Hujan Deras, Tanah Longsor Akibatkan Jalan Retak, Polisi Tutup Sementara Jl Karungan Kota Tarakan

Hujan deras, tanah longsor akibatkan jalan retak, polisi tutup sementara Jl Karungan Kota Tarakan

HO/ Humas Polres Tarakan
Kapolres Tarakan, AKBP Fillol Praja Arthadira, meninjau tanah longsor di Jl Karungan Angin-Angin, Kelurahan Mamburungan, Kecamatan Tarakan Timur, Tarakan, Kalimantan Utara, Minggu (12/1/2020). 

TRIBUNKALTIM.CO, TARAKAN - Hujan deras, tanah longsor akibatkan jalan retak, polisi tutup sementara Jl Karungan Kota Tarakan 

Bencana tanah longsor terjadi di Jl Karungan Angin-Angin, Kelurahan Mamburungan, Kecamatan Tarakan Timur, Tarakan, Kalimantan Utara, Minggu (12/1/2020).

Penyebab dari tanah longsor ini diduga lantaran hujan yang beberapa hai terjadi mengikis permukaan tanah.

BACA JUGA

Personel Damkar Evakuasi Serangan Lebah Madu Hutan di Grand Tarakan Mall, Begini Aksinya

Waspada Cuaca Ekstrem, Minggu 12 Januari 2020, Kaltim Hujan Lebat, Kaltara Angin Kencang & Petir

Perpustakaan Daerah Kaltara Akan Miliki Gedung Lima Lantai, Ditargetkan Rampung Tahun 2020 Ini

Fakta Wow Jembatan Mahakam IV Samarinda, Habiskan Dana Rp 820 Miliar hingga Lampu Tematik Canggih

Dampak dari tanah longsor mengakibatkan salah satu titik jalan di Mamburungan terpotong.

Atas laporan warga, Kapolres Tarakan, AKBP Fillol Praja Arthadira, meninjau langsung lokasi.

Kehadiran AKBP Fillol didampingi oleh Bhabinkamtibmas Mamburungan.

Kapolres Tarakan, AKBP Fillol Praja Arthadira, meninjau tanah longsor di Jl Karungan Angin-Angin, Kelurahan Mamburungan, Kecamatan Tarakan Timur, Tarakan, Kalimantan Utara, Minggu (12/1/2020).
Kapolres Tarakan, AKBP Fillol Praja Arthadira, meninjau tanah longsor di Jl Karungan Angin-Angin, Kelurahan Mamburungan, Kecamatan Tarakan Timur, Tarakan, Kalimantan Utara, Minggu (12/1/2020). (HO/ Humas Polres Tarakan)

Usai melakukan peninjauan, ruas jalan yang terdampak tanah longsor ini dipasangi garis polisi.

Tak hanya itu jalan tersebut juga ditutup sementara.

Kendaraan mobil mulai roda empat dilarang melintasi jalan.

BACA JUGA

Dugaan Temuan Cacing dari Air PDAM Tirta Kencana di Rumah Warga, DPRD Samarinda Angkat Bicara

BREAKING NEWS Buruh Bangunan Bacok Istri Siri di Taman Cendana Berau, Korban Dibawa ke Rumah Sakit

Tidak Butuh Waktu Lama, Buruh Bangunan Bacok Istri Siri di Berau Berhasil Diringkus Polisi

Padamkan Kebakaran di Asrama Polisi Balikpapan, Jurus Estafet Air dari Kapolda Sampai Kapolresta

176 Kejadian, Karhutla Paling Sering Terjadi di Kaltara Disusul Longsor

Diberitakan sebelumnya, dalam kaitannya dengan kewaspadaan bencana, sesuai laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah ( BPBD ) Provinsi Kalimantan Utara ( Kaltara ), ada 12 jenis bencana yang berpotensi terjadi di Kaltara.

Sesuai data BPBD, tahun lalu, hingga akhir 2019, bencana yang paling sering terjadi adalah kebakaran hutan dan lahan ( Karhutla ) dengan 176 kejadian.

Disusul tanah longsor 31 kejadian, kebakaran rumah hunian 25 kejadian, dan banjir 12 kejadian.

Menilik data tersebut, dijelaskan Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Provinsi Kaltara, Mohammad Pandi bahwa kejadian bencana di Kaltara, acapkali dipengaruhi oleh kondisi cuaca pada saat itu.

“Seperti kalau musim kemarau, kejadian bencana terbanyak adalah kebakaran.

Baik itu, kebakaran hutan dan lahan maupun rumah. Kalau hujan, banjir yang sering terjadi,” jelas Pandi.

Bencana Karhutla sendiri, paling banyak terjadi di Kota Tarakan sebanyak 58 kejadian namun luas lahan yang terbakar hanya 66 hektare.

BACA JUGA

Cuaca Buruk, Angin Kencang Sejumlah Penerbangan Dialihkan, Delay, hingga Gagal Mendarat

Konstruksi Pabrik Bahan Peledak Ketiga di kota Bontang Dibangun Bulan Juni

Jika Tak Dipilih Golkar Dampingi Neni Moerniaeni di Pilkada Ini yang Dilakukan Kadis Kominfo Bontang

Satu Tahun Buron, Saha Berhasil Ditangkap, Polisi Temukan Bukti Banyak Transaksi Sabu di HP

Daerah yang paling luas kawasan hutan dan lahannya terbakar, adalah Bulungan (244,75 hektare untuk 44 kejadian kebakaran hutan dan lahan).

“Pada 2019, hanya Malinau yang tercatat tidak terjadi kebakaran hutan dan lahan,” urainya.

Kaltara sendiri, merupakan daerah yang dipengaruhi dua musim.

Musim hujan dan kemarau.

“Untuk kejadian gempa bumi, pada tahun lalu tercatat 2 kejadian, termasuk bencana puting beliung dan lainnya,” imbuh Pandi.

(*)

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved