Cegah Konflik Politik, Bawaslu Balikpapan Libatkan 4 Instansi dalam Survei Indeks Kerawanan Pemilu

Tapi sejujurnya kalau Pilkada, belum pernah tingkat partisipasi itu mencapai 60 persen pasti selalu dibawahnya," ujar Syahrul saat ditemui Tribunkaltim.co, Minggu (1/12/19).

Kondisi ini menurut Syahrul menjadi tantangan tersendiri bagi KPU Kota Balikpapan untuk mengajak masyarakat secara rasional menciptakan pemilih yang berkuantitas dan berkualitas.

Meski demikian, Syahrul mengatakan pihaknya saat ini telah memasang target di angka 77,5 persen pada Pilkada 2020.

Hal itu tentunya sudah sesuai dengan RPJM (Rencana Pembangunan Jangka Menengah) dari KPU Republik Indonesia.

"Mudah-mudahan nanti pada Pilkada tahun depan angkanya bisa sampai melebihi target nasional yaitu 77,5 persen," harapnya.

Sementara itu untuk meningkatkan partisipasi pemilih, KPU Kota Balikpapan akan berupaya memaksimalkan sosialisasi dengan melibatkan seluruh elemen masyarakat.

Nah, KPU Kota Balikpapan juga dalam waktu dekat digadang akan meluncurkan aplikasi dan gagasan baru untuk menarik masyarakat dapat berperan aktif dalam proses pemilihan kepala daerah.

Gelar Diskusi Bersama Kepemudaan

KPU Kota Balikpapan Lakukan Diskusi Publik Gandeng Organisasi Kepemudaan

Pemuda Muhammadiyah Kota Balikpapan Kalimantan Timur bekerjasama dengan KPU Kota Balikpapan selenggarakan diskusi publik terkait dengan bahasan Pilkada 2020.

Diskusi yang mengangkat tema mewujudkan pilkada mudah dan murah demi terciptanya pilkada yang berintegritas, aman, damai dan berkemajuan ini turut dihadiri oleh komisioner KPU dan calon bakal calon Walikota Balikpapan, di gedung DPD KNPI, Kota Balikpapan, Minggu (1/12/19).

Dalam kesempatannya, Komisioner KPU Kota Balikpapan Syahrul Karim mengatakan kegiatan ini sebagai bentuk sosialisai KPU terkait dengan seluruh tahapan Pilkada di Kota Balikpapan.

"Kebetulan yang hadir ada calon bakal calon Walikota Balikpapan, jadi sekaligus kita akan sampaikan seluruh tahapan. Sebab ini akan menyangkut dengan jadwal program KPU agar mereka tau nantinya," ujar Syahrul, Minggu (1/12/19).

Menurutnya, tahapan pencalonan ini sangat berkaitan dengan waktu, sehingga pihaknya akan terus memberi sosialisasi terkait hal tersebut.

"Lewat satu menit saja itu sudah tidak diterima, jadi sangat riskan," tambahnya.