Sering Membunyikan Jari Tangan? Berbahaya atau Tidak, Simak Penjelasannya Ilmuwan
Sering Membunyikan Jari Tangan? Berbahaya atau Tidak, Simak Penjelasannya Ilmuwan
TRIBUNKALTIM.CO - Sering membunyikan jari tangan? berbahaya atau Tidak, Simak penjelasannya ilmuwan
Banyak orang pasti pernah ‘mematahkan’ atau membunyikan tulang - tulang jari.
Bahkan diperkirakan 25 hingga 45 persen dari kita tampaknya melakukannya.
Namun adakah efek samping atau bahaya dari kebiasaan yang sering kita lakukan tersebut?
Nah, ada baiknya kita memahami apa yang sebenarnya terjadi ketika kita ‘mematahkan’ sendi kita itu, seperti dilansir dari medicaldaily, berikut ini.
Suara ‘krek’ itu tidak benar-benar berasal dari tulang kita.
Ruang di sendi, yang terletak di antara dua tulang, diisi dengan cairan sinovial.
• Anak Buah SBY Ini Rela Tunda ke Belanda Demi Presiden Jokowi, Tengok Ibu Kota Baru RI di Penajam
• Link Live Streaming TV Online Timnas U-19 Indonesia vs Hong Kong, Tonton di HP via Mola TV dan RCTI
• Desa Fiktif Terima Dana Desa Tiap Tahun, Pemerintah Anggarkan Lagi Rp 72 Triliun untuk Dana Desa
• Tak Hanya untuk Kesuburan, Inilah 10 Manfaat Tauge Untuk Kesehatan salah Satunya Menyehatkan Jantung
Singkatnya, cairan ini melakukan fungsi yang mirip dengan pelumas, mengandung nitrogen dan karbon dioksida.
“Suara retak atau meletup di persendian kita sebenarnya adalah gelembung nitrogen yang meledak dalam cairan sinovial kita,” jelas Dr. Robert Klapper, seorang ahli bedah ortopedi yang berafiliasi dengan Cedars-Sinai Medical Center.
Beberapa peneliti telah meneliti kemungkinan faktor lain yang berkontribusi terhadap suara itu.
Sementara satu penelitian memeriksa bagaimana gelembung tidak sepenuhnya meledak bahkan setelah suara, sementara penelitian lain menunjukkan bahwa suara berasal dari cairan yang mengalir ke rongga.
“Ketika permukaan sendi tiba-tiba terpisah, tidak ada lagi cairan yang tersedia untuk mengisi volume sendi yang meningkat, sehingga rongga dibuat dan kejadian itu terkait dengan suara,” kata Greg Kawchuk, seoran profesor di University of Alberta, Kanada, penulis penelitian kedua.
Kemungkinan tidak lebih dari ‘pengalaman psikologis’.
Sesuatu seperti sebuah kepuasan yang kita dapatkan dari meletupnya gelembung - gelembung.
Lalu, apakah ‘mematahkan’ buku-buku jari itu benar-benar berisiko rheumatoid arthritis dan masalah terkatinya?