel, Pakar Luar Negeri Ungkap Fakta Mengejutkan
Padahal kala itu Abdul Fatah membawa 100 personel Satpol PP untuk menertibkan tambang timah ilegal di lokasi itu.
Kabag Humas Pemprov Babel Irwanto mengatakan, pacakejadian, Abdul Fatah dalam kondisi aman.
Dari informasi yang dihimpun, Abdul dan sebagian rombongan dievakuasi ke Polsek Sijuk, Belitung.
Sementara sebagian rombongan lari ke hutan menyelamatkan diri.
"Wagub masih di Belitung, serta dalam kondisi sehat dan baik-baik saja.
Sikon di Bangka Belitung info dari ajudan sudah kondusif," ujar Irwanto saat dikonfirmasi, Sabtu.
Kabid Humas Polda Kepulauan Bangka Belitung AKBP Maladi yang dikonfirmasi secara terpisah mengatakan, tindakan anarkistis penambang liar menyebabkan beberapa anggota Satpol PP mengalami luka.
Saat ini mendapatkan perawatan medis di RSUD Tanjungpandan.
Sebelumnya diberitakan, rombongan Wakil Gubernur Kepulauan Bangka Belitung Abdul Fatah dievakuasi dengan berjalan kaki setelah sekelompok orang merusak kendaraan dinas yang ditumpangi.
Aksi anarkistis terjadi saat Abdul Fatah dan anggota Satpol PP menertibkan kawasan tambang timah tanpa izin di Belitung, Sabtu.
Merasa tak senang, para penambang melakukan perlawanan hingga tindakan anarkistis.
Tindakan massa juga menyebabkan tujuh kendaraan yang dikendarai rombongan Abdul rusak.