Kakak dan Adik Kandung Sering Berkelahi, Berikut Inilah yang Harus Dilakukan Orang Tua

Kakak dan Adik Kandung Sering Berkelahi, Berikut Inilah yang Harus Dilakukan Orang Tua

Editor: Nur Pratama
ISTIMEWA
Kakak dan Adik Kandung Sering Berkelahi, Berikut Inilah yang Harus Dilakukan Orang Tua 

Jika Anda mengajak anak yang lebih besar untuk makan es krim, beri tahu yang lebih muda bahwa Anda akan membawanya untuk cupcakes besok.

3. Dalam perkelahian jadilah mediator, bukan arbitrator

Para psikolog biasa menasihati orang tua agar tidak terlibat dalam konflik saudara kandung.

Orangtua diminta berpikir bahwa ini akan membantu anak-anak belajar bagaimana menyelesaikan masalah sendiri.

Tetapi mulai pada akhir 1990-an, penelitian mulai menunjukkan bahwa pendekatan ini sebagian besar menjadi bumerang.

Ketika dibiarkan sendiri, saudara jarang menyelesaikan konflik dengan hormat dan konstruktif.

Seringkali, anak yang lebih tua atau lebih dominan “menang” melalui kekuatan atau paksaan, meninggalkan anak yang lain kesal dan marah.

Penelitian menunjukkan bahwa saudara kandung yang dibiarkan menyelesaikan konflik menggunakan kompromi atau rekonsiliasi mereka sendiri hanya 12 persen dari waktu.

Pada akhirnya, pengalaman-pengalaman ini dapat mengajar anak-anak bahwa paksaan dan intimidasi adalah cara terbaik untuk menyelesaikan konflik.

Ini tidak berarti bahwa orang tua harus "menengahi" perkelahian saudara adalah hal yang baik.

Misalnya, jangan menyerbu ke dalam ruangan dan menuntut agar si sulung yang berusia 8 tahun menyerahkan lampu senter kepada adik perempuannya karena menurut kita ia telah memonopoli itu.

Ada beberapa alasan mengapa orangtua tidak boleh bermain hakim dan wasit:

Pertama, Anda tidak akan selalu tahu siapa yang "benar" dan siapa yang "salah"; kedua, bahkan ketika orangtua melakukannya dan memihak salah satu anak dari yang lain, anak akan merasakan rasa dendam yang menurunkan hubungan saudara kandung dan memicu konflik lebih lanjut.

”Bocah yang menang rasanya seperti 'aku menang, dan Mom mencintaiku lebih baik,' dan bocah lain terasa seperti 'aku kalah - tunggu sampai aku memegang leher adikku," kata Dr. Markham.

Penelitian sekarang menunjukkan bahwa cara terbaik bagi orang tua untuk campur tangan adalah bertindak sebagai mediator - bukan untuk memutuskan siapa yang benar atau salah atau bagaimana konflik harus diselesaikan, tetapi untuk tetap tenang, perlakukan saudara kandung yang sama dan bantu mereka menjawab pertanyaan-pertanyaan ini sendiri.

"Lambatkan dan bantu mereka saling mendengar, dan bukannya memutuskan bagaimana itu akan berakhir," Dr. Recchia menjelaskan.

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved