Gelaran di Jakarta, Gulat Kalimantan Timur Sementara Raih Empat Emas di Pra PON
Gulat Kalimantan Timur Sementara Raih Empat Emas di Pra PON. Saat ini tim gulat Kalimantan Timur cukup memuaskan di Pra PON.
TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Pengprov PGSI (Persatuan Gulat Seluruh Indonesia) Kalimantan Timur rupanya tak main-main di Pra PON yang berlangsung di Jakarta, 1 hingga 5 November 2019.
Saat ini tim gulat Kalimantan Timur cukup memuaskan di Pra PON.
Sementara mereka meraih 9 medali dengan 4 emas, 2 perak, dan 3 perunggu.
Sekretaris Umum Pengprov PGSI Kaltim, Sumarlani mengakui sejak awal Kaltim memang mengincar zona medali dengan meloloskan sebanyak-banyaknya atlet ke PON XX Papua 2020.
"Kita memang pasang target zona medali, tapi sebenarnya tidak mau bicara target. Yang terpenting bagaimana atlet ini bisa mencapai hasil yang maksimal," katanya kepada Tribunkaltim.co, Senin (4/11/2019).
Memang cabor gulat menjadi unggulan Kaltim. Selain itu dengan banyaknya prestasi di event nasional, Kaltim masih menjadi barometer cabor gulat di Indonesia.
Ditambahkan Sumarlani hasil sementara ini merupakan kerja keras atlet selama ini. 18 atlet yang mengikuti Pra PON ini merupakan pilihan dan sudah disiapkan selama dua tahun.
"Ini kerja keras atlet. Kita kalau mau tampil di PON memang harus masuk zona medali. Karena nanti yang mengikuti PON empat teratas di Pra PON ditambah tuan rumah satu," ujarnya.
Kisah Inpiratif Pegulat Kaltim
Nama Eko Roni Saputra melejit usai menjalani pertandingan debut mixed martial arts (MMA) di One Championship.
Eko Roni adalah mantan pegulat nasional yang kini banting setir menuju panggung MMA ONE Championship.
Sebelum dikenal sebagai juara gulat nasional, Eko Roni Saputra bukanlah siapa-siapa.
Eko Roni harus merangkak dari bawah dalam mengatasi kekurangan serta tantangan dalam hidup.
Eko Roni pernah hidup serba kesusahan, bahkan tak jarang orang tuanya kesulitan menyediakan makanan untuk mengganjal perut sampai ada suatu masa ia hanya bisa makan nasi berlauk garam.
• Lolos ke Asian Games, Enam Pegulat Kaltim Tunggu Panggilan PB PGSI
Namun, atlet berusia 27 tahun yang lahir dan besar di Samarinda, Kalimantan Timur ini bersyukur atas tantangan yang ia hadapi sehingga menjadikan dirinya seperti sekarang, kuat secara fisik dan memiliki mental baja.