Kisah Pilu Warga Korban Banjir di Bekasi Jawa Barat, Ibu dan Bayinya Selamat setelah Bertahan 14 Jam

Kisah pilu warga korban banjir di Bekasi, Jawa Barat. Diah, ibu dan bayinya selamat setelah bertahan 14 jam.

Editor: Sumarsono
tribunjakarta
DIEVAKUASI - Diah bersama bayinya berusia dua hari dievakusi setelah terjebak banjir selama hampir 14 ham di Perumahan PGP Bekasi. 

TRIBUNKALTIM.CO - Kisah pilu warga korban banjir di Bekasi, Jawa Barat. Diah, ibu dan bayinya selamat setelah bertahan 14 jam.

BAYI yang baru terlahir dua hari itu terjebak banjir bersama dengan ibunya.

Bahkan, sang ibu, Diah dan bayinya baru berhasil dievakuasi pada pukul 03.00 WIB dini hari di Perumahan Pondok Gede Permai, Kecamatan Jatiasih, Kota Bekasi, Jawa Barat.

Banjir merendam seluruh kawasan perumahan tersebut, menyisahkan atap bangunan setinggi dua lantai.

DIAH menceritakan kisahnya saat ia dan bayinya terjebak banjir. Diah bersama sang buah hati harus bertahan menunggu pertolongan datang selama kurang lebih 14 jam sejak banjir memasuki kawasan perumahan.

"Banjir mulai masuk pagi sekitar jam 3 subuh," kata Diah saat dijumpai TribunJakarta.com, Kamis (2/1).

Kebanyakan warga yang terjebak awalnya tidak mengira banjir akan datang begitu cepat. Mereka memilih tetap bertahan saat air mulai masuk ke dalam rumah dan berlindung di bangunan lantai dua.

Ramai Tanggapi Anies Baswedan Soal Banjir Jakarta, Setelah Ahok, Kini Giliran Ridwan Kamil

Saat Jokowi dan Anies Baswedan Beda Pendapat soal Banjir Jakarta, Basuki Hadimuljono Ikut Komentar

Ternyata Dampak dari Musibah Banjir Juga Berpotensi Ganggu Kesehatan Mental, Berikut Penjelasannya

"Saya ditelfon sama bos saya kalau saya mau dievakuasi sama tim, anak saya baru berusia dua hari," jelasnya.

Warga lain yang berhasil dievakuasi adalah Erna. Dia mengaku bersama tiga orang anaknya bertahan dengan berlindung di atas atap lantai dua bangunan rumah.

"Udah enggak bisa kemana-mana, di lantai dua itu udah kejebak 90 sentimeter airnya," ujarnya.

Erna mengaku sempat mengira kalau air akan segera surut ketika awal mula banjir melanda. Hal ini kata dia, menyebabkan banyak warga terjebak banjir.

"Soalnya mengira air bakal surut, tapi lama kelamaan makin tinggi, cepat sekali naikknya. Sudah enggak bisa kemana-mana kejebak," jelas dia.

Tak hanya Diah dan bayinya yang terjebak banjir. Hal itu juga dialami Annisa (29), warga RT 14/RW 07 Kelurahan Bidara Cina, Jakarta Timur.

Tampilan banjir Jakarta di kawasan Kampung Melayu, Jakarta Timur, dari helikopter yang mengangkut Kepala BNPB Doni Monardo dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, saat mereka meninjau kondisi banjir terkini pada Rabu (1/1/2020).
Tampilan banjir Jakarta di kawasan Kampung Melayu, Jakarta Timur, dari helikopter yang mengangkut Kepala BNPB Doni Monardo dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, saat mereka meninjau kondisi banjir terkini pada Rabu (1/1/2020). ((DOKUMENTASI BNPB))

Saat banjir melanda, balita perempuan Annisa yang berusia 1,5 tahun sedang dalam kondisi sakit saat terjebak banjir.

Meski hujan deras dan tak mengenakan has hujan, dia meminta ikut rombongan perahu karet personel Brimob yang menyisir permukiman warga.

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved