Ledakan di Polrestabes Medan
Ledakan Bom Bunuh Diri di PolrestabesMedan, Wakapolda Kaltim Sebut Tidak Ada Daerah Rawan Aksi Teror
Ada ledakan bom bunuh diri di Polrestabes Medan, Wakapolda Kaltim Sebut Tidak Ada Daerah Rawan Aksi terorisme
TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Diberitakan sebelumnya, telah terjadi ledakan yang diduga bom di Polrestabes Medan, Sumatera Utara pada Rabu (13/11/2019) lalu.
Kejadian itu terjadi saat warga sedang beramai-ramai membuat SKCK untuk CPNS 2019.
Berdasarkan informasi yang dihimpun Tribunkaltim.co, akibat dari adanya letusan tersebut.
Mengakibatkan enam orang terluka, lima di antaranya merupakan polisi sedangkan satu lainnya yaitu warga sipil.
Kronologis awal yang didapatkan Tribunkaltim.co menyebutkan, pelaku menggunakan jaket ojek online masuk melalui pintu depan menuju Bag Op.
Tak berselang lama, tiba-tiba terdengar ledakan dan asap putih mengepul berasal dari pria yang mengenakan jaket ojek online tersebut.
Setelah itu, dirinya terkapar di pinggir mobil berwarna hitam sebelah ban kiri depan.
Menanggapi hal tersebut, Wakapolda Kaltim Brigjen Polisi Eddy Sumitro Tambunan mengatakan masyarakat tak perlu khawatir.
Hal itu lantaran pihaknya sudah mengantisipasi sejak awal terkait adanya ancaman dari kelompok baik radikalisme maupun yang meningkat menjadi teroris.
"kalau di Kaltim memang sejak awal sudah kita antisipasi," ujarnya saat ditemui Tribunkaltim.co usai mengikuti upacara HUT ke 74 Korps Brimob, Kamis (14/11/2019).
Pihaknya juga telah melakukan penjagaan dan pendekatan kepada kelompok radikal yang sudah didata oleh Polda Kaltim.
"kita juga lakukan pendekatan kepada kelompok-kelompok tersebut," tambahnya.
Dirinya juga memastikan, jika di Kaltim tidak ada daerah yang rawan dengan adanya aksi teror..
"nggak ada, nggak ada kerawanan," imbuhnya.
Sementara, untuk mengantisipasi adanya potensi terhadap aksi teror, pihak Polda Kaltim telah menggerakkan densus 88 di wilayah tertentu.
"Dari densus udah ada langsung di berbagai wilayah, di Kalimantan juga ada," terangnya.
Pihaknya juga telah bersiap siaga dengan cara melakukan patroli dalam skala besar untuk menjaga kondisi tetap aman terkendali.
"sebelum ada peledakan itu kita sudah siap siaga sejak awal, baik di lingkungan keramaian maupun mako-mako, patroli dengan skala besar," jelasnya.
Selain itu, dirinya menambahkan, pihak polisi juga melakukan pendekatan dengan masyarakat dengan harapan mereka dapat menjadi polisi bagi dirinya sendiri.
"Selalu dari Binmas kita sudah lakukan pendekatan, agar masyarakat bisa jadi polisi bagi dirinya sendiri sehingga mereka tidak jadi korban atau pelaku," pungkasnya.
Pihak Polda Kaltim Imbau Jangan Meremehkan
Usai ledakan bom bunuh diri di Polrestabes Medan, Kapolda Kaltim Imbau warga Kalimantan Timur jangan meremehkan teror bunuh diri bom.
Kala itu, Polda Kaltim meminta masyarakat jangan panik pasca terjadinya teror bom di Medan, Sumatera Utara.
Hal itu diminta Kabid Humas Polda Kaltim Kombes Pol Ade Yaya Suryana mewakili Kapolda Kaltim, saat dihubungi Tribunkaltim.co, Rabu (13/11/2019).
"Masyarakat jangan panik dan menanggapi berlebihan," ujarnya.
Kendati demikian, Ade juga meminta masyarakat Kaltim tetap menjaga kewaspadaan.
"Tapi juga jangan underestimate ( meremehkan ) mewaspadai, menjaga diri terhadap hal-hal yang menimbulkan ancaman," ujarnya.
Lebih lanjut, ia mengimbau agar masyarakat yang mengetahui barang
Atau orang asing yang mencurigakan di lingkungan tempat tinggalnya.
Harap melapor ke pejabat lingkungan setempat.
Bahkan tak perlu ragu melapor ke kantor polisi terdekat.
"Pertebal imunitas dan kekebalan lingkungan di wilayah masing-masing. Terhadap orang-orang baru yang tinggal," ucapnya.
Aksi penjagaan di Balikpapan Samarinda dan Kaltara
Sementara itu Kapolsek Tenggarong Iptu Triyadi mengatakan Polsek Tenggarong telah mendapatkan instruksi dari Kapolres untuk meningkatkan pengamanan di area gedung Polsek.
"Kita dapat instruksi dari atasan untuk meningkatkan pengamanan," katanya.
Salah satu peningkatan pengamanan dengan cara mengecek barang-barang yang dibawa tamu.
• Oknum Teroris Kaderisasi Radikalisme Sejak Usia Dini, Polres Kukar dan Koramil Tangkal
• HMI Kukar Beberkan Rahasia Menangkal Paham Radikalisme, Sasar ke Generasi Milenial
• Walikota Bontang Ingatkan Bahaya Media Sosial Mulai dari Pornografi Hingga Paham Radikalisme
• Usai Ledakan Bom di Polrestabes Medan, Warga Kaget Diperiksa Saat Masuk Polres Kutai Kartanegara
Jika tamu membawa tas atau kantong diwajibkan diletakkan di dekat area.
Sama halnya, di Samarinda dan Balikpapan.
Usai serangan bom bunuh diri di Mapolrestabes Medan, Rabu (13/11/2019) pagi tadi, pengamanan di Polresta Samarinda ditingkatkan.
Wakapolresta Samarinda, AKBP Dedi Agustono menjelaskan, proses pengamanan tetap dilakukan sesuai dengan prosedur yang berlaku.
"Pengamanan tetap rutin dilaksanakan seperti biasa, sesuai dengan prosedur," ucapnya, Rabu (13/11/2019).
Kendati pengamanan ditingkatkan, namun pihaknya tidak melakukan penambahan jumlah personel di pos penjagaan gerbang masuk Mapolres.
Setiap harinya terdapat satu regu dengan jumlah 10 personel yang melakukan penjagaan per 12 jam.
"Tetap satu regu itu," imbuhnya.
Dirinya menilai, pemeriksaan tetap dilakukan seperti biasa, kendaraan yang masuk Mapolres bakal menjalani pemeriksaan menyeluruh, mulai dari badan pengendara, penumpang, termasuk barang yang dibawa.
"Kendaraan dicek, orangnya, termasuk barang yang dibawa," pungkasnya.
Sementara itu, salah satu driver ojek online mengaku kaget dengan pemeriksaan yang dilakukan di gerbang masuk Mapolres, pasalnya hari biasa pemeriksaan tidak dilakukan.
"Biasanya tidak ada, tapi sekarang diperiksa. Ya tidak masalah juga," ucap M Heri.
Terkait dengan pelaku penyerangan bom bunuh diri yang menggunakan atribut ojek online, dirinya mengaku hal itu dapat merugikan driver ojek online.
"Tentu bisa merugikan," ucapnya singkat.
(Tribunkaltim.co)