WhatsApp Berisi Pesan Harga BBM di SPBU Pertamina dan Shell Naik, Begini Fakta Sesungguhnya

Hari ini ada kabar buruk WhatsApp Berisi Pesan Harga BBM di SPBU Pertamina dan Shell Naik, Begini Fakta Sesungguhnya

Editor: Budi Susilo
KOMPAS.Com/GARRY ANDREW LOTULUNG
Sejumlah pengendara mengisi bahan bakar di SPBU Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (9/1/2017). WhatsApp berisi pesan harga BBM di SPBU Pertamina dan Shell naik, Begini fakta sesungguhnya. 

Dari pantauan Tribunkaltim.co terlihat puluhan kendaraan roda dua maupun truk mengantre hingga

berada di pinggir jalan tersebut.

Bahkan kendaraan bermotor pun ikutan mengantre demi mendapatkan BBM untuk kendaraannya.

Bahkan kendaraan bermotor jenis sport laki-laki terlihat hilir mudik mengisi BBM ke kendaraannya.

Kondisi SPBU yang berada di Jl. Yos Sudarso Sangatta, Jumat (25/10/2019) siang.

Antre kendaraan ini diakibatkan pasokan BBM yang terbatas.

Termasuk pengetap yang membeli BBM dengan jumlah banyak. 

Jainuri salah satu supir truk mengatakan dirinya sering menunggu pasokan BBM dari truk tangki

Pertamina.

Bahkan ia rela menunggu berjam-jam demi mendapatkan BBM jenis solar yang ia isi di truknya tersebut.

"Sering banget. Enggak cuman di pom bensin sini saja.

Di semua pom bensin di Sangatta juga begini," katanya.

Sementara itu Yuni salah satu pedagang kelontong yang lokasinya tak jauh dari tempat tersebut pun

mengatakan pemandangan ini sudah menjadi hal yang biasa setiap hari.

"Setiap hari ya begini terus Mas. Dari pagi sudah ramai. Bahkan malam pun juga ramai," tuturnya.

Beberapa waktu lalu Tribunkaltim.co mencoba melintas SPBU di beberapa lokasi yang ada di Sangatta.

Rata-rata truk-truk dan kendaraan mengantre hingga keluar dari SPBU.

Bahkan di malam harinya beberapa SPBU juga mengalami hal yang serupa seperti di pagi harinya.

Bahkan SPBU di Jl. Yos Sudarso ini dijaga pihak kepolisian lalulintas demi melancarkan arus lalulintas

kawasan tersebut.

Sepeda Motor Bisa Bawa Drum Beli BBM

Diberitakan sebelumnya,  Sejumlah masyarakat mendatangi kantor Bupati Kutai Timur. Mereka ingin

berdiskusi kepada pihak Pertamina dan pemerintah terkait langkanya BBM di Sangatta.

Tribunkaltim mencoba konfirmasi lagi kepada Irwan, salah satu yang hadir dalam kegiatan tersebut, Jumat

(25/10/2019) melalui sambungan telepon.

Ia bersama masyarakat lain mengeluh selalu mengantre setiap saat mendatangi beberapa SPBU di Sangatta.

Bahkan tidak hanya kendaraan pribadi seperti roda dua maupun roda empat saja yang mengantre, namun

truk-truk pun turut mengantre demi mendapatkan solar bersubsidi.

Yang menjadi perhatian dirinya adalah menjamurnya para pengentap yang mengambil BBM dengan jumlah.

Bahkan dari pengamatannya satu kendaraan bermotor bisa membawa drum dan jerigen untuk sekali isi.

"Dan juga saya dengar ada mobil yang sudah dimodifikasi tangkinya. Yang harusnya hanya menyangkut 30

liter saja bisa lebih dari itu," ucapnya.

Ia meminta pihak Pertamina dan pemerintah bertindak  tegas dalam mencegah para pengetap yang sering mangkal di SPBU.

"Agak dilema di satu sisi memang mereka begitu untuk berjualan. Namun di satu sisi kita masyarakat ini

juga butuh BBM buat kendaraan pribadi kita," pungkasnya. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Beredar Kabar Kenaikan Harga BBM Non Subsidi, Fakta Atau Hoaks?",  Penulis : Kiki Safitri

Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Beredar Kabar Harga BBM Naik Via WhatsApp, Pertamina Pastikan Kabar Tersebut Tidak Benar, https://wartakota.tribunnews.com/2019/11/05/beredar-kabar-harga-bbm-naik-via-whatsapp-pertamina-pastikan-kabar-tersebut-tidak-benar?page=all.

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved