Warga Diterkam Buaya

Dua Hari Pencarian, Nelayan Nunukan Diterkam Buaya Belum Ditemukan, Keluarga Kini Libatkan Pawang

Dua hari hilang, nelayan Nunukan diterkam buaya belum ditemukan, keluarga kini libatkan pawang.

Tribunkaltim.co/HO BPBD Nunukan Kalimantan Utara
KORBAN DITERKAM BUAYA - Upaya pencarian korban penerkaman buaya di sungai Desa Tepian, Kecamatan Sembakung, Nunukan, Kalimantan Utara, Rabu (1/1/2020) 

TRIBUNKALTIM.CO, NUNUKAN - Dua hari hilang, nelayan Nunukan diterkam buaya belum ditemukan, keluarga kini libatkan pawang.

Hari kedua pencarian, Mansyah (40), nelayan asal Desa Tepian, Kecamatan Sembakung, Nunukan, Kalimantan Utara, belum membuahkan hasil, Kamis (2/12/2019).

Mansyah diketahui sebelumnya menjadi korban terkaman buaya di Sungai Desa Tepian, Rabu (1/12/2019) kemarin.

Pencarian dilakukan sejak pagi hari dengan melibatkan Personil Badan Penanggulangan Bencana Daerah  ( BPBD ) Nunukan, anggota Kampung Siaga Bencana ( KSB ) Sembakung, serta warga desa.

Dengan menggunakan puluhan perahu dan kapal milik BPBD, KSB dan warga, pencarian tak menemui hasil hingga Pukul 14.00 Wita.

BACA JUGA

Malam Ini Jembatan Mahakam IV Diresmikan, Harus Bersabar Karena Pukul 23.00 Wita Baru bisa Dilalui

BREAKING NEWS Diresmikan, Malam Ini Pukul 19.00 Wita Jembatan Mahakam IV bisa Dilalui Kendaraan

BREAKING NEWS Dikabarkan Diterkam Buaya, Seorang Warga Nunukan Belum Ditemukan

Nelayan di Nunukan Kalimantan Utara Diterkam Buaya, Ini Kronologinya

Kasubdit Kedaruratan (BPBD) Nunukan, Hasanudin, mengatakan penghentian pencarian dilakukan atas permintaan pihak keluarga dan pawang buaya.

"Upaya pencarian hari kedua dihentikan siang hari sekitar Pukul 14.00 Wita,

sesuai hasil diskusi tim dan atas permintaan pawang buaya yang datang dari Sesayap Kabupaten Tanah Tidung serta persetujuan dari keluarga korban," terangnya.

Ia menambahkan bahwa pihak keluarga dan pawang buaya akan kembali melakukan pencarian pada malam hari.

KORBAN DITERKAM BUAYA - Upaya pencarian korban penerkaman buaya di sungai Desa Tepian, Kecamatan Sembakung, Nunukan, Kalimantan Utara, Rabu (1/1/2020)
KORBAN DITERKAM BUAYA - Upaya pencarian korban penerkaman buaya di sungai Desa Tepian, Kecamatan Sembakung, Nunukan, Kalimantan Utara, Rabu (1/1/2020) (Tribunkaltim.co/HO BPBD Nunukan Kalimantan Utara)

Hanya saja pencarian ini tak lagi melibatkan tim dari BPBD maupun KSB.

"Usaha dengan menggunakan pawang buaya selanjutnya dimulai dilakukan malam hari ini Pukul 20.00 Wita.

Karena alasan tertentu tim gabungan tidak diperkenankan untuk ikut dala ritual yang akan dilakukan oleh sang pawang buaya," tutupnya.

BACA JUGA

Penerbangan Batik dan Wings Air yang Batal dari Bandara Halim, Ada Rute Balikpapan Samarinda Tarakan

Balikpapan Mati Air Lagi di Awal Tahun Baru 2020, PDAM Upayakan Hanya 1 Hari, Ini Wilayah Terdampak

Hari Libur Tahun Baru 2020, Tiga Pantai di Penajam Paser Utara Dipadati Pengunjung, Ini Imbauan BPBD

Nelayan Nunukan Diterkam Buaya saat Cari Udang di Sungai, Tubuh Korban Diseret Langsung Menghilang

Kronologi Nelayan Diterkam Buaya

Warga Nunukan, Kalimantan Utara, geger terkait adanya salah satu nelayan yang diterkam buaya.

Peristiwa ini menimpah Mansyah (40) warga Desa Tepian, Kecamatan Sembakung, Nunukan, Rabu (1/1/2020), sekitar Pukul 08.00 Wita.

Korban sendiri merupakan warga yang sehari-hari berprofesi sebagai nelayan.

Kasubdit Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Nunukan, Hasanudin, menjelaskan jika korban diterkam saat tengah mencari udang.

"Posisi korban tengah mencari udang dengan menggunakan perahu dan pukat di sungai sekitar Desa Tepian," katanya saat dikonfirmasi via telepon.

Berdasarkan laporan dari saksi, Hasanuddin menambahkan jika buaya langsung menerkam saat korban tengah memasang pukatnya.

Atas kejadian itu tubuh korban dibawa oleh buaya yang menerkam.

"Jadi kami dapat laporan dari saksi mata, yang kami temukan tinggal perahu korban sementara korban menghilang," tambahnya.

Pencarian pun dilakukan selama beberapa jam namun belum menemui hasil.

BACA JUGA

Bantaran Sungai Karang Mumus Samarinda Dikucur Rp 16 Miliar, Penurapan Terhambat Rumah Warga

Gara-gara Retribusi di Pantai Manggar Naik Rp 250 Ribu/Bulan, Banyak Pedagang Menunggak Sejak 2016

Perkuat Layanan Command Center, Kantor Diskominfo, Statistik dan Persandian Tarakan Dipindahkan

Menyambut Tahun Baru 2020, Himas Kaltim Gelar Pengajian dan Dzikir Bersama

"Kami sudah kerahkan sejumlah personil dibantu dengan warga. Ada sekitar 20 perahu yang dipakai mencari tapi belum juga ditemukan," ucapnya.

Hasanudin juga menerangkan bahwa di sungai tempat lokasi kejadian memang merupakan habitat hidup reptil bertubuh besar itu.

Saat pencarian pun tim dari BPBD dan warga sekitar menjumpai beberapa ekor buaya.

"Memang di sungai itu banyak buaya, ada beberapa yang muncul saat kami mencari tapi tubuh korban belum ditemukan," paparnya. (Tribunkaltim.co/Alfian)

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved