Ibu Kota Baru RI, Bencana Tsunami Kalimantan Timur Berada di Level Rendah Hingga Sedang

TRIBUNKALTIM.CO, JAKARTA - Presiden Joko Widodo sudah menyatakan resmi Ibu Kota Indonesia di Kaltim atau Kalimantan Timur. 

Artinya pemindahan ibu kota Indonesia dari Jakarta ke Kalimantan Timur sudah diberi hijau tinggal menunggu pelaksanaan pembangunan ibu kota baru. 

Bagi daerah Kalimantan Timur, keputusan Presiden Joko Widodo mengenai Ibu Kota Indonesia di Kaltim memberikan angin segar bagi warga di Kalimantan Timur, hampir sebagian besar memberikan nilai positif. 

Pemilihan Kalimantan Timur sebagai Ibu Kota Negara dianggap pas, satu di antaranya dari para peneliti bencana alam. 

Mengutip dari Kompas.id, peneliti tsunami Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Widjo Kongko, mengatakan, tingkat risiko ancaman bencana gempa dan tsunami Kalimantan Timur berada di level rendah hingga sedang.

Risiko tersebut merupakan dampak dari wilayah lain seperti dari Sulawesi Tengah dan Sulawesi Selatan.

Selain itu, potensi tsunami juga bisa disebabkan oleh longsoran bawah laut dari daratan yang ada di Sulawesi.

Lokasi longsoran tersebut berpotensi terjadi di sisi barat Sulawesi yang memiliki kemiringan hingga lebih dari 5 persen.

Meski begitu, risiko tersebut perlu dikaji lebih lanjut.

“Ke depan, kajian ini perlu disimulasikan lebih lanjut mengingat sebelah timur kalimantan kan dasar lautnya cukup dangkal sekitar 100 meter dengan panjang 75 kilometer,” katanya.

Penentuan Kalimantan Timur sebagai ibu kota baru disampaikan langsung oleh Presiden Joko Widodo. 

Namun soal pembiayaan pembangunan ibu kota baru ini diberi masukan.

Satu di antaranya soal kekhawatiran pembiayaan ibu kota baru yang diambil dari sektor swasta. 

Mengutip dari Kompas.id, pembangunan ibu kota baru mendapat sorotan. 

Besarnya pembiayaan dari pihak swasta untuk pemindahan ibu kota dikhawatirkan membuat konsep pembangunan ibu kota negara baru ke depan, menjadi kota bisnis dan perdagangan.