Pilkada Bontang
Rustam Ikut Penjaringan Calon Pendamping Neni Moerniaeni, Siap Mundur dari DPRD Bontang
Kader Partai Golkar Rustam mengikuti penjaringan calon pendamping Neni Moerniaeni. Ia bahkan siap mundur dari DPRD Bontang bila terpilih,
Penulis: Muhammad Fachri Ramadhani | Editor: Samir Paturusi
TRIBUNKALTIM.CO,BONTANG -Kader Partai Golkar Rustam mengikuti penjaringan calon pendamping Neni Moerniaeni. Ia bahkan siap mundur dari DPRD Bontang bila terpilih sebagai pendamping Walikota Bontang
Satu-satunya kader internal Partai Golkar yang ikut dalam penjaringan bacalon Wakil Walikota Pilkada 2020 tersisa 1 orang.
Usai Kaharuddin Jafar menyatakan resmi mengurungkan niatnya.
"Pak Jafar mengundurkan diri, jadi kandidat bacalon yang tersisa 8 orang. Kader internal dari Partai Golkar tinggal Pak Rustam," katanya, Senin (6/1/2020)
Adalah Rustam, politisi Golkar yang saat ini menjabat sebagai Ketua Komisi II di DPRD Bontang yang terus maju menjalani proses penjaringan partai berlambang beringin tersebut.
Diketahui, pada Minggu (5/1/2020) Rustam resmi mendaftar usai mengembalikan formulir pendaftaran ke kantor DPD Golkar Bontang.
• Adi Darma Mulai Segera Turun Lapangan, Gencarkan Gerakan Pemenangan Hadapi Pilkada Bontang 2020
• Nama-nama Ini Antre Ikut Penjaringan Bacalon Wawali Golkar di Pilkada Bontang, Ada ASN
• Cari Pendamping Neni Moerniaeni, Hadapi Pilkada Bontang 2020 Golkar Galang Koalisi Parpol
• AMPG Target Rekrut Kader Milenial Dongkrak Elektabilitas Neni Moerniaeni Pilkada Bontang
Saat ditemui Tribunkaltim.co, Rustam mengaku tekadnya sudah bulat.
Bahkan ia siap mundur dari parlemen apabila partai menetapkan dirinya sebagai pasangan Neni Moerniaeni di Pilkada Bontang 2020. "Ya, harus siap mundur, dong," katanya.
Ditambahkannya, ia mengaku telah melampirkan surat pernyataan siap mundur dari DPRD bila Golkar memberikan mandat sebagai bacalon Wawali.
"Begitu saya ditetapkan bacalon dan daftar, otomatis saya mundur dari jabatan saya sebagai anggota DPRD," ucapnya.
"Lagipula persyaratan komitmen saya mundur sebagai anggota DPRD jika terpilih mendampingi bunda Neni jadi Wakil Walikota, sudah saya buat," sambungnya.
Bila terpilih, dikatakan Rustam, akan menjadi sejarah tersendiri untuk Golkar, sebab akan jadi kali pertama mengusung 2 kadernya sebagai bacalon walikota dan bacalon wawali di Pilkada Bontang.
"Kalau memakai saya, tidak ada alasan. Kita satu perahu, satu visi dan misi. Kalau nakhoda miring, miring semua.
Tapi paling tidak saya bisa kasih bagus sedikit. Tanpa mengecilkan 8 teman lain yang daftar," ungkapnya.
Disinggung soal porsi kecil yang bisa saja diperoleh jika berhasil menang Pilkada di pemerintahan, Rustam tak mau ambil pusing.
Menurutnya, di saat Walikota tak ada, maka di sanalah Wakil Walikota berperan.
"Itu konsekuensi yang harus kita taati bersama. Itu pemabahasan internal, supaya pembagian job lebih baik.
Saya adalah magister ekonomi, kalau bicara ekonomi saya bisa dibawa ke sana, bicara pariwisata penghidupan di sana, bicara publik saya anggota dewan. Lengkaplah, apalagi sesama partai," selorohnya.
Di kesempatan lain, Rustam pernah berkata apabila hasil survei semakin baik dalam kurun waktu beberapa bulan ke depan.
Peluang mengusung kader sendiri sebagai bacalon Wawali terbuka lebar.
"Banyak yang bilang bunda masih butuh koalisi partai lain. Tapi kalau hasil survei baik, artinya kita bisa cari kader sendiri," ucapnya.
Rustam pun mengatakan tak ada kata tidak siap mendanpingi Neni Moerniaeni apabila seluruh elemen partai mendukung.
"Ya, saya yakin sekali. Seandainya muncul di polling, saya masuk paling tinggi. Karena Saya putra daerah Bontang," tuturnya.
LSI Rilis Hasil Survei
Sebelumnya, LSI beber hasil survei elektabilitas kandidat Pilkada Bontang 2020, ini posisi Neni Moerniaeni & Basri Rase
Lingkaran Survei Indonesia ( LSI ) memaparkan hasil survei elektabilitas para kandidat bacalon Pilkada Bontang 2020, Senin (23/12/2019) di Hotel Bintang Sintuk, Bontang, Kalimantan Timur.
Berada di posisi berapakah para petahana Neni Moerniaeni dan Basri Rase menurut survei LSI?
Melalui metode pertanyaan terbuka ke 440 responden, persentase dukungan masyarakat berdasarkan hasil survei untuk Walikota Bontang ( 2015-2020 ) ini mencapai 33,18 persen.
Neni Moerniani bacalon petahana Pilkada Bontang 2020, berada di rangking paling atas dengan nilai elektoral tertinggi.
Sementara pesaingnya Adi Darma yang merupakan mantan Walikota Bontang (2010-2015) berada satu strip di bawah Neni Moerniaeni, dengan persentase 20,91 persen.
BACA JUGA
Keheningan Hotel Atlet Samarinda Mendadak Diramaikan Pertarungan Atlet MMA Onepride, Ini Aksi Mereka
Bayi di Toilet Masjid Nurul Hidayah Sepinggan Balikpapan Diduga Hasil Hubungan Gelap, Ini Kata Warga
Pemaparan Visi Misi Bakal Calon Bupati, Darlis Pattalongi: APBD Kukar Besar tapi Masih Ada Mangkrak
Kasus Penemuan Bayi di Toilet Masjid Sepinggan Raya Balikpapan, Polisi Sulit Lacak Identitas Pelaku
Disusul Basri Rase, Wakil Walikota Bontang (2015-2020) yang saat ini telah deklarasi diri berpasangan dengan Adi Darma, berada di urutan ketiga di angka 4,32 persen. (Lengkapnya lihat info grafis di bawah)
Selain metode pertanyaan terbuka, LSI juga menggunakan metode pertanyaan tertutup kepada 440 responden.

Hasilnya Neni Moerniaeni tetap unggul (39,09 persen). Kemudian kembali disusul Adi Darma (23,86 persen) dan Basri Rase (8,64 persen).
Kandidat lainnya, Andi Ade Lepu (2,73) dan Nursalam (1,59 persen). Sisanya 24,09 persen menjawab rahasia atau belum memutuskan. Biasa disebut dengan swing voters.
"Untuk metode terbuka responden bisa menjawab nama siapa saja, saat surveyor kami menanyakan bila pemilihan dilaksanakan hari ini memilih siapa.
BACA JUGA
Puluhan Ikan Mati di Perairan Sungai Segah, Bupati Berau Lapor ke Kementrian Lingkungan Hidup
Gubernur Irianto Serahkan Bantuan Perikanan dan Pertanian di Pulau Sebatik
Satu Unit Rumah di Kawasan Perumahan Regency Balikpapan Selatan Terbakar, Pemilik Rumah ke Jakarta
Keterlibatan Perempuan Sebagai Pengawas pada Pilkada Kota Balikpapan, Tahun Ini Hanya 20 Persen
Bisa sebut nama RT mereka. Nah, kalau yang tertutup memang kami sodorkan list nama, kemudian mereka pilih," jelas Tim Pemenangan PT Lingkaran Survei Indonesia, Desi Yafirman di hadapan awak media.
Lebih lanjut, Haerul Aman sebagai Tim Riset LSI mengungkapkan survei dilakukan selama 6 hari, mulai dari 3 Desember hingga 8 Desember 2019.
Responden mereka sebanyak 440 tersebar di 15 kelurahan dari 3 kecamatan Kota Bontang. Responden dipilih dengan perbandingan karakteristik demografis dan geografis yang proporsional.
Wawancara yang dilakukan pada responden dilakukan secara tatap muka. Mereka menggunakan metode survei multistage random sampling dengan selang kepercayaan sebesar 95 persen dan margin of error sebesar 4,76 persen.
Info grafis Elektabilitas Kandidat Bacalon Pilkada Bontang 2020 versi LSI:
PERTANYAAN TERBUKA kepada 440 responden (hasil menggunakan persentase)
1. Neni Moerniaeni 33,18
2. Adi Darma 20,91
3. Basri Rase 4,32
4. Andi Ade Lapu 0,91
5. Nursalam 0,68
6. Abdul Malik 0,68
7. Isro Umarghani 0,45
8. Andi Faizal 0,45
9. Bachtiar Wakang 0,45
10. Ma'ruf Effendi 0,45
11. Bajuri 0,23
12. Joni Muslim 0,23
13. Dasuki 0,23
14. Agus Haris 0,23
15. Harun A Rasyid 0,23
16. Rahasia / Belum Menjawab 36,37
PERTANYAAN TERTUTUP kepada 440 responden (hasil menggunakan persentase)
1. Neni Moerniaeni 39,09
2. Adi Darma 23,86
3. Basri Rase 8,64
4. Andi Ade Lapu 2,73
5. Nursalam 1,59
6. Rahasia / Belum Menjawab 24,09
BACA JUGA
Diisukan Gandeng Zairin Zain di Pilkada Samarinda, Barkati Akui Hanya Komunikasi Sebatas Teman Saja
10 Profesor asal Belanda Bahas Banjir Bontang, Walikota Neni Moerniaeni Mengaku Sampai Bengong
Tinggalkan Rumah saat Natal dan Tahun Baru, Kapolres Kutim Minta Warga Matikan Kompor dan Listrik
Miliki Sabu 0,22 Gram, Seorang Pemuda di Balikpapan Diciduk Polisi
(*)