Kabupaten Berau Masih Dihantui Tingginya Angka Kematian Ibu Melahirkan, Ini Penyebabnya
Kabupaten Berau Masih Dihantui Tingginya Angka Kematian Ibu Melahirkan, Ini Penyebabnya,
Pelaksanaan Program Kerjasama Antara Puskesmas, Unit Transfusi Darah, dan Rumah Sakit dalam
Pelayanan Darah, untuk Menurunkan Angka Kematian Ibu.
Lebih lanjut Alex Pigai mengatakan, Puskesmas tidak memiliki otoritas penuh untuk memberikan transfusi darah.
Diperlukan koordinasi dan kerjasama yang sangat erat antara Puskesmas, Rumah Sakit rujukan dan Unit
Transfusi Darah ( UTD ) untuk menyiapkan persediaan dan menstransfusikan bantuan darah kepada sang
pasien.
Di seluruh Kabupaten Berau sendiri tercatat 4 dari 9 ibu melahirkan, meninggal karena perdarahan di tahun 2017.
Bantuan darah yang tepat waktu dan tepat sasaran menjadi salah satu harapan untuk mencegah jatuhnya
korban ibu meninggal akibat perdarahan saat melahirkan.
Namun demikian, pengumpulan donor sukarela, manajemen donor, proses pengambilan darah,
ketersediaan, penyimpanan dengan prosedur dan kualitas yang didukung infrastruktur dan teknologi
memadai, distribusi atau transportasi ke pusat layanan kesehatan, hingga tindakan medis pemberian
darah kepada pasien, sesederhana yang dibayangkan.
Alex berharap ada perubahan kebijakan. “Jika bank darah atau media penyimpanan dapat disediakan di
Puskesmas, terutama di lokasi yang sangat terpencil,” ujar Alex Pigai.
Selain itu, Puskesmas juga harus diberi
kewenangan untuk mengaplikasikan transfusi darah.
Puskesmas Merapun yang baru didirikan tahun 2016 ini berada sekitar 30 kilometer dari jalan poros Trans