Berita Samarinda Terkini

Pembangunan SPBU di Simpang Tiga Gerilya–Damanhuri, Dishub Samarinda Pastikan Minim Risiko Macet

Pembangunan SPBU di kawasan padat penduduk Simpang Tiga Gerilya–Damanhuri, Samarinda kemungkinan akan memicu kemacetan

TRIBUNKALTIM.CO/SINTYA ALFATIKA SARI
PEMBANGUNAN SPBU -  Pembangunan SPBU baru di kawasan Simpang Tiga Gerilya–Damanhuri Samarinda yang berada di lingkungan padat penduduk dan dekat persimpangan jalan, Sabtu (15/11/2025). Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Samarinda memastikan bahwa kemacetan tersebut tidak akan terulang lagi. (TRIBUNKALTIM.CO/SINTYA ALFATIKA SARI) 

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA — Pembangunan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di kawasan padat penduduk Simpang Tiga Gerilya–Damanhuri, Samarinda, kini mulai menyita perhatian publik. 

Lokasinya yang berada di jalur sempit dan berdekatan dengan persimpangan memunculkan kekhawatiran mengenai potensi kemacetan.

Terlebih sebelumnya, hal serupa telah terjadi di SPBU Jalan Gatot Subroto (Gatsu) lantaran berdekatan dengan simpang empat Jalan Ahmad Yani dan pusat perbelanjaan besar. 

Namun, Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Samarinda memastikan bahwa kemacetan tersebut tidak akan terulang lagi.

Dishub juga memastikan bahwa pembangunan SPBU di kawasan Damanhuri tersebut telah melalui kajian teknis dan diproyeksikan tidak memicu gangguan lalu lintas.

Baca juga: Dishub Samarinda Pastikan Andalalin Pasar Pagi Segera Terbit

Kepala Dishub Samarinda, Hotmarulitua Manalu, menegaskan bahwa proyek tersebut telah mengantongi dokumen Analisis Dampak Lalu Lintas (Andalalin).

Ia menyebut seluruh mekanisme perencanaan telah memenuhi standar pengaturan arus kendaraan sehingga kemungkinan terjadinya kemacetan dapat ditekan.

“Benar itu pembangunan SPBU. Sudah ada andalalinnya. Tapi di sana tidak jual petalite, jadi jualnya non-subsidi semua. Jadi, kalau potensi kemacetan minim,” ujarnya saat dikonfirmasi TribunKaltim, Minggu (16/11/2025). 

Manalu menjelaskan bahwa desain arus kendaraan masuk dan keluar juga telah dipertimbangkan secara detail agar tidak mengganggu pergerakan lalu lintas di area simpang. 

“Kemudian pintu masuk dan pintu keluar itu disatukan di 20 meter sebelum persimpangan. Jadi, khusus untuk yang Dexlite dan Pertamax Turbo. Jadi yang non-subsidi semua jual di situ,” jelasnya.

Sebagai bagian dari kontribusi kepada lingkungan sekitar, pihak pengelola SPBU juga disebut akan menyediakan fasilitas penerangan tambahan pada titik simpang yang selama ini dinilai kurang optimal. 

Baca juga: Atasi Kemacetan, Dishub Samarinda: Rekayasa Arus di Simpang Gunung Lingai Segera Disosialisasikan

Dengan demikian, meskipun berada di kawasan padat penduduk dan di jalur yang relatif kecil, Manalu memastikan keberadaan SPBU baru tersebut telah dirancang untuk tetap aman, adaptif, dan tidak menambah beban lalu lintas di kawasan Gerilya–Damanhuri.

“Nanti mereka akan memberikan CSR berupa lampu untuk menerangi persimpangan itu,” pungkas Manalu. (*)

 

 

 

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved