SEA Games 2019
Sikap Tolak Medali Emas SEA Games 2019 Buat Salut, Ini Sisi Lain Park Hang-seo yang Jarang Diketahui
Pelatih Timnas U22 Vietnam, Park Hang-seo menolak untuk menerima medali emas SEA Games 2019.
TRIBUNKALTIM.CO - Sosok pelatih Vietnam Park Hang-seo yang menolah medali SEA Games 2019 ternyata bukan orang sembarangan.
Selain membuat sejumlah pihak salut gara-gara sikapnya menolak medali emas SEA Games 2019, ada sederet kisah menarik dan prestasi di dalam kisah hidupnya.
Timnas Vietnam meraih medali emas SEA Games 2019 setelah mengalahkan Timnas Indonesia.
• Salut, Pelatih Vietnam Menolak Menerima Medali Emas SEA Games 2019, Ternyata Ini Alasannya
• Jadwal dan Link Live Streaming Semifinal BWF World Tour Finals 2019, Minions vs Endo/Watanabe Lagi
• UPDATE Video Detik-detik Vidi Aldiano Setelah Operasi Kanker Ginjal, Direktur Musica Bagikan Kabar
• Nikita Mirzani Murka, Billy Syahputra Masukkan Ikan Lele di Kolam Renang, Nyai Sebut Bukan Air Biasa
Pelatih Timnas Vietnam, Park Hang-seo ternyata menolak menerima medali emas SEA Games 2019, ini alasannya.
Ternyata, Pelatih Timnas U22 Vietnam, Park Hang-seo menolak untuk menerima medali emas SEA Games 2019.
Cukup mengejutkan, namun alasan Park Hang-seo menolak menerima medali emas SEA Games 2019 membuat publik salut pada keputusan Park Hang-seo.
Park Hang-seo menjadi sosok di balik suksesnya Timnas U22 Vietnam meraih medali emas SEA Games 2019.
Meski sukses membawa Vietnam juara, ternyata terdapat satu fakta kurang menyenangkan yang dialami Park Hang-seo di gelaran SEA Games 2019.
Pelatih asal Korea Selatan itu seolah tanpa beban ketika membawa anak asuhnya menang atas Indonesia di partai final.
Racikan ciamik Park Hang-seo sukses membuat Vietnam mengoyak jala gawang Indonesia sebanyak tiga kali tanpa balas.
Selain itu, para pemain Vietnam sangat emosional ketika sukses mengakhiri puasa medali emas SEA Games selama 60 tahun.
Menariknya, Park Hang-seo seolah tidak turut larut dalam perayaan para anak asuhnya dengan menolak penerimaan medali.
Dilansir BolaStylo.com dari thethao247.vn, Park Hang-seo sempat menghilang ketika seluruh pemain beserta ofisial tim menerima medali emas.
Namun setelah medali diberikan, Park Hang-seo tiba-tiba muncul kembali dan sudah berada di podium.
Beberapa staf pelatih Vietnam mencoba untuk mengenakan medali emas ke leher Park Hang-seo, tetapi dia secara tegas menolaknya.
Usut punya usut, menurut thethao247.vn, Park Hang-seo tahu bahwa pihak penyelenggara hanya memiliki 25 medali emas.
Sementara itu, total jumlah anggota Timnas U22 Vietnam mencapai 30 orang.
Hal inilah yang membuat Park Hang-seo menolak untuk menerima salah satu medali emas tersebut.
Secara psikologis, Park Hang-seo dianggap mengerti arti medali SEA Games 2019 untuk para pemain Vietnam.
Dia juga dianggap telah mengerti budaya Vietnam, selalu dekat seperti memiliki hubungan baik dengan para pemain dan staf pelatih tanpa adanya jarak.
Park Hang-seo juga disebut sebagai sosok yang rela berkorban demi meraih tujuan bersama.
• VIRAL di Facebook Ibu Melahirkan Ditolak Rumah Sakit karena Tak Bawa KTP, Bayi Sudah Setengah Keluar
• Vidi Aldiano Idap Kanker Ginjal, Ini Makanan dan Minuman Pemicu Kanker, No 7 Dikonsumsi Tiap Hari
• Tampil Gemilang di SEA Games Striker Indonesia Diincar Klub Asing Ini Kata Anak Asuh Indra Sjafri
Siapa Park Hang Seo?
Dilansir dari wikipedia, Park Hang-seo lahir 4 Januari 1959.
Ia adalah manajer sepakbola dan mantan pemain Korea Selatan.
Dia saat ini adalah manajer tim sepak bola nasional Vietnam dan tim sepak bola nasional U-23 Vietnam.

Karier bermain
Park adalah kapten pasukan U-20 Korea Selatan yang memenangkan Kejuaraan Pemuda AFC 1978.
Pada 8 Maret 1981, Park membuat debut internasional seniornya melawan Jepang, yang berakhir dengan kemenangan 1-0.
Park melakukan wajib militernya di Army FC setelah ia bergabung dengan klub semi-profesional Korea First Bank FC.
Dari 1984 hingga 1988, Park bermain untuk Lucky-Goldstar FC, dan berkontribusi pada gelar Liga K 1985.
Dia menerima penghargaan K League Best XI di musim itu.
Karier manajerial
Tim U-23 nasional Korea Selatan
Park adalah salah satu dari dua asisten manajer Guus Hiddink di Piala Dunia FIFA 2002.
Pada Agustus 2002, Park ditunjuk sebagai pelatih kepala tim U-23 Korea Selatan untuk Asian Games 2002 dengan tampil sukses sebagai asisten tim senior.
Namun, Asosiasi Sepak Bola Korea (KFA) belum melakukan persiapan untuk Asian Games 2002 karena tidak ada manajer atau staf pelatih selama dua tahun.
KFA berfokus pada Piala Dunia FIFA 2002, yang diselenggarakan bersama di Korea Selatan, sehingga Park harus mempersiapkan diri untuk turnamen dalam dua bulan.
Selain itu, KFA dikritik bahwa Park bekerja tanpa dibayar karena mereka secara resmi tidak menandatanganinya.
Korea Selatan kalah dari Iran setelah adu penalti di semi final, dan kemudian memenangkan medali perunggu.
Park dipecat setelah turnamen.
Pelatihan di Korea Selatan
Pada Agustus 2005, Park menjadi manajer perdana Gyeongnam FC yang baru dibentuk di Liga K.
Gyeongnam finis keempat di musim Liga K 2007, tetapi Park meninggalkan tim karena konflik internal.
Pada Desember 2007, ia menggantikan Huh Jung-moo sebagai pelatih Chunnam Dragons.
Tim selesai sebagai runner-up Piala Liga 2008 dan keenam di Liga K 2009.
Dia kemudian mengundurkan diri karena penampilan yang buruk di musim 2010.
Dari 2012 hingga 2015, Park melatih tim militer Sangju Sangmu FC di Korea Selatan.
Di bawah arahannya, pasukannya memenangkan liga divisi dua negara itu, K League Challenge, pada 2013 dan 2015.
Dia meninggalkan tim setelah kontraknya berakhir setelah musim 2015.
Pada 2017, Park ditunjuk sebagai manajer Changwon City FC, tim divisi tiga.
Changwon memenangkan Kejuaraan Liga Nasional 2017, dan ia dinobatkan sebagai manajer terbaik turnamen.
Tim nasional Vietnam
Pada 29 September 2017, Park ditunjuk sebagai pelatih kepala tim nasional sepak bola Vietnam.
Juga bertanggung jawab atas tim di bawah 23, tim mencapai final Kejuaraan AFC U-23 2018, yang merupakan final pertama Vietnam di kompetisi AFC resmi.
Pada Asian Games 2018, tim U-23 juga maju ke semi final dan finis keempat untuk pertama kalinya dalam 56 tahun, dengan Park mendapatkan pujian untuk manajemennya.
Pada 15 Desember 2018, tim Vietnam di bawah Park memenangkan Kejuaraan AFF setelah mengalahkan Malaysia, agregat 3–2, di leg kedua final di Stadion Nasional Mỹ hnh, Hanoi.
Ini adalah kejuaraan regional pertama Vietnam dalam sepuluh tahun.
Dalam Piala Asia AFC 2019, Vietnam mencapai perempat final tetapi kalah dari runner-up Jepang, 1-0.
Pada 6 November 2019, Park telah memperpanjang kontraknya untuk melatih Vietnam dan tim U-23 hingga 2022.
Data Diri:
Nama: Park Hang-seo
Tanggal lahir: 4 Januari 1959
Tempat kelahiran: Sancheong, Gyeongnam, Korea Selatan
Tinggi: 1,67 m (5 kaki 6 in)
Posisi bermain: Gelandang
Informasi klub:
Tim saat ini:
Vietnam (manajer)
Karier muda:
1977–1980 Universitas Hanyang
Karier senior
1981 Bank Pertama Korea
1981–1983 ROK Army (wajib militer)
1984–1988 Lucky-Goldstar
tim nasional
1977–1978 Korea Selatan U20
1979–1980 Korea Selatan B
1981 Korea Selatan
Tim berhasil
2000 Korea Selatan (juru kunci)
2002 Korea Selatan U23
2005–2007 Gyeongnam FC
2008-2010 Chunnam Dragon
2012-2015 Sangju Sangmu
2017 Kota Changwon
2017– Vietnam
• Balikpapan Mati Air, Minggu 15 Desember PDAM Stop Produksi, Tampung Air Segera Ini Wilayah Terdampak
• Sebelum Tewas Dibunuh, Hakim PN Medan, Jamaluddin Sempat Datangi Wanita Ini, Begini Keterangannya
• Persib Bandung Sisakan 2 Laga, Target 5 Besar jadi Mudah Jika Hal Ini yang Terjadi
• Drakor Terbaru Crash Landing On You Malam Ini 14 Desember 2019, Chemistry Hyun Bin dan Son Ye Jin
(*)