Fakta-fakta Bom Bunuh Diri Medan, Identitas - Mantan Jihadis Ungkap Motif, Protes Kebijakan Menteri?
Sejumlah fakta baru seputar pelaku bom bunuh diri di Polrestabes Medan terungkap, mulai dari Identitas pelak hingga mantan jihadis bicara soal motif
5. Jumlah korban
Identitas Pelaku Bom Bunuh Diri di Polrestabes Medan Terungkap, Beredar di WhatsApp Foto Pelaku
Selain menewaskan pelaku, bom bunuh diri setidaknya melukai enam orang yang berada di Polrestabes Medan. Lima orang dari institusi Polri dan satu orang dari warga sipil.
Para korban luka antara lain:
Kasi Propam mengalami luka di bagian tangan.
Pegawai harian lepas (PHL) bernama J Purba terluka di bagian wajah
Seorang anggota Propam
Seorang personel piket Bag Operasional
Seorang warga sipil
Sesuai broadcast di grup awak media, diterima pesan sebagai berikut.
Dicantumkan pula anggota polisi yang yang jadi korban luka-luka
Selamat pagi komandan, ijin melaporkan informasi awal telah terjadi Bom bunuh diri di Polrestabes medan, kronologis awal yaitu pelaku menggunakan jaket ojek online masuk melalui pintu depan menuju Bag Op, sesampai disana meledakkan diri dan mengakibatkan korban jiwa luka-luka sbb :
1. Kasi propam luka di bagian tangan
2.PHL , sdr J. Purba dibagian wajah
3. Anggota propam
4. Piket Bag Op
Pelaku dinyatakan meninggal dunia dengan tubuh hancur akibat bom bunuh diri, saat ini sedang dilaksanakan pengamanan dan penyelidikan.
Demikian dilaporkan
Untuk sementara Tribun-medan.com masih berupaya mengonfirmasi kebenaran anggota polisi yang jadi korban
Kepala Divisi Humas Polri Irjen Muhammad Iqbal menyatakan bahwa pelaku yang meledakkan bom di Markas Polrestabes Medan, Sumatera Utara, Rabu (13/11/2019) diduga berjumlah satu orang.
Orang yang diduga sebagai pelaku itu meninggal dunia akibat aksi bom bunuh diri.
"Diduga satu orang, berdasarkan informasi pertama," kata Iqbal saat ditemui di Sentul International Convention Center, Bogor, Jawa Barat, Rabu (13/11/2019).
Sementara itu korban yang jatuh terhitung saat ini berjumlah enam orang.
Empat orang di antaranya adalah anggota Polri, satu orang merupakan pegawai harian lepas, dan satu orang lain merupakan masyarakat sipil.
Ia menambahkan, saat ini Densus 88 Antiteror Mabes Polri bersama tim Polrestabes Medan dan Polda Sumatera Utara masih mengolah TKP dan menginvestigasi secara mendalam kasus tersebut.
"Saat ini Densus 88 Antiteror dengan tim Polrestabes Medan dan Polda Sumatera Utara sedang bekerja untuk melakukan proses selanjutnya. Apakah jaringan ini masuk dalam jaringan apa dan lain-lain, tunggu saja," kata dia.