Banjir Parah Akibat Tambang Batu Bara di Hulu Samarinda, Jatam Desak Tindak Perusahaan Nakal

Penyebab banjir parah akibat tambang batu bara di hulu Samarinda. Untuk itu, Jatam mendesak menindak perusahaan nakal

Editor: Samir Paturusi
TRIBUN KALTIM / CHRISTOPER D
TAMBANG - Aktivitas galian tambang batu bara diduga ilegal terjadi di Jalan Banggeris, RT 5 dan RT 22, Kelurahan Air Putij dan Kelurahan Teluk Lerong Ulu, Rabu (19/6/2019). 

Kebijakan prioritas yang harus dilakukan pemerintah yakni mendesak para perusahaan segera memperbaiki kerusakan lingkungan akibat tambang.

"Harapan kita tindak perusahaan nakal, buka datanya ke publik. Tagih Jamrek, lalu tutup konsesi yang di bawah 500 meter dari pemukiman. Lalu kembalikan fungsi resapan air (eks konsesi)," pungkasnya.

Bendungan Benanga bisa Jebol

Sementara itu, apabila ketinggian air rerus naik,  BWS III Kaltim memprediksi Bendungan Benanga bisa jebol

Tinggi Muka Air (TMA) Bendungan Benanga, Lempake, Samarinda terus meninggi.

Diperkirakan dari Balai Wilayah Sungai (BWS) III Kaltim, apabila ini terus terjadi akan membahayakan bendungan itu.

Lebih ekstrem lagi, BWS III Kaltim memprediksi bahwa Bendungan Benanga akan mengalami jebol.

Kepala BWS III Kaltim, Anang Muchlis mengungkapkan, bendungan akan jebol  jika ketinggian kenaikan air signifikan.

“Kalau ketinggian air naik secara signifikan, bisa saja terjadi jebol. Tapi, itu semua yang mengaturkan Tuhan yang maha kuasa,” ujarnya saat diwawancara awak Tribunkaltim.co melalui telepon selularnya, pada Senin (13/1/2019), siang.

“Kalau dengan bangunan yang sekarang, Insya Allah akan aman saja.

 Pembebasan Lahan Bendungan Sepaku-Semoi Dipercepat, Mulai Februari Lahan Warga Dibebaskan

 Bendungan Benanga Samarinda Sempat Status Siaga, Air Mulai Merendam Pemukiman di Bantaran SKM

 Pembuatan Tanggul Penahan Banjir Long Kali Dilanjutkan, Bappedalitbang Paser Alokasikan Rp 8 Miliar

 Banjir Setinggi Dada Orang Dewasa Melanda Desa Batu Kajang Paser, Diperlukan Satgas Siaga Bencana

Tapi, yang saya takutkan kalau di daerah bawah hujan lebat, ditambah limpahan air dari atas seperti itu maka akan banjir besar. Itu yang harus kita antisipasi," lanjutnya.

Menjawab hal itu, Anang menyatakan, selain diperkuat dengan bangunan Bendungan Benangan yang kokoh, juga harus didukung dengan seger dilaksanakannya normalisasi Sungai Karang Mumus (SKM).

“Akan lebih aman saat air mengalir dengan baik di SKM. Untuk itu, segera normalisasi SKM dilaksanakan.

Seperti, dengan dilaksanakannya normalisasi SKM, di pemukiman kawasan Pasar Segiri,” katanya.

Apabila normalisasi itu sukses dilaksanakan, Anang menegaskan, dapat mengurangi banjir 30-40 persen di Samarinda.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved