Ibu Kota Baru
HMI Kukar Ingatkan Masyarakat Kukar untuk Tidak Menjual Tanah ke Spekulan, Begini Alasannya
Perpindahan Ibu Kota Negara Indonesia dari Jakarta ke Kalimantan Timur di Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kabupaten Kutai Kartanegara ( Kukar ).
Penulis: Jino Prayudi Kartono | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO, TENGGARONG - Perpindahan Ibu Kota Negara Indonesia dari Jakarta ke Kalimantan Timur
Tepatnya di Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kabupaten Kutai Kartanegara ( Kukar ) memiliki dampak yang begitu besar.
Salah satunya tanah di daerah ini banyak disasar oleh para pemodal dari luar pulau Kalimantan Timur.
Demikian disampaikan Ketua Umum HMI cabang Kutai Kartanegara atau Kukar, Mursid Mubarak kepada Tribunkaltim.co pada Kamis (2/2/2020).
Kata dia, hal ini sangat wajar terjadi.
Karena perputaran ekonomi terbesar tentunya akan terjadi di Ibu Kota Negara.
BACA JUGA:
• BREAKING NEWS Warga Muara Rapak Balikpapan Ditemukan Tewas Gantung Diri di Kamar
• Isu Sosial Budaya Mendominasi Aksi Unjuk Rasa di Berau Kalimantan Timur Selama 2019
• Kunjungan Turis Asing Meningkat 2019, Okupansi Hotel Bintang di Kalimantan Timur Ikut Terkerek
• Patroli di Perbatasan Indonesia Malaysia, Prajurit TNI Temukan Miras Ditutup Ranting dan Daun
Seperti halnya yang terjadi di Jakarta.
Tidak main-main, harga yang ditawarkan para spekulan tanah sangatlah besar dari ratusan juta hingga miliaran rupiah.
Sehingga masyarakat yang berfikiran prgmatis akan tergiur dan akan menjual tanahnya.
Dan kata Mursid Mubarak merespon terhadap tren tersebut.
Seluruh masyarakat asli di Kutai Kartanegara.
Baca Juga;
BREAKING NEWS Telah Berpulang Hj Firjani Abu Bakar Minabari Istri Said Amin, Ini Lokasi Pemakamannya
Ramalan Zodiak Cinta Hari Ini Kamis 2 Januari 2020, Taurus Ingin Putus, Leo Naksir Teman Baru