Polisi Tembak kaki Pelaku Pencurian dengan Menggunakan Parang dan Sempat Viral Di Medsos

TRIBUNKALTIM.CO, TENGGARONG - Tim Aligator Satreskrim Polres Kukar meringkus dua pelaku pencurian dengan pemberatan di wilayah Tenggarong Kutai Kartanegara, Kamis (9/1/2020). Dua pelaku berinisial BSW alias Iwan Seret dan MN alias Amat Tato, beraksi di rumah warga pada malam hari.

Dari penuturan Kapolres Kutai Kartanegara AKBP Andrias Susanto Nugroho, pelaku beraksi menggunakan senjata tajam berupa golok. Iwan Seret membawa golok ke rumah warga pada malam hari.

Kejadian baru terungkap ketika salah satu warga telah menjadi korban tindakan pencurian.

Dari laporan tersebut tim Aligator Satreskrim Polres Kukar langsung beraksi memburu kedua pelaku tersebut.

"Ini berawal dari video yang beredar di media sosial yang beredar di grup wa dan media sosial. Lalu dilakukan pengembangan oleh tim Aligator," kata Andrias Susanto Nugroho.

Dari penuturan Kapolres, salah satu pelaku yakni Iwat Seret membawa senjata tajam masuk ke dalam rumah kosong pada dini hari.

Dengan upaya Satreskrim Polres Kukar kedua pelaku berhasil ditangkap di tempat tinggalnya di Samarinda.

Tim Aligator menyita beberapa barang bukti seperti dua unit kendaraan roda dua, dua unit laptop, beberapa obeng, senter, dan STNK.

Aksi pencurian tersebut terjadi pada 27 Desember 2019, Team alligator Sat Reskrim Polres Kukar mendapat laporan ada kasus pencurian sepeda motor di Jalan Lais Kel.Timbau Tenggarong yang sempat terekam CCTV dengan membawa sebilah Parang.

Mendapat informasi tersebut Team Alligator langsung mendatangi TKP dan melakukan penyelidikan terhadap orang yang dimaksud.

Setelah mendapatkan informasi beserta identitas pelaku, team alligator melakukan pembuntutan dan penangkapan terhadap pelaku di rumah kontrakannya di Jl. Sultan Alimuddin Sambutan Samarinda.

Setelah dilakukan pemeriksaan pelaku melakukuan pencurian tersebut bersama temannya yaitu Amat Tato yang tinggal di JL.KH. Agus Salim Samarinda kemudian Team langsung bergerak dan mengamankan Amat Tato di JL.KH.Agus Salim Samarinda.

Selanjutnya pada saat tersangka Iwan seret yang merupakan residivis kasus pencurian dibawa untuk menunjukkan dimana menjual barang bukti tersangka.

Sempat melakukan perlawanan dan berusaha melarikan diri sehingga oleh petugas dilakukan tindakan tegas dan terukur berupa penembakan di bagian kaki sebelah kiri tersangka

Sebagai tambahan informasi Iwan seret merupakan residivis kasus 363 dan sudah 2(dua) kali masuk penjara dan baru bebas pada tanggal 25 desember 2019.

Menyiksa Korban Jika Melawan

KARENA kebutuhan hidup menjadi alasan BSW alias Iwan Seret pelaku pencurian berat yang tertangkap cctv beberapa waktu lalu.

Ia mengatakan uang hasil barang curiannya itu akan digunakan untuk membeli kebutuhan rumah tangga. Bahkan dari pengakuannya ia memiliki empat orang istri. Sehingga ia harus melakukan aksi nekat ini demi mencukupi kebutuhan keluarganya

"Untuk keperluan sehari-hari. Istri ada empat anak ada tujuh," katanya.

Ia pun bekerjasama dengan MN alias Amat Tato yang merupakan rekannya yang juga residivis pencurian kendaraan bermotor. Dalam melaksanakan aksinya, ia tidak melakukan pengecekan terlebih dahulu terhadap rumah yang akan disatroninya tersebut.

Jika memang rumah tersebut dalam keadaan kosong, maka ia dan Amat Tato langsung beraksi.

Dengan membobol pagar ia langsung masuk ke rumah yang tidak berpenghuni.

Bahkan ia menyangkal jika parang yang ia bawa itu berasal dari tempat tinggalnya.

Ia mengaku golok yang didapat berasal dari rumah korban. "Setiap rumah pasti ada golok," katanya. Tujuan mengambil parang adalah untuk alat membela diri jika memang korban melawan."Ya, bisa (dibunuh)," katanya.

Saat ini pria yang tinggal di Samarinda telah beraksi di beberapa daerah seperti Kukar, Samarinda dan Balikpapan. Bahkan untuk satu unit motor hasil sitaan polisi berasal dari aksinya di Balikpapan. (jnp)