Pasca Laka Lantas, Arus Lalu Lintas di Tanjakan RSUD Kanujoso Djatiwibowo Balikpapan Sempat Lumpuh
Pasca Laka Lantas, Arus Lalu Lintas di Tanjakan RSUD Kanujoso Djatiwibowo Balikpapan Sempat Lumpuh,
MT Haryono (Mazda) yang sering terjadi laka," katanya, Jumat (17/5/2019)
Ada 5 poin yang dihasilkan dalam pertemuan khusus yang dipimping langsung Dirlantas Polda Kaltim.
Pertama untuk jangka pendek pihaknya berencana menambah imbauan yang sudah ada terutama untuk
mengganti gigi perseneling sebelum waktu masuk di tanjakan.
Kemudian memperbanyak sosialisasi selama seminggu kepada pengemudi kendaraan berat (truk dan
trailer) yang bermuatan. Poinnya untuk mengecek terlebih dahulu kendaraan sebelum digunakan.
Selanjutnya, meminta jajarannya melaksanakan penegakkan hukum terpadu berkaitan dengan pelangaran
KIR maupun over dimension overl load (ODOL).
"Sasarannya jelas kendaraan muatan, sebab laka paling sering melibatkan truk muatan," ujarnya.
Poin ke-4 yakni mendorong instansi terkait untuk melakukan penambahan Daerah Milik Jalan (Damija).
Damija adalah ruang sepanjang jalan yang dibatasi oleh lebar dan tinggi tertentu yang dikuasai pengguna
jalan dengan suatu hak tertentu.
Daerah milik jalan diperuntukan bagi daerah manfaat jalan dan pelaksanaan maupun penambahan jalur
lalu lintas di kemudian hari serta kebutuhan ruang untuk pengamanan jalan
"Saya minta jajaran membuat surat dukungan kepada instansi terkait untuk penambahan Damija
sepanjang tanjakan untuk pembangunan tahun 2020," pintanya.
Poin terakhir yang disepakati dalam rapat koordinasi tersebut, yakni untuk jangka menengah dan panjang,
ia mengusulkan dilakukan pembangunan infranstruktur di lokasi tanjakan Mazda Jalan MT Haryono
Balikpapan.
Sebelumnya, dalam kurun waktu sebulan terakhir 3 kecelakaan terjadi di bilangan tanjakan Jalan MT
Haryono Balikpapan.
Ketiga kecelakaan tersebut melibatkan kendaraan muatan. Bahkan satu di antaranya harus membuat
korbannya meninggal dunia.
Dari pantauan Tribunkaltim.co, pengemudi harus memacu gas kendaraannya menanjak di tanjakan
tersebut. Panjang tanjakan hampir 200 meter dari area datar.
Untuk pengendara motor setidaknya sudah memasang gigi 2 dari bawah, atau memacu kendaraannya di
atas 60 km/jam untuk melewati tanjakan tersebut.
Kapolres Balikpapan AKBP Wiwin Fitra melalui Kasat Lantas AKP Noordhianto saat dikonfirmasi,
membenarkan bahwa kawasan Jalan MT Haryono jadi salah satu daerah rawan laka di Balikpapan.
Apalagi saat disebut tanjakan Mazda, yang memang jadi langganan terjadinya kecelakaan dengan tingkat
fatalitas korban yang bervariasi, mulai dari cidera ringan hingga meningal dunia.
Untuk menekan terjadinya kecelakaan, tak bisa mengandalkan Polri saja. Seluruh elemen pemerinymtah
dan masyarakat juga punya tanggungjawab yang sama. Namun setidaknya, Satlantas Polres Balikpapan
telah melakukan upaya antisipatif dengan memasang baliho peringatan keselamatan di jalan.
"Di Jalan MT Haryono itu ada 15 baliho kita pasang di titik rawan. Di Kariangau lebih-lebih ada 20 baliho.
Besar itu, tujuannya tak lain mengingatkan pengendara agar tetap fokus dan waspada di jalan," kata
Noordhianto, Rabu (15/5/2019).
Selain pemasangan baliho, jajarannya juga melakukan patroli sambil memberikan imbauan kepada para
pengemudi. Semisal operasi sambang ke pangkalan angkutan kota, taksi hingga truk muatan.
"Sebelum jalan, cek muatan apa sudah sesuai dengan tonase kemampuan kendaraan. Cek kondisi ban,
pengereman dan gas. Hal-hal kecil itu yang bisa mengakibatkan kecelakaan fatal. Jangan diremehkan," imbaunya.
Untuk diketahui dari data yang dihimpun, hingga April 2019 Satlantas Polres Balikpapan mencatat
setidaknya ada 40 kecelakaan lalu lintas terjadi di Balikpapan.
Kecelakaan tersebut melibatkan 44 kendaraan roda dua, 16 kendaraan roda empat dan 8 kendaraan roda
di atas enam. Kerugian materil yang berhasil direkap polisi senilai Rp134 juta.
Ironisnya, sudah 14 orang meninggal dunia akibat kecelakaan lalu lintas, 2 di antaranya meninggal di
tempat. Pada Februari 2019 fatalitas korban kecelakaan sangat tinggi, 5 alami luka berat dan 2 tewas di tempat.
"Data kami 2 orang meninggal di tempat. Tapi secara keseluruhan yang meninggal dunia itu ada 14 sampai
April ini. Semula korban luka-luka akhirnya meninggal beberapa banyak seperti itu," kata Kasatlantas
Polres Balikpapan AKP Noordhianto didamping Kanit Laka Ipda L Sirait, Kamis (25/4/2019).
Dari data yang dihimpun, Jalan Jenderal Sudirman jadi lokasi paling banyak terjadi kecelakaan lalu lintas.
Ada 7 kali lakalantas terjadi selama 4 bulan belakangan ini. Disusul Jalan Soekarno Hatta dengan 5
kejadian, kemudian Jalan Mulawarman 4 kecelakaan.
Sementara 3 kejadian kecelakaan di awal tahun 2019 di Jalan MT Haryono dan Jalan Marsma Iswahyudi,
Jalan Ahmad Yani dan Jalan Syarifudin Yoes yang dikategorikan Satlantas jadi kawasan rawan kecelakaan,
hingga saat ini baru terjadi 2 kali kejadian kecelakaan. (*)
Baca Juga;
• Antisipasi Lakalantas, Astra Motor Balikpapan Beri Penyuluhan ke Mahasiswa Uniba
• Buka Puasa Bersama Batal, Istri dan Keponakan Abdul Muin Tewas Lakalantas
• 13 Lakalantas di Kaltim-Kaltara Sepanjang 2018-2019, Tangan Putus hingga Jasad tak Berbentuk