Gunakan Metode Inseminasi, Populasi Sapi di Penajam Paser Utara Bertambah 1.000 Ekor

Gunakan Metode Inseminasi, Populasi Sapi di Penajam Paser Utara Bertambah 1.000 Ekor

Penulis: Aris Joni | Editor: Rita Noor Shobah
TRIBUNKALTIM.CO/ ARIS JONI
Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Pertanian PPU, Arief Murdiyatno 

TRIBUNKALTIM.CO, PENAJAM - Gunakan metode Inseminasi, populasi sapi di Penajam Paser Utara bertambah 1.000 ekor.

Dinas Pertanian Kabupaten Penajam Paser Utara ( PPU ) mencatat hingga Desember 2019 jumlah populasi ternak sapi bertambah sekitar 1.000 ekor.

Hal tersebut diungkapkan, Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Pertanian PPU, Arief Murdiyatno kepada awak media.

BACA JUGA

Poros Ketiga Muncul di Pilkada Bontang 2020, Ini Respon Kubu Adi-Basri

Midtown Hotel Samarinda Gelar Puncak Anniversari Ke-3, Harap bisa Sumbang PAD Lebih Besar

Presiden Joko Widodo Berkunjung ke Kaltara, Danrem 091/ASN : Pengamanan VVIP Diberlakukan

Wanita Diduga Tenggelam dan Hilang di Pantai Benua Patra Balikpapan,Ternyata Ini yang Terjadi

Dikatakan Arif, pihaknya menerapkan metode Inseminasi buatan secara masif selama sembilan bulan untuk menambah populasi ternak sapi di PPU.

Ia menjelaskan, saat ini populasi ternak sapi di PPU sekitar 17.079 ekor dan tercatat naik sekitar 1.000 ekor dari jumlah populasi sebelumnya yakni sekitar 16.079 ekor.

"Inseminasi buatan atau kawin suntik ini metodenya memasukkan sperma ke dalam saluran alat kelamin betina dengan menggunakan alat inseminator," jelasnya

Lanjut dia, metode suntik Inseminasi mulai dilakukan pada awal 2019.

Namun, pihaknya juga menerapkan pola pemeliharaan ternak sapi secara intensif dan semi intensif,  serta ekstensif untuk mendongkrak populasi ternak sapi tersebut.

BACA JUGA

Pemkab Penajam Paser Utara Tetap Anggarkan Program Seragam Sekolah dan BPJS Gratis 2020

BREAKING NEWS Jelang Kedatangan Presiden, Pangdam dan Kapolda Gowes Bareng Cek Kondisi Tol Balsam

Pertumbuhan Ekonomi Kaltara Tahun 2020 Ditarget 7 Persen

Sehingga target program Upaya Khusus Sapi Indukan Wajib Bunting (Upsus Siwab) 2019 yang ditetapkan pemerintah pusat dan provinsi dapat dipenuhi yakni Inseminasi buatan sebanyak 1.300 ekor,

target sapi bunting 910 ekor dan kelahiran sapi minimal 728 ekor.

"Kita juga upayakan populasi sapi di PPU terus berkembang dan diharapkan tidak ada pengurasan populasi sapi," ungkapnya.

Per September 2019, Pelayanan Inseminasi Buatan Hasilkan 1.493 Ekor Sapi di Kaltara Bunting

Diberitakan sebelumnya, hingga September 2019, realisasi program Inseminasi buatan (IB) di Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) mencapai 1.474 ekor sapi.

Dengan angka kebuntingan 1.493 ekor dan jumlah kelahiran 691 ekor. Jumlah ini masih belum memenuhi target yang dicanangkan hingga Desember 2019. Yaitu 2 ribu ekor sapi. Dengan kebuntingan 1.500 ekor dan kelahiran 1.120 ekor.

Angka tersebut disampaikan kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Provinsi Kaltara,

Andi Santiaji Pananrangi pada pertemuan koordinasi Upaya Khusus Sapi Indukan Wajib Bunting (Upsus Siwab) se-Kaltara di Tarakan belum lama ini.

Menilik data capaian itu, Andi Santiaji menegaskan, masih perlunya lebih diintensifkan koordinasi dan kerja sama untuk meningkatkan pencapaian target, sekaligus memberikan pelayanan terbaik untuk para peternak.

Baik dalam bentuk pelayanan kesehatan, maupun penyuluhan pemberian pakan bernutrisi.

Utamanya pelayanan IB yang merupakan pelayanan yang diminati peternak.

BACA JUGA

Puluhan Rumah Hangus Terbakar di Desa Loa Duri, Diduga Karena Arus Pendek Listrik

Kebakaran di Desa Loa Duri Kecamatan Loa Janan, Begini Penuturan Warga Saat Melihat Kebakaran

Wanita Diduga Tenggelam dan Hilang di Pantai Benua Patra Balikpapan,Ternyata Ini yang Terjadi

Bukan ke Persib Bandung, Nadeo Argawinata Kiper Timnas U23 Bocorkan Dirinya Bisa Pulang Kampung

Grafis Pelayanan Inseminasi Buatan Sapi di Kaltara
Grafis Pelayanan Inseminasi Buatan Sapi di Kaltara (HUMASPROV KALTARA)

“Selain itu, juga akan dilakukan sosialisasi door to door ke masyarakat. Dalam hal ini, akan dilakukan koordinasi dengan kepala desa dan instansi terkait lainnya,” kata Santiaji.

Untuk lebih memaksimalkan program ini, pada 2020 mendatang DPKP Kaltara akan berinovasi dengan melibatkan seluruh kepala desa se-Kaltara.

Terutama soal pemanfaatan 20 persen alokasi dana desa untuk ketahanan pangan di bidang peternakan sapi.

“Dalam hal ini, Pemprov Kaltara akan bekerjasama dengan Kementan (Kementerian Pertanian) dan Kemendes-PDTT (Kementerian Desa,

Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi). Harapannya, kepala desa se-Kaltara dapat melakukan pengadaan sapi 20 atau 30 ekor per desa melalui dana desa itu,” tutup Santiaji.(*)

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved