Operator Call Center 112 Tarakan Bakal Ditambah,Keluhan Warga Banyak Diterima Tapi Ada Hanya Iseng
Dinas Kominfo Statistik dan Persandian Kota Tarakan, Kalimantan Utara, akan menambah operator call center 112 Tarakan karena banyaknya keluhan warga
Berbeda halnya, di tempat terpisah, di Kota Samarinda, Kalimantan Timur.
Iba dengan kondisi warga Samarinda yang kerap tidak peduli dengan adanya ambulance yang tengah dalam keadaan darurat, membuat sejumlah warga Samarinda berinisiatif untuk mengawal dan membukakan jalan bagi ambulance yang tengah dalam keadaan darurat.
Beberapa warga yang rata-rata merupakan anggota relawan pemadam kebakaran itu membentuk Samarinda Escorting Ambulance (SEA) yang berdiri pada 2 Maret 2018.
Dan saat ini telah memiliki sekitar 22 personel.
SEA sendiri merupakan organisasi yang bertugas untuk melakukan pengawalan terhadap kendaraan yang tengah dalam keadaan darurat.

Terutama ambulance agar dapat sampai ke rumah sakit maupun tujuan dengan cepat.
"Untuk melakukan pengawalan terhadap kendaraan yang sifatnya emergency. Jadi, tidak hanya terpaku pada pengawalan ambulance saja.
Dengan dilakukan pengawalan ini, kendaraan yang dalam keadaan emergency dapat sampai lebih cepat," ucap Ketua SEA, Ridho Afifuddin Ahmad, Kamis (6/9/2018).
Lanjut dia menjelaskan, terbentuknya SEA sendiri didasari karena rasa prihatin dan iba, ketika melihat ambulance maupun kendaraan yang tengah dalam keadaan darurat tidak diberi jalan oleh pengendara lain, terlebih pernah kejadian pasien meninggal di jalan akibat terlambat sampai di rumah sakit.
"Latar belakang terbentuknya SEA ini karena rasa iba, ketika melihat ambulance, atau kendaraan emergency tidak diberi jalan oleh pengendara lain, banyak kan sudah pasien yang meninggal di jalan karna tidak diberi ruang," terangnya.
Sejauh ini pihaknya telah melakukan pengawalan hingga ke Km 4, Loa Janan, serta ke RSUD AM Parikesit, Tenggarong, dan kawasan Samarinda pada umumnya.
Mekanisme penugasan yang diterapkan oleh pihaknya untuk mengetahui ada kendaraan yang tengah dalam keadaan darurat.
Yakni, dengan standby dibeberapa titik yang kerap dilintasi oleh ambulance, serta menunggu permintaan bantuan dari driver ambulance maupun kendaraan lainnya.
"Biasanya standby di titik yang kerap dilewati oleh ambulance. Untuk markas SEA ada di jalan Rapak Dalam, Perum Green Point, tapi biasanya nggota berkumpul di RSIA Qurrata Ayyun, jalan DI Panjaitan," jelasnya.
• Viral Ayah Gendong Jenazah Anaknya, IDI Jelaskan Ambulance yang Boleh Bawa Jenazah dan Tidak
• KPK Buka Call Center 198, Masyarakat Bisa Tanya Terkait Gratifikasi
"Untuk dapat menghubungi kami, biasanya kami beri kartu nama lengkap dengan nomor handphone, bisa juga lewat grup WhatsApp, atau melalui akun media sosial kami," tambahnya.
Humas SEA, Tri Cahyo Mirnawanto menambahkan, sejumlah tantangan maupun kendala pun dihadapi oleh anggota SEA saat bertugas.
Utamanya saat tidak ada pengendara yang menepi membukakan jalan.
"Kita pernah kawal ambulance yang bawa pasien sakit jantung dari RSUD IA Moise ke RSUD AW Syahranie, saat itu kondisi jalan sedang padat, macet," tuturnya.