Pilkada Bontang
Bertemu PKS di Samarinda, Golkar Mulai Bermanuver, Koalisi Gerindra - PKS di Pilkada Bontang Diuji
Bertemu PKS di Samarinda, Golkar Mulai Bermanuver, Koalisi Gerindra - PKS di Pilkada Bontang Diuji
Penulis: Muhammad Fachri Ramadhani | Editor: Rita Noor Shobah
TRIBUNKALTIM.CO, BONTANG - Bertemu PKS di Samarinda, Golkar mulai bermanuver, koalisi Gerindra - PKS di Pilkada Bontang diuji.
Partai Golkar mulai melakukan manuver politiknya di Pilkada Bontang.
Tanpa diketahui banyak pihak, mereka melakukan pertemuan dengan PKS di Samarinda.
Apalagi kalau bukan membahas soal Pilkada serentak 2020.
Padahal seperti yang diketahui, belum lama ini pengurus Gerindra dan PKS Bontang sepakat berkoalisi hadapi Pilkada 2020.
Pertanyaannya, apakah 'rayuan' partai pemenang Pileg 2019 Bontang, mampu meluluhkan hati PKS yang telah menautkan komitmennya bersama Gerindra baru-baru ini.
BACA JUGA
Empat Kali Presiden Jokowi ke Kaltara, Gubernur: Atas Nama Masyarakat Kami Ucapkan Terima Kasih
Datang ke Tarakan Presiden Jokowi Serahkan Seribu Sertifikat Hak Atas Tanah untuk Rakyat di Kaltara
Jelang Kedatangan Presiden Joko Widodo ke Malinau, 600 Personel Gabungan Disiagakan
Kuota Solar Kaltara Ditambah 7.115 KL, Pemprov Terapkan SIMDALI-BBM untuk Pendistribusiannya
Kepada Tribunkaltim.co, Ketua DPD PKS Bontang M Haris Anshori menyatakan pertemuan yang mereka lakukan bersama Golkar tak bakal mempengaruhi komitmen dengan partai Gerindra sebelumnya.
"Kalau mengganggu enggak. Ini perjalanan yang normal saja. Masih setengah tahun, cukup lama masih," tutur Haris Anshori.
Pihaknya mengatakan koalisi bersama partai besutan Prabowo Subianto masih jadi prioritas PKS hadapi Pilkada 2020.
Komunikasi masih terjalin erat dengan pengurus Gerindra mulai dari tingkat kota hingga provinsi.

"Masih prioritas. Ini (pertemuan dengan Golkar) bagian dari silaturahim," ucapnya.
Bahkan, Anshori pun menyarankan agar Gerindra tetap melakukan komunikasi dengan partai politik lain.
Kendati kedua belah pihak telah menemui kesepakatan berkoalisi hingga ujung Pilkada 2020 di Bontang.
BACA JUGA
Neni Moerniaeni Ikut Rombongan Golkar Bontang Temui Pengurus PKS di Samarinda, Bahas Pilkada 2020
Ketua DPRD Bontang Sorot Lemahnya Pengawasan Satpol PP Soal Peredaran Miras Ilegal
889 Botol Miras Ilegal Digilas Alat Berat di Mapolres Bontang, Ini Respon Walikota
"Kita menyarankan Gerindra bisa komunikasi dengan yang lain. Kita belum lihat gerakan Hanura dan PAN. Kita dalam proses komunikasi segala hal," ujarnya.
PKS memilih jadi partai yang tak buru-buru menutup komunikasi politik dengan parpol lain.
"Seperti PDIP dan PKB, mereka sudah punya calon dan menutup (penjaringan). Kita dinamikanya masih 50:50.
Berapa tim (pemenangan bacalon ) sudah komunikasi ke kita. Pintu terbuka lebar," jelasnya.
"Kita pernah komunikasi dengan Pak Adi Darma, bahkan 2 kali dengan pemenangan. Saya sudah ketemu face to face. Nah, kita bangun juga komunikasi dengan bu Neni sekarang, gak ada masalah," tambahnya.
Sementara Ketua DPD Gerindra Bontang, Agus Haris mengaku telah mengetahui pertemuan yang dilakukan partai Golkar dan PKS.
Menurutnya, pertemuan politik tersebut merupakan hal yang lumrah bagi partai mana pun.
"Ini semua bisalah. Artinya komunikasi politik antar partai yang berencana bekerjasama, itu sah-sah saja," katanya sambil tertawa saat Tribunkaltim.co menghubungi lewat sambungan telepon.
Bahkan, Haris menyebut bukan tak mungkin Golkar, Gerindra dan PKS berkoalisi di Pilkada.
BACA JUGA
12 Calon Panwascam Tarakan Lakukan Tes Narkoba, Positif Pemakai akan Digugurkan
Implementasikan Gerakan Nasional Revolusi Mental, Kaltara Raih 3 Kategori Nominasi
Bertemu Para Senator, Gubernur Minta DPD RI Dukung Percepatan Program Prioritas di Kaltara
Jatuh Saat Curi Sepatu Gunung di Asrama Mahasiswa Tarakan, Pemuda di Samarinda Bonyok Dihajar Massa
Menurutnya politik dinamis. Peluang masih terbuka. Kendati komitmen kerjasama Gerindra - PKS tetap jadi prioritas pihaknya.
"Prioritas Gerindra - PKS berkoalisi tetap. Tapi yang begini ini tak mungkin bisa dielak.
Bisa jadi tiba-tiba koalisi 3 partai. Baik tiba-tiba PKS diambil, Gerindra diajak gabung, bisa jadi," selorohnya. (Tribunkaltim.co/Fachri)