Sejarah Hari Ini
Sejarah Hari Ini 26 Desember Gempa dan Tsunami Aceh 2004, Sekitar 170.000 Orang Meninggal Dunia
Sejarah Hari Ini 26 Desember Gempa dan Tsunami Aceh 2004, 170.000 Orang Meninggal Dunia, Getaran hingga Somalia
Tercatat, sekitar 170.000 orang meninggal dunia dan puluhan ribu bangunan hancur setelah terhempas gelombang tsunami.
Satu hari berselang, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menetapkan hari berkabung nasional dan darurat kemanusiaan serta bakti sosial selama tiga hari, dari tanggal 27 Desember 2004 hingga 29 Desember 2004.

Negara terdampak
Tak hanya di Indonesia, sejumlah negara sekitar Samudra Hindia juga terkena dampak gempa dan tsunami itu.
Dahsyatnya getaran gempa tersebut bahkan dirasakan sampai Somalia, Afrika Timur yang berjarak 6.000 kilometer dari Samudra Hindia.
Akan tetapi, kawasan yang paling parah terkena imbasnya adalah Asia Tenggara dan Asia Selatan.
Di Thailand, gelombang setinggi 10 meter menerjang lima provinsi yang terletak di sepanjang pesisir selatan, yaitu Songkhla, Phuket, Krabi, Phang Nga, dan Surat Thani.
Sementara itu, kondisi di daerah pesisir India dan Sri Lanka juga tak kalah memprihatinkan.
Sejumlah bangunan hancur dan terendam, sedangkan korban tewas yang belum sempat terangkut tampak berserakan di mana-mana.
• Ibu Kota Baru RI, Bencana Tsunami Kalimantan Timur Berada di Level Rendah Hingga Sedang
• Tinjau Gua Tsunami Purba, Kepala BNPB Imbau Masyarakat Waspada, Bencana Bisa Datang Kapan Saja
Harian Kompas, 28 Desember 2004 mencatat korban meninggal di India sedikitnya 6.280 orang, Thailand 2.000 orang, Somalia 100 orang, Malaysia 51 orang, Myanmar 56 orang, dan Maladewa 100 orang.
Diperkerikan jumlah keseluruhan korban dari berbagai negara yang terdampak gempa dan tsunami tersebut mencapai 230.000 jiwa.
Penyebab Harian Kompas, 29 Desember 2004 memberitakan, pusat gempa berada pada sekitar 149 kilometer sebelah barat Meulaboh, Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam.
Kekuatan gempa sebesar 9,0 magnitudo yang terjadi di Samudra Hindia itu, menurut catatan USGS, setara dengan ledakan atau tenaga yang dilepas 32 megaton peledak trinitrotoluena atau TNT.
Gempa tersebut diakibatkan oleh interaksi lempeng Indo-Australia dan Eurasia.
Gempa-gempa besar yang berpusat di dasar laut pada kedalaman 10 kilometer dan tergolong gempa dangkal itu telah menimbulkan gelombang tsunami yang menerjang wilayah pantai yang berada di sekeliling pusat gempa tersebut.