Menengok Upaya Pemerintah Atasi Banjir Jakarta dari Zaman ke zaman, Ahok Sediakan Pompa Alirkan Air

Upaya pemerintah dari zaman ke zaman untuk mengatasi banjir Jakarta belum sepenuhnya membebaskan ibu kota negeri ini dari ketakutan akan banjir

Editor: Mathias Masan Ola
(DOKUMENTASI BNPB)
Tampilan banjir Jakarta di kawasan Kampung Melayu, Jakarta Timur, dari helikopter yang mengangkut Kepala BNPB Doni Monardo dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, saat mereka meninjau kondisi banjir terkini pada Rabu (1/1/2020). 

Upaya Penanganan

Selain menyiagakan tanggul pencegah banjir, juga menyiagakan beberapa pompa untuk mengalirkan air sebelum banjir datang.

Sementara, titik banjir sebanyak 688 RW di 2014, sempat naik 702 di 2015, dan turun menjadi 460 di 2016, 375 RW di 2017, dan 217 di 2018.  Jumlah pengungsi pada 2014 (167.727 orang); 2015 (45.813 orang); 2016 (7.760 orang); 2017 (9100 orang), dan 2018 (15.627 orang).

Era Anies Baswedan

Kini di era Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, banjir besar melanda Ibu Kota di hari pertama 2020, Rabu (1/1/2020). Presiden Jokowi menyoroti mandeknya upaya normalisasi sungai sejak 2017 karena terhentinya pembebasan lahan di bantaran kali.

Normalisasi merupakan metode penyediaan alur sungai dengan kapasitas mencukupi untuk menyalurkan air, terutama saat curah hujan tinggi. Salah satunya, dengan melakukan pengerukan untuk memperlebar dan memperdalam sungai.

Baca Juga:

2 Kabar Buruk Hampiri Persib, Pemain Incaran Batal Gabung, Kapten Tim malah Dikabarkan Pergi

Resmi, Daftar Pemain Persebaya Surabaya di Liga 1 2020, Tanpa Kapten hingga Kabar Osvaldo Haay

Robert Rene Alberts Menolak, Persebaya Gerak Rekrut Makan Konate, Aji Santoso: Bonek akan Tersenyum

Big Match Liga Italia Napoli vs Inter, Eks Pelatih AC Milan Perlu Waspadai Striker Inter Milan

Selain itu, pemasangan batu kali (dinding turap) untuk pengerasan dinding sungai, pembangunan sodetan, hingga pembangunan tanggul. Sejak 2014, pemerintah pusat membantu Pemprov DKI dalam upaya normalisasi ini.

Saat mulai menjabat, Anies menggagas program naturalisasi. Namun, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengaku tak mengetahui jelas program naturalisasi yang digagas Anies. Dua kali undangan pertemuan tak pernah dihadiri mantan Mendikbud itu. Kementerian PUPR berharap ada sinergi, jika memang program itu dijalankan.

Dari pemberitaan media, Kementerian PUPR memahami naturalisasi yang dimaksud Anies yaitu memasukkan air hujan yang turun dari langit ke dalam tanah, tak membuangnya ke laut. Menurut Anies, program naturalisasi sudah dijalankan Pemprov DKI Jakarta. Ia menjanjikan hasilnya akan terlihat pada akhir 2019. 

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved