Dirut Garuda Dicopot, Anak Buah Ari Askhara Ini Pasang Badan, Tapi Hobinya & Harley Buat Janggal

Soal Dirut Garuda Ari Askhara dicopot, ada anak buah yang dikabarkan pasang badan untuk sang bos

Editor: Doan Pardede
(KOMPAS.com/Ruly)
DIRUT GARUDA DICOPOT - Harley Davidson Seludupan 

TRIBUNKALTIM.CO - Menteri BUMN Erick Thohir memastikan Direktur Utama ( Dirut ) Garuda Indonesia I Gusti Ngurah Askhara Danadiputra atau Ari Askhara dicopot dari jabatannya.

Dirut Garuda Indonesia Ari Askhara dicopot terkait kasus penyelundupan Harley Davidson tipe Shovelhead keluaran 1972 dan sepeda Brompton.

Dan belakangan, buntut  Dirut Garuda Indonesia dicopot, anak buah Ari Askhara dikabarkan siap pasang badan dan akan mengungkap asal usul Harley Davidson selundupan tersebut.

• RESMI! Menteri BUMN Erick Thohir Pecat Dirut Garuda Indonesia Ari Ashkara Gara-gara Kasus Ini

• Oknum Bos Garuda Indonesia Diminta Mundur Hari Ini juga, Erick Thohir: Buktinya Luar Biasa!

• Garuda Muda Pantang Takabur Saat Ladeni Laos, Egy Maulana Vikri: Kami Harus Fokus

• Penumpang Mengamuk, Ruang Sriwijaya Air di Bandara Dirusak, Buntut Cerai dari Garuda Indonesia

Menkeu Sri Mulyani ungkap kronologi

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memaparkan kronologi penyelundupan Harley Davidson tipe Shovelhead keluaran 1972 dan sepeda Brompton.

Awalnya pesawat yang mendarat di hanggar PT GMF tersebut dilaporkan nil cargo dalam laporan manifestnya.

Namun demikian, ketika dilakukan pemeriksaan pada lambung pesawat ditemukan beberapa koper bagasi penumpang dan 18 koli yang keseluruhannya memiliki claim tag sebagai bagasi penumpang.

Jika dirinci, 15 koli berisi onderdil motor Harley Davidson atas nama SAW dan 3 kotak lainnya dengan claim tag LS berisi 2 sepeda merek Brompton kondisi baru beserta aksesoris sepeda tersebut.

"Kayaknya sepeda ini populer di Jakarta," ujar Sri Mulyani ketika memberi paparan di Jakarta, Kamis (5/12/2019).

Adapun saat ini, Direktorat Bea Cukai tengah meneliti lebih lanjut mengenai pihak-pihak yang terlibat di dalam kasus penyelundupan tersebut.

Sri Mulyani mengatakan, salah satu penumpang dalam pesawat berinisal SAS mengaku barang tersebut dibeli melalui akun e-bay.

• SEJARAH HARI INI: 22 Tahun Lalu Kecelakaan Pertama Garuda Indonesia, 222 Penumpang Tewas

• Bukan Satu, Taxiway Bandara APT Pranoto Rusak di Beberapa Titik, Dilaporkan Pilot Garuda Indonesia

Hanya saja ketika dilakukan pemeriksaan, DJBC tidak menemukan kontak penjual yang didapat dari e-bay tersebut.

"Kami tidak dapatkan kotak penjual yang didapat dari e-bay tersebut. SAS juga punya utang di bank Rp 300 juta yang dicairkan Oktober untuk renovasi rumah," ujar dia.

Selain itu, SAW juga melakukan transfer ke rekening istrinya sebanyak 3 kali senilai Rp 50 juta.

Sri Mulyani mengatakan, saat ini pihaknya tengah memeriksa apakah yang bersangkutan melakukan penyelidikan motif awal apakah yang bersangkutan benar melakukan atas nama dirinya atau menutupi pihak lain.

"Kami akan terus lihat karena saudara SAS yang kita tahu tidak punya hobi motor tapi impor Harley. Dia hobinya sepeda," ujar dia.

Adapun Menteri BUMN Erick Thohir pun memaparkan, Direktur Utama Garuda Indonesia I Gusti Ngurah Askhara atau Ari Ashkara (AA) telah melakukan instruksi untuk mencari motor Harley Davidson klasik tahun 1972 sejak tahun 2018 lalu.

Selain itu yang bersangkutan juga telah melakukan transfer dana ke rekening pribadi finance manager Garuda Indonesia berinisial IJ (Iwan Joeniarto) di Amsterdam.

"Ini menyedihkan. Ini proses menyeluruh di BUMN, bukan individu, tapi menyeluruh. Ini Ibu (Sri Mulyani) pasti sangat sedih," ujar dia.

• Aturan Terbaru, Ini Jenis Laptop Dilarang Masuk ke Pesawat Garuda Indonesia, Baterai Mudah Terbakar

• TERPOPULER Daftar 10 Maskapai Terbaik Dunia 2019, Garuda Indonesia tak Masuk 10 Besar, Ini Raihannya

Sebelumnya, Vice President Corporate Secretary Garuda Indonesia Ikhsan Rosan mengatakan, pemilik motor dan sepeda tersebut merupakan karyawan on board dalam penerbangan dari Perancis ke Indonesia.

“Dibawa oleh salah satu karyawan yang onboard dalam penerbangan tersebut,” kata Ikhsan dalam keterangan resminya.

Kasubdit Humas Bea dan Cukai Deni Surjantoro mengatakan, barang-barang tersebut ditemukan saat petugas melakukan pengecekan di hanggar pesawat milik PT GMF di kawasan Bandara Soekarno Hatta pada Minggu (17/11/2019) lalu.

Menurut Deni, saat itu pesawat tersebut baru datang dari pabrik Airbus di Prancis.

Kedatangan pesawat itu telah diberitahukan oleh Garuda Indonesia kepada Bea dan Cukai. Berdasarkan hasil pemeriksaan terhadap pesawat tersebut pada bagian kbin cokpit dan penumpang tidak ditemukan pelanggaran kepabeanan.

Selain itu, juga tidak ditemukan barang kargo lain seperti yang dilaporkan pihak Garuda Indonesia.

“Namun pemeriksaan pada lambung pesawat (tempat bagasi penumpang) ditemukan beberapa koper bagasi penumpang dan 18 boks warna coklat yang keseluruhannya memiliki claim tag sebagai bagasi penumpang,” ucap dia.

Konferens pers Menkeu Sri Mulyani dan Menteri BUMN Erick Thohir tentang pemecatan Bos Garuda terkait penyelundupan Harley Davidson
Konferens pers Menkeu Sri Mulyani dan Menteri BUMN Erick Thohir tentang pemecatan Bos Garuda terkait penyelundupan Harley Davidson (TRIBUNNEWS.COM/YANUAR)

Anak buah pasang badan untuk Ari Ashkara

Menteri Kemungkinan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, ada kemungkinan karyawan Garuda Indonesia berinisal SAS pasang badan untuk menutupi penyelundupan Harley Davidson dan sepeda Brompton.

Penyelundupan dilakukan oleh Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk Gusti Ngurah Askhara Danadiputra atau Ari Ashkara (AA).

"Nampaknya yang bersangkutan, SAS, pasang badan," ujar Sri Mulyani ketika memberikan keterangan kepada awak media di Jakarta, Kamis (5/12/2019).

Pasalnya, Sri Mulyani mengatakan SAS mengaku barang tersebut dibeli melalui akun situs belanja online e-Bay.

Hanya saja ketika dilakukan pemeriksaan, Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Kementerian Keuangan tidak menemukan kontak penjual yang didapat dari e-Bay tersebut.

"Kami tidak dapatkan kontak penjual yang didapat dari e-Bay tersebut. SAS juga punya utang di bank Rp 300 juta yang dicairkan Oktober untuk renovasi rumah," ujar dia.

Selain itu, SAS juga melakukan transfer ke rekening istrinya sebanyak 3 kali senilai Rp 50 juta.

Sri Mulyani mengatakan, saat ini pihaknya tengah memeriksa apakah yang bersangkutan melakukan penyelidikan motif awal apakah yang bersangkutan benar melakukan atas nama dirinya atau menutupi pihak lain.

"Kami akan terus lihat karena Saudara SAS yang kita tahu tidak punya hobi motor tapi impor Harley. Dia hobinya sepeda," ujar dia.

Jika benar yang bersangkutan ternyata menyampaikan keterangan lisan dan tertulis yang tidak benar maka bisa dikenai konsekuensi.

Hal tersebut sesuai dengan Pasal 103 Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2006 Tentang Kepabeanan.

“Akan ada konsekuensinya,” tuturnya.

Regulasi tersebut menuliskan, setiap orang yang menyerahkan pemberitahuan pabean dan/atau dokumen pelengkap pabean yang palsu dan dipalsukan akan kena hukuman pidana.

Hukumannya adalah pidana penjara paling singkat dua tahun dan pidana penjara paling lama delapan tahun dan/atau pidana denda paling sedikit Rp 100 juta.

• Garuda Indonesia Bakal Tambah 4 Unit Pesawat Kargo, Ada yang Bisa Angkut Hingga 60 Ton

• Analisis Rhenald Kasali, Gojek tak Punya Motor, Manfaat Asetnya Lebih Besar dari Garuda Indonesia

• 3 Pesawat Garuda Indonesia dan Sriwijaya Air Dilarang Terbang, Sampai Kapan? Menhub: Bisa, Asal. . .

• Bandara APT Pranoto Tutup Hingga Selasa (8/10/2019), Batik, Lion Dialihkan, Garuda, Citilink Cancel

(*)

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved