Banjir Parah Akibat Tambang Batu Bara di Hulu Samarinda, Jatam Desak Tindak Perusahaan Nakal
Penyebab banjir parah akibat tambang batu bara di hulu Samarinda. Untuk itu, Jatam mendesak menindak perusahaan nakal
Kebijakan prioritas yang harus dilakukan pemerintah yakni mendesak para perusahaan segera memperbaiki kerusakan lingkungan akibat tambang.
"Harapan kita tindak perusahaan nakal, buka datanya ke publik. Tagih Jamrek, lalu tutup konsesi yang di bawah 500 meter dari pemukiman. Lalu kembalikan fungsi resapan air (eks konsesi)," pungkasnya.
Bendungan Benanga bisa Jebol
Sementara itu, apabila ketinggian air rerus naik, BWS III Kaltim memprediksi Bendungan Benanga bisa jebol
Tinggi Muka Air (TMA) Bendungan Benanga, Lempake, Samarinda terus meninggi.
Diperkirakan dari Balai Wilayah Sungai (BWS) III Kaltim, apabila ini terus terjadi akan membahayakan bendungan itu.
Lebih ekstrem lagi, BWS III Kaltim memprediksi bahwa Bendungan Benanga akan mengalami jebol.
Kepala BWS III Kaltim, Anang Muchlis mengungkapkan, bendungan akan jebol jika ketinggian kenaikan air signifikan.
“Kalau ketinggian air naik secara signifikan, bisa saja terjadi jebol. Tapi, itu semua yang mengaturkan Tuhan yang maha kuasa,” ujarnya saat diwawancara awak Tribunkaltim.co melalui telepon selularnya, pada Senin (13/1/2019), siang.
“Kalau dengan bangunan yang sekarang, Insya Allah akan aman saja.
• Pembebasan Lahan Bendungan Sepaku-Semoi Dipercepat, Mulai Februari Lahan Warga Dibebaskan
• Bendungan Benanga Samarinda Sempat Status Siaga, Air Mulai Merendam Pemukiman di Bantaran SKM
• Pembuatan Tanggul Penahan Banjir Long Kali Dilanjutkan, Bappedalitbang Paser Alokasikan Rp 8 Miliar
• Banjir Setinggi Dada Orang Dewasa Melanda Desa Batu Kajang Paser, Diperlukan Satgas Siaga Bencana
Tapi, yang saya takutkan kalau di daerah bawah hujan lebat, ditambah limpahan air dari atas seperti itu maka akan banjir besar. Itu yang harus kita antisipasi," lanjutnya.
Menjawab hal itu, Anang menyatakan, selain diperkuat dengan bangunan Bendungan Benangan yang kokoh, juga harus didukung dengan seger dilaksanakannya normalisasi Sungai Karang Mumus (SKM).
“Akan lebih aman saat air mengalir dengan baik di SKM. Untuk itu, segera normalisasi SKM dilaksanakan.
Seperti, dengan dilaksanakannya normalisasi SKM, di pemukiman kawasan Pasar Segiri,” katanya.
Apabila normalisasi itu sukses dilaksanakan, Anang menegaskan, dapat mengurangi banjir 30-40 persen di Samarinda.