Hari Guru Nasional

Guru di Kukar Soroti Pidato Menteri Pendidikan Nadiem Makarim, Singgung 2 Beban Pekerjaan

Guru di Kukar Soroti Pidato Menteri Pendidikan Nadiem Makarim, Singgung 2 Beban Pekerjaan

Penulis: Jino Prayudi Kartono | Editor: Budi Susilo
TribunKaltim.Co/HO Tanoto Fund
Nanang Nuryanto, guru kelas V SDN 021 Marangkayu, Desa Santan Ulu, Kutai Kertanegara, Kalimantan Timur merancang pembelajaran inovatif mapel IPS lewat kolaborasi dengan mapel lain bahasa Indonesia dan matematika. 

TRIBUNKALTIM.CO, TENGGARONG - Kalangan guru di Kutai Kartanegara ( Kukar ) soroti pidato Menteri Pendidikan Nadiem Makarim, Singgung 2 beban pekerjaan

Ada pidato Menteri Pendidikan Nadiem Makarim menjadi perbincangan bagi para guru maupun masyarakat, terutama guru di Kutai Kartanegara atau Kukar.

Apalagi guru di Kukar ini pun seakan mendapat dua beban pekerjaan. 

Di Hari Guru Nasional, Kadisdik Balikpapan Harap Kesejahteraan Guru Honorer Meningkat

Hari Guru, Presiden Jokowi Beri Kebebasan Nadiem Makarim Ubah Kurikulum, Pramono Anung Beber Alasan

Inilah Isi Pidato Nadiem Makarim yang Viral, Mendikbud Minta Maaf, Dian Sastro Malah Beri Pujian Ini

Nadiem Makarim Masuk Daftar 100 Tokoh Berpengaruh di Dunia Versi Majalah Time, Ini Fakta Tentangnya

Seperti Nadiem Makarim, Risa Santoso, Rektor Termuda Diharapkan Bisa Lakukan Ini di Dunia Pendidikan

Bagaimana tidak, isi pidato dalam peringatan Hari Guru Nasional ini pun dirasa berbeda dari tahun sebelumnya.

Justru dari pidato Menteri Pendidika Nadiem Makarim ini seperti sinyal akan merubah sistem pendidikan yang ada di Indonesia saat ini.

Melirik hal tersebut Dinas Pendidikan Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur berharap akan ada perubahan sistem pendidikan yang menguntungkan bagi murid dan guru.

PLT kepala Dinas Pendidikan Kutai Kartanegara Ikhsanuddin Noor, Senin (25/11/2019) mengatakan tentang adanya pengurangan kegiatan administrasi di kalangan guru justru disambut baik oleh para guru di Kukar sendiri.

Menurutnya para guru saat ini dibebani dua pekerjaan yaitu mendidik siswa dan mengurus urusan sekolah. Dengan adanya wacana tersebut diharapkan guru bisa lebih fokus untuk mendidik para siswa. Supaya para siswa dapat diberikan ilmu yang lebih dan juga maksimal.

Selain itu ia menyetujui kurikulum saat ini dirubah. Sebab dengan banyaknya Maya pelajaran yang dilahap para murid ini justru membuat murid jenuh dengan sistem pendidikan tersebut.

Ia berharap ada perbandingan jumlah waktu belajar di kelas maupun di luar kelas. Agar para siswa dapat berinteraksi langsung secara praktek diluar kelas ketimbang diperbanyak teori.

"Fokus ke pelajaran pokok. Yang lain adalah tambahan untuk pengayaan bisa diluar (ruangan) melalui media lainnya," katanya.

Sementara itu ketua DPRD Kutai Kartanegara Abdul Rasid mengatakan setuju dengan usulan dari pidato yang dilontarkan oleh Menteri Pendidikan. Dengan adanya pengurangan beban kerja guru otomatis membuat guru dapat fokus meningkatkan kualitas pendidikan bagi siswa dan siswinya.

"Artinya melihat dari pidato tugas guru sangat berat. Tetapi di satu sisi guru-guru dibebani tugas-tugas macam-macam lah bertolak belakang dengan tugas guru. Hal ini memang harus diperhatikan betul. Bagaimana kita meningkatkan kualitas pendidikan dengan cara elegan lagi. Jangan dibebani dengan embel-embel yang lain," katanya

Sebelumnya pemerintah Kukar mengadakan upacara peringatan Hari Guru Nasional di halaman Kantor Bupati Senin pagi. Dari pantauan Tribunkaltim.co, Bupati Edi Damansyah menjadi pembina upacara.

Dalam upacara tersebut sekitar ratusan siswa-siswi dan guru serta beberapa pejabat fungsional pemkab Kutai Kartanegara

Pidato Nadiem Makarim di Hari Guru

PIDATO MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN PADA UPACARA BENDERA PERINGATAN HARI GURU NASIONAL TAHUN 2019

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Shalom,
Om Swastiastu,
Namo Buddhaya,
Rahayu,
Selamat pagi dan salam kebajikan bagi kita semua,

Bapak dan Ibu Guru yang saya hormati,

Biasanya tradisi Hari Guru dipenuhi oleh kata-kata inspiratif dan retorik. Mohon maaf, tetapi hari ini pidato saya akan sedikit berbeda. Saya ingin berbicara apa adanya, dengan hati yang tulus, kepada semua guru di Indonesia dari Sabang sampai Merauke,

Guru Indonesia yang Tercinta, tugas Anda adalah yang termulia sekaligus yang tersulit.

Anda ditugasi untuk membentuk masa depan bangsa, tetapi lebih sering diberi aturan dibandingkan dengan pertolongan.

Anda ingin membantu murid yang mengalami ketertinggalan di kelas, tetapi waktu anda habis untuk mengerjakan tugas administratif tanpa manfaat yang jelas.

Anda tahu betul bahwa potensi anak tidak dapat diukur dari hasil ujian, tetapi terpaksa mengejar angka karena didesak berbagai pemangku kepentingan.

Anda ingin mengajak murid keluar kelas untuk belajar dari dunia sekitarnya, tetapi kurikulum yang begitu padat menutup pintu petualangan.

Anda frustasi karena anda tahu bahwa di dunia nyata kemampuan berkarya dan berkolaborasi akan menentukan kesuksesan anak, bukan kemampuan menghafal.

Anda tahu bahwa setiap anak memiliki kebutuhan berbeda, tetapi keseragaman telah mengalahkan keberagaman sebagai prinsip dasar birokrasi.

Anda ingin setiap murid terinspirasi, tetapi anda tidak diberi kepercayaan untuk berinovasi.

Saya tidak akan membuat janji-janji kosong kepada anda. Perubahan adalah hal yang sulit dan penuh dengan ketidaknyamanan. Satu hal yang pasti, saya akan berjuang untuk kemerdekaan belajar di Indonesia.

Namun, perubahan tidak dapat dimulai dari atas. Semuanya berawal dan berakhir dari guru. Jangan menunggu aba-aba, jangan menunggu perintah. Ambillah langkah pertama.

Besok, di mana pun anda berada, lakukan perubahan kecil di kelas anda.

- Ajaklah kelas berdiskusi, bukan hanya mendengar.

- Berikan kesempatan kepada murid untuk mengajar di kelas

- Cetuskan proyek bakti sosial yang melibatkan seluruh kelas.

- Temukan suatu bakat dalam diri murid yang kurang percaya diri.

- Tawarkan bantuan kepada guru yang sedang mengalami kesulitan.

Apa pun perubahan kecil itu, jika setiap guru melakukannya secara serentak, kapal besar bernama Indonesia ini pasti akan bergerak.

Selamat Hari Guru,
#merdekabelajar #gurupenggerak

Wassalammualaikum warrahmatullahi wabarakatuh
Shalom,
Om Santi Santi Santi Om,
Namo Buddhaya,
Rahayu.

Jakarta, 25 November 2019
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia

Nadiem Anwar Makarim. (*)

Presiden Jokowi Sudah Serahkan ke Nadiem Makarim Menteri Pendidikan

Hari Guru, Presiden Jokowi beri kebebasan Nadiem Makarim ubah kurikulum, Pramono Anung beber alasannya.

Teks pidato Mendikbud Nadiem Makarim dalam rangka Hari Guru viral di media sosial Twitter, dan Instagram.

Sekretaris Kabinet Pramono Anung menegaskan Presiden Joko Widodo atau Jokowi memberi kebebasan penuh pada Mendikbud Nadiem Makarim untuk mengubah wajah pendidikan Indonesia, termasuk kurikulum.

Dilansir dari Kompas.com, Sekretaris Kabinet Pramono Anung menyebut, Presiden Joko Widodo mengharapkan ada perubahan drastis dalam sistem pendidikan di Indonesia.

Oleh karena itu, Presiden memberikan kewenangan penuh kepada Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim untuk mengubah paradigma dan kurikulum pendidikan.

"Pak Nadiem Makarim diberikan kewenangan penuh oleh Presiden.

 Setelah Jokowi, Wapres Maruf Amin Juga Angkat 8 Staf Khusus Ini, Ada Mantan Menteri, PBNU dan MUI

 Kabar Buruk Indonesia Kekurangan Uang, eks Panglima TNI Warning Kepolisian dan Kejaksaan Soal Ini

 Sah, Rudiantara eks Menkominfo Jadi Dirut PLN Gantikan Sripeni Inten Cahyani, Jokowi yang Nilai

 Kabar Buruk Menimpa Presiden Jokowi, Anggota Keluarga Kaesang Ditemukan Meninggal di Pesawat

Bahkan dalam rapat terbatas hal itu disampaikan beliau, untuk mengubah paradigma kurikulum, tata cara belajar mengajar," kata Pramono Anung di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (25/11/2019).

Hal ini disampaikan Pramono Anung menanggapi pidato Nadiem Makarim di Hari Guru.

Dalam pidato yang naskahnya sempat viral itu, Nadiem Makarim meminta para guru untuk melakukan perubahan dalam mengajar tanpa menunggu aba-aba atau perintah.

Nadiem Makarim meminta guru mengajak para siswa berdiskusi.

Bahkan ia meminta guru memberi kesempatan pada murid untuk belajar di kelas.

Menurut Pramono, Presiden akan memberi dukungan penuh kepada Nadiem jika hendak mengubah kurikulum yang memungkinkan perubahan-perubahan tersebut.

"Sehingga memberikan kegembiraan pada siswa untuk belajar dan tidak dijejali dengan tugas-tugas yang terlalu berlebihan," ujar politisi PDIP ini.

Bahkan, Pramono Anung menambahkan, Presiden Jokowi sejak awal mempercayakan pos Mendikbud kepada Nadiem Makarim agar melakukan perubahan-perubahan itu.

Meski tak mempunyai latar belakang di bidang pendidikan, namun Nadiem Makarim yang merupakan pendiri perusahaan rintisan Gojek diyakini bisa membawa inovasi bagi pendidikan di Indonesia.

"Karena sistem pendidikan kita dianggap masih jauh ketinggalan zaman dan tidak beradaptasi dengan perubahan lingkungan, terutama dengan era digital ini," kata dia.

(Tribunkaltim.co)

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved