Wakil Bupati Berau Agus Tantomo Jenguk Balita Tersiram Minyak Panas, Ini Kondisi Balita Itu Sekarang

Wakil Bupati Berau Agus Tantomo Jenguk Balita Tersiram Minyak Panas, Ini Kondisi Balita Itu Sekarang,

Editor: Mathias Masan Ola
Tribunkaltim.co, Geafry Necolsen
Wabup Berau Agus Tantomo menjenguk balita yang tersiram minyak panas di RSUD Abdul Rivai, Senin (4/11/2019) 

TRIBUNKALTIM.CO, TANJUNG REDEB – Wakil Bupati Berau Agus Tantomo Jenguk Balita Tersiram Minyak Panas, Ini Kondisi Balita Itu Sekarang.

Wakil Bupati Berau, Agus Tantomo, hari Senin (4/11/2019)

menjenguk pasien anak yang mengalami luka bakar cukup parah di RSUD Abdul Rivai.

Asral Aditia, bocah berusia lima tahun ini mengalami luka bakar serius, setelah mengalami kecelakaan

sepeda motor di Tanjung Batu.

Kedatangan Agus Tantomo ke rumah sakit ini untuk memberikan dukungan moral kepada pihak keluarga

dan bocah berusia lima tahun itu.

Ditemui di rumah sakit, Asral Aditia hanya terbaring lemah, dengan luka bakar di sekujur tubuh.

Sebagian

kulitnya mengeluos, yang lain lagi melepuh.

Namun Asral sudah bisa diajak berkomunikasi dan menjawab pertanyaan, meski dengan anggukan kepala.

Kepala Perawat Ruang Bougenvil RUSD Abdul Rivai, Juni mengatakan, kondisi Asral saat ini dalam tahap

pemulihan. “Kalau bekas luka bakar pasti ada, tapi saat ini kami tangani luka infeksinya,” ujarnya.

Juni menambahkan, luka paling parah di bagian dada yang mencapai 36 persen. “Kalau lukanya sudah

mengering, baru kemudian dilakukan perawatan lanjutan untuk merawat bekas luka,” jelasnya.

Wakil Bupati Agus Tantomo, mengatakan, dari penjelasan dokter yang mendampingi kunjungannya, Asral

Aditia mengalami luka bakar tingkat 2.

“Dari 4 tingkatan ya. Tidak ringan, tapi juga tidak parah. Artinya mengalami luka bakar di bagian kulit. Bisa

ditangani dan butuh waktu,” ujarnya.

Agus berharap, Asral Aditia bisa segera sembuh. “Masalhnya yang mengalami luka bakar ini kan anak-anak,

tingkat ketahanan merasakan sakit itu yang menjadi msalah,” tandasnya.

Sebelumnya, Asral Aditia bersama keluarganya berkunjung ke sebuah pasar malam di Tanjung Batu,

Kecamatan Pulau Derawan, Kabupaten Berau, Provinsi Kalimantan Timur.

Kebetulan keluarganya sedang membeli gorengan di sebuah lapak pasar malam. Saat keluarganya sedang

membeli gorengan itu, Asral bersama pamannya menunggu di atas sepeda motor.

Saat kejadian, motor dengan trasmisi otomatis itu dalam keadaan menyala. Seperti kebanyakan anak

seumurannya, Asral Aditia yang masih balita gemar menyentuh apapun yang dilihatnya.

Asral pun menarik gas sepeda motor, sehingga motor mendadak berakselerasi tinggi, sehingga sepeda

motor sulit dikendalikan dan menabrak lapak pedagang gorengan.

Motor menabrak penggorengan yang berisi minyak panas, dan Asral Aditia berada di atas sepeda motor,

sehingga minyak goreng mendidih itu mengguyur nyaris di seluruh tubuhnya.

"Karena motor dalam keadaan menyala, tiba-tiba korban memutar gas motor. Sehingga motor tersebut

menabrak meja dan mengenai penggorengan yang berisi minyak panas," ungkap Kapolsek Pulau Derawan,

Iptu Koko Jumarko.

Korban yang mengerang kesakitan, langsung dilarikan ke Puskesmas untuk mendapat perawatan luka

bakarnya, sebelum akhirnya dilarikan ke RSUD Abdul Rivai.

Korban mengalami luka pada bagian wajah, leher, lengan kanan, tangan kiri. Korban juga menderita luka

bakar di bagian dada kanan, bagian lutut ke bawah. Luka bakar juga terdapat di bagian kaki kiri dan

punggung bagian kanan. (*)

RS Pengganti RSUD Abdul Rivai Tak Bisa Dibangun Tahun Ini

Lahan yang sempat ditinjau oleh Bupati Berau, di Jalan Raja Alam ini, belum menemukan kesepakatan harga dengan pemiliknya.
Lahan yang sempat ditinjau oleh Bupati Berau, di Jalan Raja Alam ini, belum menemukan kesepakatan harga dengan pemiliknya. (TRIBUN KALTIM/ GEAFRY NECOLSEN)

Diberitakan sebelumnya, pembangunan Rumah Sakit Pengganti RSUD Abdul Rivai Berau tak bisa dibangun tahun ini.

Hingga kini, rencana pembangunan rumah sakit, untuk menggantikan Rumah Sakit Umum Daerah ( RSUD )

Abdul Rivai, masih belum jelas.

Pasalnya, Pemkab Berau belum menentukan lahan mana yang akan digunakan untuk

membangun rumah sakit.

Kepala Dinas Pertanahan Berau, Suprianto mengatakan, sebelum menentukan

lokasi pembangunan rumah sakit, harus melalui studi kelayakan yang dilakukan Dinas Pekerjaan Umum

dan Penataan Ruang (DPUPR).

Sejauh ini, ada tiga lokasi yang direncanakan. Salah satunya berada di Jalan Raja Alam yang sempat ditinjau

langsung oleh Bupati Berau Muharram.

Suprianto mengatakan, lokasi lahan yang digadang-gadang menjadi tempat pembangunan rumah sakit itu,

ternyata belum ada kesepakatan antara Pemkab Berau dengan pemilik lahan.

Padahal, Dinas Pertanahan telah melakukan inventarisasi.

“Kami telah melakukan semua prosedur pembebasan lahan.

Mulai dari inventarisasi, penyusunan peta bidang, sampai dengan negosiasi. Tapi ternyata tidak ada

kesepakatan dengan pemilik lahan,” ungkapnya.

Menurut Suprianto, harga yang ditawarkan pemilik lahan berbeda jauh dengan harga yang ditetapkan tim appraisal.

Hingga akhirnya negosiasi lahan dibatalkan.

Meski begitu, pihaknya masih menunggu pemilik lahan, dengan harapan pemilik lahan berubah pikiran

dan menyepakati harga yang ditawarkan, yakni Rp 250 juta untuk lahan bersertifikat dan Rp 150 juta yang

belum diserrtifikatkan.

Lahan yang sempat ditinjau oleh Bupati Berau, di Jalan Raja Alam ini, belum menemukan kesepakatan

harga dengan pemiliknya.

Ditambahkannya, lahan yang tersedia di lokasi itu hanya 5 hektare, itu pun ada tiga pemilik lahan.

“Ada yang punya 2 hektare, ada 1,5 hektare, dan ada 1,4 hektare,” ungkap Suprianto.

Suprianto juga mengatakan, jika pemilik lahan tetap bersikukuh dengan harga yang tinggi, 

Dinas Pertanahan tidak akan ragu membatalkan rencana pembebasan lahan tersebut.

Alternatifnya, kata Suprianto juga ada sebidang lahan di lokasi yang berdekatan.

Yakni di Segmen II menuju Bandara Kalimarau.

Namun lahan alternatif ini, menurut Suprianto, kecil kemungkinan dapat dibebaskan pada tahun 2019 ini.

“Mungkin di awal tahun depan ( 2020 ), karena kami harus melakukan inventarisasi ulang dan

mendatangkan tim appraisal,” ujar Suprianto.

Karena belum jelas lahan yang akan digunakan untuk membangun rumah sakit,

Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, juga belum dapat menentukan struktur bangunan.

Kepala Bidang Bangunan Gedung dan Jasa Konstruksi, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang

( DPUPR ), Ismiyanto mengakui, hingga saat ini belum ada kejelasan tentang

rencana pembangunan rumah sakit.

Baca Juga;

Polda Kaltim Ungkap Sabu Seberat 6 Kg, Dibawa dari Berau ke Samarinda, Pelaku Terancam Hukuman Mati

Reses di Bontang, Kutim, Berau, Safuad Terima Keluhan Infrastruktur, Kesehatan hingga Pendidikan

Berharap Terjalin Sinergi Media dan Pemerintahi, Humas Pemkab Berau Diskusi Santai degan Wartawan

Banyak yang Mangkir Apel Pagi, Evaluasi Kinerja PTT dan Honorer Sekda Berau Sebut Harus Ada Sanksi

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved