Keras Bela Prabowo Subianto Soal Natuna, Fadli Zon Malah Ditertawai di Mata Najwa
Keras bela Prabowo Subianto terkait polemik Indonesia dan China soal Natuna, Fadli Zon malah ditertawai di Mata Najwa
"Kita harus memperkuat justru kekuatan kita disana, persenjataan, kapal kita kerahkan secara serius," kata Fadli Zon.
Pasalnya menurut Fadli Zon, kepemimpinan sebelumnya malah justru tak berhasil memperkuat pertahanan di Natuna.
"yang selama ini menurut saya kira belum, baru ketika ada masalah baru kekuatan kita terlihat bahwa kita tidak mempunyai kekuatan yang memadai dan ini yang harus diperkuat," kata Fadli Zon.
Ketua Komisi I DPR Meutya Hafid juga menyayangkan pernyataan Prabowo Subianto terkait klaim sepihak China di Natuna.
"Saya menyayangkan, beliau harusnya bisa lebih tegas," kata Meutya Hafid.
Meutya Hafid juga mengkritisi pernyataan Fadli Zon yang menyebut Indonesia akan kalah bila melawan China.
"Kita lawan china pasti kalah, Pak Moeldoko coba kalau ada yang bilang gitu masa pemerintah, dimana konfiden kita sebagai bangsa ?" kata Meutya Hafid.
• 8 Januari Presiden Jokowi ke Natuna, Turut Didampingi Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto
• Tak Cuma TNI, Nelayan Juga Dilibatkan, Cara Tak Biasa Indonesia Atasi Polemik dengan China di Natuna

• Santainya Prabowo ke China Soal Natuna Dikritik, Beda Sikap Pemerintah ke Vietnam & Malaysia Disorot
• China Ributkan Natuna Gara-gara Ada Simpanan Senjata Mematikan? Kekuatannya Ternyata Tak Main-main
Meutya Hafid menegaskan, bukannya ia tidak realistis, namun ia merasa dirinya dan Fadli Zon sama-sama mengurus anggaran untuk kepentingan kekuatan di Perairan Indonesia.
"Saya bukan tidak realistis, kita sama-sama di Komisi I, sama-sama mengurusi anggaran teman-teman baik di TNI Angkatan Laut maupun di Bakamla," ungkap Meutya Hafid.
Ia menuturkan, strategi perang atau kemenangan perang tidak hanya diukur dari seberapa besar negara punya alutsista.
"Kalau mengukurnya hanya di situ, Indonesia tidak akan pernah merdeka."
"Kita tidak akan pernah menang melawan Belanda," terang Meutya Hafid yang diikuiti tepuk tangan dan sorakan tanda setuju dari penonton Mata Najwa.
(*)