Inilah 6 Bahaya Mengerikan Jika di Pagi Hari Kita Masih Tidur, Benarkah Terhalang dari Rezeki ?

Inilah 6 Bahaya Mengerikan Jika di Pagi Hari Kita Masih Tidur, Benarkah Terhalang dari Rezeki ?

Editor: Nur Pratama
thinkstockphotos
Ilustrasi Tidur Pagi 

TRIBUNKALTIM.CO - Waktu pagi, bagi banyak orang, adalah waktu yang asyik untuk bermalas-malasan. Suhu yang dingin dan udara yang

segar justru dinikmati untuk tidur. Bahkan mereka yang telah bangun salat subuh pun tidak sedikit yang tidur lagi.

Tidur pagi setelah salat Subuh memang mengasyikkan, tetapi kebiasaan itu ternyata berbahaya . Berikut daftar bahaya tidur pagi setelah salat subuh:

1. Menyelisihi sunnah Rasul

Kebiasaan yang diajarkan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam adalah bangun pagi dan langsung beraktifitas tanpa tidur lagi. Setelah

Subuh, Rasulullah biasa berdzikir hingga tiba waktu syuruq. Bagi umatnya, dianjurkan pula seperti itu, atau kalau ada keperluan mencari

maisyah, waktu yang tersedia bisa dimanfaatkan untuk melakukan persiapan.

Live Streaming Konferensi Pers Proses Kelahiran Cucu Baru Jokowi, Dokter Kepresidenan Turun Tangan

Hasil Hong Kong Open 2019 Marcus/Kevin Terhenti, Ini Catatan Buruk Pertemuan dengan Endo/Watanabe

Jelang Kelahiran Cucu Ketiga Presiden Jokowi, RS PKU Solo Bersih Dari Pedagang Kaki Lima

Ramalan Zodiak Cinta Sabtu 16 November 2019: Kencan Gemini Berakhir Indah, Leo Bertemu Seseorang

Sunrise dari Gunung Ungaran
Sunrise dari Gunung Ungaran (Tribun Jateng/Maulana Ramadhan)

2. Tidak mendapatkan barakah waktu pagi

Dalam sebuah haditsnya, Rasulullah mendoakan keberkahan bagi umatnya yang bangun di waktu pagi. Sebaliknya, doa itu

mengisyaratkan bagi mereka yang tidur lagi setelah Subuh, mereka akan kehilangan keberkahan yang disebutkan dalam doa Nabi.

Beliau shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda yang terjemahannya:

“Ya Allah, berkahilah umatku di waktu paginya.” (HR Abu Daud)

Keberkahan dalam ayat ini memiliki makna yang luas. Secara umum maknanya adalah bertambahnya kebaikan. Bentuknya bisa macam-

macam, misalnya bisnisnya berhasil sehingga bisa banyak berinfak atau karirnya meningkat sehingga mudah bersedekah.

Shakhr Al Ghamidi radhiyallahu ‘anhu, sahabat yang meriwayatkan hadits ini, adalah orang yang telah membuktikan

Halaman
12
Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved